***
Keesokan harinya...
Flashbackon
Key pov
Ternyata pilihan papah tidak salah bahkan bisa di blng sangat baik
"Kenapa gue selalu memikirkannya?" Ucapnya
"Apa gue menyukainya?"batinnya
"Kenapa dia bisa suka sm gue? pdhl kita baru pertama kali bertemu" ucapnya lagi
"Ah sudahlah" ucapnya
Flashbackoff
***
Athalla pov
Mataharipun mulai masuk ke dalam celah jendela kamar gue pun langsung bangun dan bergegas pergi ke kamar mandi, setelah gue bersiap siap untuk menjemput key...
"Athalla" panggil raya
"Kenapa bun" balasnya singkat
"Mari kita sarapan" balasnya
"Iya bun"
"Thalla apa kamu ingin menjemput calon istrimu?" Tanya Syarief
"Tentu pah" balasnya
"Bagus kalau begitu, jadilah suami yg berguna untuk istrimu kelak nak" ucapnya dengan menepuk bahu sang anak
"Terima kasih dad" balasnya dan memeluknya
"Ciaa, bentar lg gua punya kk ipar" ledek Naufal
"Bisa aja lu" sambil menepis kepala adiknya
"Tinggal menghitung hari nak, apa kamu sudah mempersiapkan semua?" Tanya raya
"Sudah bun, aku menyuruh Dimas dan Bagas untuk membantu semuanya" balas Athalla smbl memakan rotinya
"Baguslah kalau begitu" ucap raya smbil mengangkat jempol nya
"Ya sudah km jemput key skrng keburu telat nanti" ucap Syarief
"Baik pah" balasnya
****
Sesampainya di depan rumah key, athalla pun segera mengetok pintu dan tidak lupa ia mengucapkan salam...
"Assalamualaikum" ucap Athalla
"Walaikumsallamsalam" balas key dan segera membuka pintu untuk Ali
"Ayuuukk" balas key
"Eh ada thalla, ga mau sarapan dulu thal?" Ucap Rafi
"Engga om tadi thalla di rumah udh sarapan" balasnya
"Ohh yasudah hati hati ya nak" ucap Rafi
"Siap om" balasnya
"Yasudah key sm Athalla berangkat dulu pah" balas key
"Oke" balasnya
"Assalamualaikum om" ucap Athalla
"Walaikumsallamsalam" balasnya
****
Selama di perjalanan seperti biasa hanya ada keheningan di antara mereka, key yg dari tadi hanya menyederkan kepalanya di kaca mobil, sedangkan Athalla yg sibuk menyetir dan fokus ke depan. Kini angkat bicara...
"Tadi sudah sarapan key?" Tanya Athalla
"Sudah, km gmn?" Tanyanya
"Sudah" balasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen FictionTerserah kamu mau bilang apa. Jika kamu terus berusaha untuk membuat perjodohan kita batal, maka usaha saya lebih keras lagi untuk membuat kita menikah. Percayalah dengan saya.
