PART 1

869 80 7
                                    

JUNGKOOK POV

"Akulah Jungkook, seorang CEO muda dan tampan berusia 22 tahun, di mata wanita akulah seorang pangeran perfect. Siapa yang tahan dengan pesonaku, bahkan mereka memuja dan sangat menginginkan diriku untuk menjadi milik mereka. Tak ayal banyak dari mereka mencoba menyerahkan diri bahkan menggodaku mati-matian hanya untuk menjadi kekasih seorang Jeon Jungkook." Batinku, yang kini tengah berdiri tepat menghadap ke jendela bening, memperhatikan jalan raya yang begitu padat dari dalam ruangan yang sudah dia anggap sebagai rumah keduanya.

Tiba-tiba suara ketukan pintu sedikit mengganggu ketenanganku. Smirk yang muncul sepintas kini berubah lagi menjadi wajah dingin yang setiap hari aku perlihatkan kepada semua orang.

"Masuk!" Perintahku sambil berjalan menuju kursi tahtaku.

"Maaf mengganggu waktunya pak, meeting akan segera dimulai, mereka sudah menunggu anda diruang rapat." Kata seorang wanita bernama Tzuyu dengan tinggi semampai serta body yang wow, yang tak lain dan tak bukan adalah sekertaris dan merupakan kekasih dari seorang Jeon Jungkook.

Seluruh karyawan sudah mengetahui hubungan kami berdua, banyak dari karyawan menyetujui bahkan mengharapkan kami berdua menikah dikarenakan watak kami yang agak mirip dan banyak pula yang iri dengan Tzuyu bahkan banyak dari mereka yang masih saja menggodaku di depan seorang Tzuyu yang berwatak cuek serta dingin ini.

"Ingat nanti malam, aku tunggu di tempat biasa!" Bisik Tzuyu dengan suara manja.

Seketika langkahkupun terhenti dan mundur satu langkah untuk mensejajarkan posisiku dengannya.

"Aku takkan melupakan ulang tahunmu, setelah pekerjaan ini selesai aku akan datang tepat waktu untukmu!" Balasku dingin dan kembali melangkahkan kaki meninggalkannya didalam ruangan sendirian.

×××××××

PARK SOOYOUNG POV

Pagi yang cerah untuk seorang gadis yang tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk ayahnya.

Ya inilah aku seorang Park sooyoung, aku hanya tinggal berdua dengan orang tuaku satu-satunya yaitu ayah. Ibu meninggal ketika aku masih berumur 9 tahun dikarenakan penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun, itu semua membuat ayah dan aku terpukul. Tapi itu semua tak menyurutkan semangatku dan ayah untuk tetap menjalani kehidupan kami.

Ayahku merupakan seorang OB di sebuah perusahaan terkenal dan sangat sukses, sedangkan aku hanya bekerja sebagai seorang WO (wedding organizer).

"Ayah! Sarapan sudah siap!" Teriakku pada ayah yang masih berada di dalam kamar.

Tak lama kemudian, ayahpun keluar dari kamar menuju kursi meja makan yang biasa ia duduki, tak lupa akupun ikut bergabung.

"Ayah mau berangkat kerja? Bukannya ayah masih sakit? Seharusnya ayah minta cuti dulu, ayah harus banyak istirahat."

"Kau ini sudah dewasa rupanya dan bertambah cerewet," Ucap ayah sambil mengacak rambutku.

"Ayah sangat bosan di rumah, lagipula ayah sudah merasa baikan bahkan sudah sangat kuat untuk bekerja lagi." Lanjut ayah sambil berpose mengangkat kedua lengannya menandakan dia kini telah sehat dan kuat.

"Iya, iya aku percaya, tapi kalau ayah sakit lagi aku akan datang ke tempat kerja ayah dan memerintahkan bosnya untuk memecat ayah!" Candaku yang membuat ayah sedikit terlihat geli dengan leluconku.

Kamipun tertawa lepas dan melanjutkan kegiatan sarapan yang sempat tertunda tadi.

Seusai sarapan ayah berangkat terlebih dahulu, sedangkan aku masih sibuk membereskan piring di atas meja. Setelah pekerjaan rumah selesai, akupun kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap bekerja.

She Is My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang