Ha Yeon tidak bisa begini. Ini tidak bisa dibiarkan seperti ini. Akhirnya, Ha Yeon menemui Heon Soo setelah upacara kelulusan.
"Ada apa, Ha Yeon?" Tanya Heon Soo, dengan wajah tenangnya. Ya, Heon Soo memang orangnya sangat tenang dan karismatik. Kecuali kalau dia bertemu dengan orang-orang yang sangat akrab dengannya, dia akan bertingkah manja nan menggemaskan. Hmmm... Ha Yeon pada akhirnya melihat 2 sisi dari Heon Soo.
"Aku ingin tahu tentang sesuatu, maukah kamu menjawab pertanyaanku?" tanya Ha Yeon agak ragu. Ia sangat ingin menanyakan ini, tapi entahlah, sebagian sudut hati nya meronta-ronta untuk tidak menanyakan hal ini pada Heon Soo.
"Sure, why not? (Tentu, mengapa tidak?)"
Ha Yeon mulai membuka mulutnya pelan-pelan. Pertanyaan ini sebenarnya cukup tabu bagi Ha Yeon untuk diucapkan.
"Apakah, ada aku di hatimu?" ucap Ha Yeon dengan dada yang berdebar-debar, sangat mengantisipasi jawaban yang akan Heon Soo berikan. Heon Soo hanya membeku. Ia agak kaget sebentar, matanya membelalak cukup kentara, tetapi ia berhasil mengatur ekspresi nya menjadi tenang seperti semula.
"Hmm... Memangnya, apa yang kau harapkan?" ucap Heon Soo dingin. Deg... Sekarang Ha Yeon yang membeku. Hahahaha... Dia bodoh sekali menanyakan hal yang tak masuk akal ini kepada Heon Soo. Hahaha, bodoh, gila. Tentu saja jawabannya tidak, kan? Itu jelas sekali! Mana ada pemuda tampan bagaikan pangeran menyukai Ha Yeon yang hanya gadis hina penuh cela. Mereka berdua terdiam, tanpa suara. Sampai Heon Soo membuka mulutnya lagi.
"Iya. Aku menyukaimu." Hah? Jantung Ha Yeon serasa berhenti mendengar pernyataan yang terucap dari bibir tipis nan indah Heon Soo. Seolah tak cukup membuat wajah Ha Yeon kaget, Heon Soo melanjutkan ucapannya, mempertegas kalimat yang ia lontarkan.
"Aku rasa aku jatuh cinta padamu, Ha Yeon." Ha Yeon tertegun mendengar pernyataan Heon Soo. Dia... Apa?
Ekspresi terkejut tak kunjung hilang dari wajah Ha Yeon. Apakah ini nyata? Apakah ini hanya delusi Ha Yeon semata? Atau bagaimana????
"Aku sangat menyukaimu, yang inspirasional, pandai memandang dunia dari sisi lain, dan cara bicaramu yang lucu. Akan tetapi, mengapa kau menghindariku, Ha Yeon? Mengapa?" Ha Yeon hanya terdiam. Tiba-tiba ia merasa bersalah kepada Heon Soo. Ekspresi di wajah Heon Soo penuh luka, sepertinya dia juga menderita selama ini, bukan hanya Ha Yeon saja. Ha Yeon tidak bisa mencerna dan mempercayai kenyataan ini. Jadi, Heon Soo merasakan hal yang sama?
"Aku pikir kamu sibuk, dan aku coba memahaminya, karena kau lihat, siswa tingkat akhir memanglah sangat sibuk. Tapi, kamu bahkan tak menyapaku. Apa-apaan itu, Ha Yeon? Jawab aku!" Ha Yeon tersentak mendengar kenyataan yang terucap dari Heon Soo. Pada awalnya dia hanya bisa terdiam, tapi terbesit satu fakta di kepala Ha Yeon.
"Karena aku merasa tidak penting untukmu. Iya, aku menjauh. Tapi, kenapa kau tidak menghampiri ku? Apa kau bahkan peduli padaku? Begitu pikirku dulu. Sekarang jawab aku! Kenapa kau tidak menghampiriku? Jika kau benar-benar suka, mengapa kau tidak menyapaku duluan?"
"Ehmmm.. aku takut mengganggumu. Aku hanya berani melirik, mencuri pandang melihat kamu dari jauh. Melihatmu dari jauh pun aku sudah senang, dan bisa membuatku tersenyum sepanjang hari. Aku sering menyapamu dengan senyuman. Tapi kau hanya menengok sebentar lalu melengos. Bagaimana Aku tidak sakit hati? Padahal aku selalu merindumu. Bagaimana dadaku tak sesak?" Ha Yeon semakin merasa bersalah mendengar jawaban Heon Soo.
"Aku menyukaimu, Ha Yeon. Sangat. Tapi itu dulu. Sekarang, aku sudah menghapus rasa itu dengan banyak perjuangan. Kau tahu, bagaimana sakitnya aku saat itu? Hatiku remuk, Ha Yeon. Remuk. Kau membuatku tak ingin jatuh cinta lagi, Ha Yeon. Kamu tega padaku. Kau tega mencuri hatiku dan menghempaskanya begitu saja seolah itu hanyalah seonggok sampah. Kamu jahat," ucap Heon Soo dengan emosional, hatinya bergemuruh hebat. Air mata sudah memenuhi pelupuk matanya, hampir mengalir ke pipi. Heon Soo pun menundukkan wajahnya, menahanya sekuat tenaga. Ia tahu sebagai seorang pria dia tak patut menangis di depan wanita, berapapun emosionalnya keadaan dia sekarang ini.
Ha Yeon ingin memeluk pemuda tinggi semampai dengan tinggi 179 Senti itu. Ia ingin menenangkan pria yang amat ia cintai dengan segenap hatinya itu. Akan tetapi ia takut ia malah tambah melukainya.
" Maaf, Heon Soo. Aku tidak bermaksud demikian," ucap Ha Yeon pelan.
"Aku juga menyukai mu, Heon Soo. Sangat. Maafkan aku Heon Soo, maaf." Ha Yeon terus menerus mengucapkan kata maaf, meskipun ia tahu rasa bersalah dan ucapan maaf saja tidak bisa menambal hati Heon Soo yang berlubang karena dia.
" Maaf telah menyakiti hatimu. Aku rasa ada sedikit kesalahan... Dan itu salahku. Aku minta maaf Heon Soo."
"Tidak apa-apa, Ha Yeon." Ucap Heon Soo, mencoba tegar.
"Aku sudah mengikhlaskan nya. Aku sudah tak ingin mempermasalahkan nya." Ucap Heon Soo ringan, meski perih masih meliputi nya. Meski dulu karena gadis ini, ia tak bisa tidur dan memikirkanya sepanjang malam.
"B-baiklah... Euhmmm... Bolehkah aku meminta satu permintaan?"
"Baiklah, katakanlah. Apa itu?" Tanya Heon Soo dengan wajah penasaran.
"Bolehkah aku memelukmu? Sekali... Saja. Untuk yang terakhir." Tanpa kata, Heon Soo mendekap Ha Yeon, menenggelamkannya kepalanya ke dada Heon Soo, dan memeluknya erat.
Masih ada sedikit kepingan rasa tertinggal, ternyata di sudut hati Heon Soo. Ha Yeon memeluknya tak kalah erat. Beberapa menit berlalu, dan akhirnya mereka mengakhiri pelukan mereka, yang aslinya Ha Yeon tak ingin akhiri.
"Mengapa kau ingin memelukku?" tanya Heon Soo setelah melakukanya.
"Entahlah. Aku tidak tahu. Aku ingin kencan dengan mu, aku ingin membagi rasa denganmu, tapi aku tahu itu tidak mungkin, setelah semua yang terjadi. Jadi... Setidaknya.. aku ingin memelukmu, entah mengapa."
Begitulah, bagaimana kisah cinta mereka berakhir. Sedih memang, tapi apa boleh buat? Setiap hal pasti ada akhirnya. Bahkan suami istri yang saling mencintai dengan dalam pun, akan terpisah, oleh kematian atau apapun itu. Kenapa mereka yang belum memiliki ikatan sedalam itu tidak? Yah, sayang beginilah akhirnya, Mereka tidak bisa bersama. Bahkan universitas mereka pun berjauhan di kota yang berbeda. Akhir yang sedih memang, tapi mereka tidak apa-apa.
~>~>~>~>~>~>End~>~>~>~>~>~>~>
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Lover
RomanceHa yeon sangat menyukai Heon Soo. Heon soo seorang pemuda yang tampan bagaikan idol. Bagi semua orang Heon soo bukanlah orang yang dapat digapai bagi Ha Yeon. Ha Yeon sangat sedih dengan penilaian-penilaian itu. Ia jadi pemurung. Apakah cinta Ha Yeo...