Wattpad Original
Ada 9 bab gratis lagi

Pengumuman

191K 4.7K 101
                                    

Hai-hai-hai, selamat datang di Wattpad Originals-ku yang keempat. Cerita ini adalah kisah turun ranjang versi aku. Bagi yang belum pernah membaca, silakan beli koin dan kalian bisa nikmati hubungan cinta segitiga antara Vanesa, Ronald, dan si CEO kaya raya, Vico.

Siapa yang akan dipilih Vanesa di antara dua laki-laki yang memperebutkannya? 

Semoga kisah ini menghibur kalian.

Untuk kalian yang kesusahan dalam membeli koin, bisa DM atau komen, nanti saya balas.

Pembelian koin bisa memakai pulsa, aplikasi Dana, Gopay, Kartu Kredit, dan lain-lain. Tidak seperti aplikasi lainnya, di Wattpad harga koin tergolong murah.

Sekian dan terima kasih, muaaaach!

Untuk update cerita saya yang lain, bisa dipantau di akun IG saya Nev Nov.


***

Adakah yang lebih sendu dari cinta yang melahap hatimu.

Membawa rasa duka bercampur air mata?

Adakah yang lebih sendu dari rasa mengalah yang membunuh kalbu?

Merelakan orang yang kau cintai agar bersanding dengan kakakmu sendiri?

Vanesa mengerjapkan mata, mencoba membuang air mata yang jatuh bercucuran.

Dia memandang bayangannya dalam bias kaca di depannya. Seorang diri mematung di kamarnya dengan pintu terbuka. Dia terlihat anggun dengan kebaya biru.

Sayang wajahnya pucat dengan mata merah.

"Vanes?"

Suara teguran membuatnya tersentak. Dia menoleh dan melihat Ronlad berdiri muram dengan pakaian pernikahan berwarna putih membalut tubuhnya.

"Untuk apa kamu kemari? Upacara pernikahan sebentar lagi dilakukan."

Ronald mendekat, tangannya terulur untuk meraih pundak Vanesa namun ditepiskan.

"Pergilah, Kak!"

"Vanes, masih ada waktu."

"Tidaaak! Nggak akan ada yang berubah. Pergilah!"

Suara wanita memanggil mencari Ronald. Mereka menoleh dan melihat mama Ronald memandang mereka heran.

"Sedang apa kalian di sini?" tanya sang mama bingung.

Ronald menarik kembali tangannya dari pundak Vanesa.

"Nggak ada apa-apa, Ma. Ayo, kita keluar."

Vanesa melirik Ronald yang menggandeng tangan mamanya. Mengahpus air mata dan memoles kembali wajahnya dengan bedak. Dia harus kuat menghadapi hari ini, demi kakaknya, demi keluarganya.

Sejam kemudian tak kala kakaknya resmi menjadi istri, Ronald. Jiwa Vanesa bagai terenggut dari raga. 

Sakit

Hancur berkeping-keping.

Dengan hati berdarah, Vanesa melihat senyum bahagia sang kakak bersama Ronald, kekasihnya.

CINTA TIGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang