Ada 3 faktor yang menyebabkan murid di setiap sekolah sangat mencintai UKS, yang pertama UKS jarang sekali di tengok oleh guru piket. kedua karena UKS memiliki kasur yang cukup empuk. dan ketiga, sejujurnya faktor ini berhubungan dengan faktor yang pertama yaitu tempat cabut pelajaran paling aman.
Berbeda dengan halnya Rashel, gadis ini sangat tidak menyukai berlama lama berada di UKS, menurutnya UKS terlalu sepi dan menyeramkan walaupun ada beberapa anak PMR yang di tugaskan untuk berjaga di sana. Alhasil dengan keadaan kaki terkilir Rashel memilih untuk kembali ke kelas.
" lu yakin masih mau di kelas ? " Tanya Stephany, usai tadi tidak sengaja menyenggol kaki Rashel di bagian yang terkilir.
" gua minta maaf sumpah gua gatau " ucap Stephany lagi melihat Rashel tidak merespon.
jika saja kelas ini ramai, mungkin Rashel sudah akan berteriak tadi. Namun keadaan kelas yang cukup sepi, di tambah dengan adanya guru yang mengajar di dalam kelas membuat Rashel tidak dapat berkutik ketika Stephany dengan tidak sengaja menyenggol kaki nya.
" Acel seriusan gapapa ? " tanya Stephany lagi, yang di jawab anggukan oleh Rashel.
" nanti gua bantu ngomong ke Raffael deh, biar anter lu pulang " ucap Stephany, Rashel yang mendengarnya hanya menaikan sebelah alisnya tidak yakin.
" serius ? " tanya Rashel meyakinkan dan di angguki mantap oleh Stephany.
" okay, thanks kalau berhasil " ucap Rashel lalu memeluk sahabatnya tersebut.
Rashel memilih untuk menyumpal kedua kuping nya dengan Earphone di bandingkan mendengar penjelasan guru di depan yang membuat kaki nya semakin berdenyut. Rashel bukannya malas, hanya saja jika ia sedang tidak mood melakukan satu hal pasti hal itu akan ia tunda.
" gua ke toilet dulu ya Cel " senggol Stephany pelan lalu ia meninggalkan bangkunya.
•0O0•
Raffael yang di tugaskan mengembalikan buku pinjaman perpustakaan mau tidak tau harus membawanya seorang diri menuju perpustakaan sekolah.
guru guru di sekolah ini membuat murid murid yang menjadi anggota Radar harus memiliki tanggung jawab, contoh nya Raffael ia di tunjuk sebagai ketua kelas oleh wali kelasnya. mau tidak mau Raffael mengiyakan.
cara membedakan anak Radar dan murid biasa cukup mudah. anak Radar selalu memakai pin kecil yang berada di kerah baju. jika masih belum yakin, cukup melihat seragam sekolah yang selalu di biarkan keluar dengan lengan di gulung, Anak radar juga selalu menggunakan kain persegi merah yang di ikat pada pergelangan tangan atau lubang sabuk celana. Kain merah itu sendiri berlambang RDR jika di lebarkan.
" eh woi Raffael ! " panggil seseorang yang berada di belakangnya, ia sangat tahu itu suara Stephany. bagaimana ia tidak hafal, rumah mereka yang bersebelahan membuat Raffael sudah cukup kebal dengan celotehan gadis yang sekarang berada di sampingnya ini.
" gamau tau, pokoknya nanti lu anterin Acel pulang " ucap Stephany memerintah.
" kumpul "
" hah ? kumpul apaansi ? ngomong ga pake pulsa kali " jawab Stephany kesal. sedari dulu Raffael memang selalu irit berbicara.
" kumpul Radar, ga bisa "
" tapi lu yang bikin dia kayak gini . Bang Aro ga bisa jemput " jelas Stephany. Bang Aro adalah kaka laki laki Rashel, Gabriel Tamaro.
" Adrian "
" dih yakali ! udah lu yang bikin dia gitu yang nolongin Adrian yakali Adrian juga yang anter! gua gamau tau lu anterin atau gua bilang nyokap lu, lu celakain anak orang ! " Stephany membawa kelemahan Raffael, ibundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Lanzo (editing)
Teen FictionRaffael Lanzo Pintar dalam akademik namun juga berkelahi, berperawakan tinggi besar dengan otot otot bisep nya yang membuat kaum hawa tidak dapat berpaling. terkenal dengan julukan manusia es namun menjadi ketua dalam organisasi Radarouz. Rashell...