GAGAL MOVE ON?

16 1 0
                                    


"Joonie-yya."

Joonie menoleh dengan mulut yang masih penuh mengunyah.

"Hm?"

"Pikirmu aku sudah berubah tidak?"

"Berubah apa?"

"Yaa mungkin Lebih arrogan misalnya?"

"Benar." Kau menghela napas.

"Tapi itu baik. Aku suka perubahanmu yang sekarang. Asal kau tau aku benci kau yang dulu selalu bersikap baik pada semua orang."

Kau menatapnya bingung

"bukankah lebih bagus seperti itu?"

"Tidak untuk mantan kekasihmu itu. Park Jimin."

Kau menaruh sendokmu sedikit keras setelah mendengar nama itu lagi disebut.

"Ayolah kita sedang membicarakan apa sebenarnya? Jangan buat moodku hancur seketika, Namjoon."

"Kenapa kau marah? Lagipula aku berbicara fakta."

Kau bangkit dari dudukmu dan berjalan keluar dari restoran.

"Ya, kau mau kemana Ya?!!" Masih mengunyah, Namjoon meminum cepat dan berlari mengejarmu.

Namjoon menarik lenganmu saat tau kau telah melewati mobilnya.

"Aku tau aku salah, maafkan aku."

Kau berbalik menghadapnya tajam sementara Joonie menelan ludahnya susah.

"Joonie apa aku jelek?"

"Ha?"

"JOONIE APA AKU JELEK?!"

"Ya?! Kenapa kau berteriak!"

"JAWAB AKU DULU!"

Ada apa dengan wanita satu ini? Tadi dia marah padanya bukan?

"Tidak, kau cantik. Sudah masuklah ke mobil."

Biar cepet.

Joonie membuka pintu mobilnya dan mendorong paksa dirimu untuk duduk.

Diperjalanan kau merengek terus-terusan yang membuat namjoon semakin bingung.

"Kau itu kenapa? Beritau aku alasan kau jadi seperti ini."

"Kau akan marah Joon, tidak mau."

"Baiklah tidak akan. Kau kenapa Y/N-ah?" Tanya Joonie lembut, sangat (dibuat-buat) lembut

Kau terdiam sebentar. "Jimin bilang aku sekarang sangat Arogan. Dan kebanyakan orang yang arogan itu bertampang keriput Joonie, apa aku seperti itu?"

Boleh Joonie pulang sekarang untuk mengambil minyak panas sebagai air mandinya? Saat ia mengungkit nama Jimin tadi dia marah, tapi kenapa sekarang sebaliknya? Benar-benar wanita!

"Kau bertemu dimana?"

"Sebelum bersamamu tadi aku ada direstoran untuk Reuni SMA."

"Bisa kusimpulkan bahwa kau seperti ini hanya karna Jimin. Sekarang ku tanya, masih ada rasa tidak?"

"Bodoh mana mungkin."

"Sudah kuduga, aku tidak tau kenapa kau belum bisa melupakannya." Ia melajukan mobilnya cepat tanda ia sedang marah padamu kali ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BURST (pjm)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang