Apakah ini takdir atau hanya kebetulan? kalau ini takdir, bisa kah aku mengubah takdir ini menjadi lebih baik? tetapi aku berharap ini hanya sebuah kebetulan.
Tiiiiiiiiiit !!! Tiiiiiiiiiiiiit !!!
Pelajaran fisika telah selesai. Bel pertukaran jam pun berbunyi.
Aku memasukkan buku fisika ku kedalam tas. Ku lihat dariel, dia selalu tertidur. Apakah dia hewan nokturnal, yang selalu beristirahat di siang hari? Aku berniat untuk mencoret-coret wajah si curut ini.
Aku mengibas-ngibaskan tangan ku berulang kali di depan wajah nya, memastikan dia benar-benar tidur atau hanya memejamkan mata saja.
Dia tidak bergerak, sudah dipastikan dia tertidur sekarang.
Aku mengambil twin pen berwarna hitam dan merah. Aku mulai melukis di wajah nya, ini menyenangkan.
Dia benar - benar tidur dengan sangat pulas, sampai dia tidak sadar kalau aku sedang menuangkan kreativitas ku diwajahnya.
Yup selesai!!
Ku lukis kumis yang melengkung di antara hidung dan bibirnya. hidungnya ku warnai dengan spidol merah, persis seperti badut.
Alis nya ku beri spidol hitam, aku menebalkan alis nya seperti alis sinchan.
Pipi nya ku coret asal dengan kedua spidol ku.
Ini langkah terakhir, ku oleskan lipstik di bibirnya.
Tadaaaa!!
Aku cepat-cepat memasukkan spidol dan lipstik ke dalam tas. Lalu aku membangunkan nya.
"woii!!" aku sedikit berteriak ditelinganya.
Dariel terkejut, tampang bingungnya yang di poles make up ala ku terlihat sangat lucu. Tawa memecah di kelas ku. Dariel masih tampak kebingungan melihat se isi kelas tertawa.
Aku hanya tersenyum tipis. Aku mengambil buku seni budaya. Aku pura pura membacanya, aku dengan susah payah menahan tawa ku.
Seisi kelas melihat dariel sambil tertawa, dariel makin kebingungan.
"nyet, kok mereka pada ketawa ya?emang ada yang lucu?" tanya dariel dengan tampang polosnya.
"mereka ketawa liat muka kamu" aku menunjuk wajah si curut ini.
"muka gue?" dia menunjuk mukanya.
"apa kegantengan gue nambah ya pas gue tidur tadi?" lanjutnya ke pd an.
Aku hanya menggeleng - gelengkan kepala, si curut ini benar - benar tidak tau malu.
"muka kamu tuh kayak badut, makanya mereka ketawa" aku tertawa kecil.
"nih" lanjut ku sambil memberikan kaca.
"ajg lah!! Siapa yang nyoret muka gue coba? haha tapi gapapa mungkin dia iri ama wajah gue yang ganteng ini" dia begitu bangga menatap wajah nya dicermin.
Aku menoyor kepalanya, dariel tidak tau malu!!
"lu kok gak pernah lembut sih ama gue!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin Love With Badboy
Teen FictionKetulusan dan pengkhianatan Sangat melekat erat di diri manusia.jika ketulusan dan kesetian seseorang dibalas dengan sebuah penghianatan,akankah ada penyesalan di diri sang pengkhianat? Cinta memang butuh pengorbanan,tapi apakah adil jika salah satu...