Bab 2 "Fuck You, Jared!"

33 2 0
                                    

Hola hola hola.

Masih dikit pembacanya. Tapi noproblem. Kansaqo tetap akan update banyak..

Jangan lupa vote dan komen ya. Terimakasih sudah mampir.


Bab 2

Jika dunia berhasil menekanmu.

Maka, remukanlah.

Jika seseorang berhasil menekamu.

Maka, remukanlah.

Remukanlah dia hingga tak tersisa.

Tikam dia hingga kematian yang paling menyiksa.

Jared melangkah dari kediamannya. Ini adalah pagi buta dan dirinya keluar dengan celana training serta kaus abu-abu yang melekat di tubuhnya dengan sempurna. Berkat android canggihnya, ia mengerti arah taman kota untuk dapat berolahraga di sana. Ia berlari kecil hingga keringat mengucur dari dahinya. Kemudian terus berlari mengabaikan rasa lelah dalam dirinya sendiri.

Ini adalah tentang bertahan, Jared.
Di manapun kau berada, ingatlah kekuatan.
Tataplah satu titik terjauh, lalu jangkau.

Perkataan demi perkataan itu adalah penyemangat hidupnya. Warisan dari sang ayah yang menghilang setelah menjadikan Jared lelaki hebat yang tak terkalahkan. Jared berlari semakin kencang. Kemudian, gerimis tiba-tiba saja datang. Rintikan kecil air dari langit yang tak kerab itu menetes lamban. Menyadarinya, Jared memutuskan untuk mempercepat larinya. Ia takkan berhenti hanya karena hujan. Ia takkan lelah hanya karena berlari. Jared adalah lelaki yang kuat. Ia takkan terkalahkan bahkan oleh badai.

Ketika bisikan-bisikan di masa lalu tercurah, matanya berhenti di satu titik yang ia kenali. Ia memandang seorang gadis yang berlari kecil di pinggir taman. Gadis itu berlari di tempatnya, kemudian menggerakkan kaki dan tangannya untuk menendang dan menghajar sebuah samsak. Dia membawa samsak ke mari? Pagi-pagi buta? Jared mengerutkan kening dan melajukan diri pada gadis yang menarik perhatiannya sejak pertemuan pertama mereka.

.

"Seberapa besar keinginanmu untuk berubah, Laqueensha?" suara bariton itu tak menghentikan tangan gadis ini dalam menonjok samsak. Tudung jaket menutupi kepalanya dan ia terus melakukan aktivitasnya.

Rintikan air hujan terus tercurah ke bumi, menetes pada tubuh Laqueensha dan pria di belakangnya. Air hujan yang begitu menyegarkan telah menjamah keringat di tubuh gadis dengan semangat membara ini. Laqueensha tak berhenti dan terus memukul samsaknya lebih cepat.

"Kau melupakan aku sebagai seseorang yang mengajarimu cara untuk bertahan? Mengecewakan," lelaki dewasa ini menggeser tubuhnya menjadi berada di samping Laqueensha.

Hening dan Laqueensha semakin kerab memukul samsak. Ia seakan melampiaskan semua kekesalannya pada benda yang menggantung di tali. Tangan Jared mengulur untuk menggapai tudung jaket Laqueensha dan hendak melepasnya. Namun, dengan cepat hal itu ditepis. Laqueensha menepis tangan kanan Jared dengan tangannya, kemudian melepaskan dengan kasar. Ia memandang tajam pada Jared dan melontarkan ancaman, "Jangan pernah berani menyentuhku. Atau kau akan mati!"

Lelaki tenang ini terdiam sejenak. Ia mengambil alih samsak dan memukulnya. Kali ini, kemarahan Jaredlah yang terlampiaskan di tubuh samsak. Bug! Bug! Bug! Pukulan Jared menjadi detik ketika pria itu mendengar dengungan kecil di telinganya. Dengungan masa lalunya.

Dan terakhir, Jared menonjok samsak hingga entah bagaimana bisa, samsak itu jatuh dengan bagian-bagian yang terkoyak. Jared hanya memukulnya dan samsak itu terkoyak? Meski terkejut, Laqueensha tak menunjukkan keterkejutannya.

Playing Your lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang