Part 3

422 71 11
                                    

SOOYOUNG POV

"Kamu???" Hanya kata itu yang dapat keluar dari bibirku.

Aku merasa sekarang takdir benar-benar mempermainkanku, kenapa juga aku harus bertemu kembali dengan pria ini, baru saja aku merasakan sedikit ketenangan, tapi sekarang berubah total menjadi sebuah bom yang siap untuk meledak.

"Kenapa bisa kau ada di sini?" Tanyanya intens, masih menggenggam kuat tanganku.

"Jangan bilang kau ini seorang penguntit dan mengikuti sampai di sini? Iyakan?" Lanjutnya.

"Ya, jaga bicaramu! Kau juga kenapa bisa ada disini? Atau jangan-jangan adik nakal yang dimaksud Chaeyeon eonni tadi itu kau?" Seketika aku mengingat perkataan Chaeyeon eonni tadi.

"Mwo? Adik nakal? Ya, jangan mengarang cerita, dan bagaimana pula kau mengenal nunaku? Kau ini benar-benar penguntit atau apa ha? Ayo keluar dari rumahku sekarang!!!!" Jawab pria yang sekarang kuketahui bernama Jungkook ini sambil menarik tanganku dengan erat menuju pintu dan melemparku keluar dari rumah.

"Aww! Sakit!" Ringisku karena bagian bokongku harus menyentuh lantai dengan keras.

"Jangan pernah kembali lagi ke rumah ini, kalau tidak akan aku laporkan kau ke kantor polisi! Sudah cepat pergi, mumpung aku masih memberi ampun padamu!" Bentaknya sebelum kemudian menutup pintu rumah dengan keras.

Akupun mencoba berdiri dari dudukku.

"Ternyata dia Jungkook yang dimaksud Chaeyeon eonni tadi? Ishh andai aku tau dia merupakan bagian dari keluarga ini, mana mungkin aku mau ke sini!" Ucapku pada diri sendiri kemudian menendang pintu sebelum pergi dari rumah mewah tersebut.

Kini aku tak tau mau kemana lagi, aku ingin kembali ke rumah yang lama, namun aku harus berpikir seratus kali jika harus kembali kesana karena jarak rumah ke sini terbilang jauh dan sekarang aku pergi tanpa sepeser uangpun, untung saja sebelum keluar dari kamar tadi aku masih sempat mengantongi ponsel.

"Mudah-mudahan saja Kiran belum tidur, aku akan mencoba menghubunginya," Batinku sambil mengeluarkan ponsel dari kantong celanaku.

Namun benar-benar nasibku yang malang, nomor yang dihubungi ternyata tidak aktif. Kembali aku menghubungi telefon rumahnya, namun tak seorangpun mengangkatnya.

"Mereka pasti sudah tidur, trus aku harus bagaimana sekarang?" Kesalku pada diri sendiri sambil menghentak-hentakkan kakiku ke tanah.

×××××××××

JUNGKOOK POV

Setelah mengusir penguntit tadi, akupun langsung naik ke kamar dan membaringkan tubuhku yang mulai lelah karena seharian ini tak sempat istirahat.

Baru saja akan terlelap tiba-tiba saja ponselku berdering, dengan malas aku terbangun kembali dan meraih ponsel yang ada diatas nakas.

Tzuyu, ya nama itulah yang tertera di layar ponselku.

"Halo, ada apa?" Tanyaku.

"Kenapa kau selalu bersikap dingin seperti itu padaku, aku kan kekasihmu, bersikap lembutlah sedikit!" Jawabnya.

"Bukannya kau tau aku memang selalu bersikap begini kepada siapapun?" Bantahku.

"Ya setidaknya bersikap romantislah pada kekasihmu ini!" Balasnya lagi.

"Sudahlah! Jangan pernah meminta lebih dari sikapku ini, kau memang kekasihku tapi aku tak suka jika terus diatur meskipun itu kekasihku!" Bantahku lagi dengan sedikit kesal.

"Jadi ada apa kau menelfonku malam-malam begini?" Tanyaku.

"Aku hanya merindukanmu, dan ingin mengucapkan selamat malam, tidurlah yang nyenyak!" Jawabnya sedikit membuatku terhibur.

She Is My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang