Jika satu wanita saja cukup kenapa harus ada wanita lain dikehidupanmu?
Aku tertunduk meratapi kejadian tadi, disepanjang jalan aku hanya diam dan air mata terus keluar dari mata ku dan menghujani pipi ku. Dariel manatap ku dia seperti ingin bicara dan akhirnya dia beberapa kali memanggil ku tapi aku tetap diam.
Oh god,its so hurt...
"re, berhenti dulu nangis nya, sekarang cerita, yang tadi itu siapa?trus ngapain dia nampar lu? lu punya masalah ama om yang tadi? lu punya utang ama dia? lu gak bisa bayar makanya lu ditampar??lu..." aku menutup mulutnya, dariel terus terusan mengomel tanpa henti sepertinya dia punya jiwa rapper.
Aku menghela nafas panjang berusaha menetralkan perasaan ku. Aku mulai menceritakan kronologi nya pada dariel, aku memperbaiki posisi duduk ku, sekarang wajah kami berhadapan.
"jadi gini, yang tadi itu papa ku dan..." aku tak kuasa mengatakan nya.
"dan?" tanya nya penasaran, dia mengangkat satu alis nya.
"dan simpanannya" ucap ku lirih, aku menghela nafas pasrah berusaha tidak menangis.
"whaaat??" dariel terkejut mendengar perkataan ku.
"kenapa? fakta nya gitu, dia papa ku terus perempuan sexy tadi simpanan nya, kenapa? gak nyangka? "
"padahal mama lu lebih cantik re, kok papa lu milih dia ya? oh gue tau mungkin karna"
"dia sexy,dia lebih menarik" potong ku,
"argghh...iya sih"
"dia emang sexy keliatan menggoda, tapi mama lu penampilan nya sopan jadi kesannya anggun ama elegan gitu, kalo gue jadi papa lu, gue gak bakal cari wanita lain. Prinsip gue sih kalo satu wanita aja cukup kenapa harus ada wanita lain?" lanjutnya.
"bukannya semua cowok emang gitu ya? mereka kan lebih suka yang sexy, lebih suka yang kek gituan"
"gak semua cowok gitu kok, yang jelas lu jangan sampe ketemu cowok kayak gitu" dariel mengelus pundak ku berusaha menenangkan ku.
"jangan nangis lagi ya, ntar mata lu bengkak terus kalo nangis mulu ntar kecapean trus sakit" dia mengelus pipi ku lembut, beberapa detik kemudian dia mencubit pipi ku dengan sangat sangat sangat keras -_- dariel sialan !!
"awwww sakit!!!" aku memukul tangannya, berusaha melepas cubitan maut nya.
Aku mengelus pipi ku bekas kekerasan dariel. Aku memayunkan bibir ku, argggghhh sakit monyet T_T
***
Papa tega menamparku didepan wanita hina itu, didepan dariel dan beberapa orang disana. Dariel membawa ku ke taman hiburan.
Awalnya aku bingung kenapa dariel membawa ku kesana. Tapi aku hanya diam dan mengikuti setiap langkahnya.
Aku dan dariel bermain disana seperti anak kecil, aku berlari larian di tengah kerumunan orang orang yang ada disana. Aku menikmati tempat ini.
Sedikit demi sedikit sesak yang kurasa mulai menghilang. Dariel orang yang baik dia selalu berhasil membuatku tertawa lepas. Tapi dia selalu saja membuatku kesal dan emosi. Tapi aku belum sepenuhnya percaya pada dariel.
![](https://img.wattpad.com/cover/164914446-288-k863541.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin Love With Badboy
Teen FictionKetulusan dan pengkhianatan Sangat melekat erat di diri manusia.jika ketulusan dan kesetian seseorang dibalas dengan sebuah penghianatan,akankah ada penyesalan di diri sang pengkhianat? Cinta memang butuh pengorbanan,tapi apakah adil jika salah satu...