Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hari ini hujan turun Orang-orang tak bisa melihat langitku i can't breathe, i can't eat, i can't sleep Aku sepenuhnya hancur sebelum bertemu denganmu Sekarang aku mulai membaik, feel alright Karena kamu berada dalam rengkuhanku Saat aku melihatmu langit menjadi cerah" (GOT7 - You are)
. . . ——— . . .
Hari ini hujan mengguyur kotaku. Tak terlalu deras memang, tapi cukup untuk membuat seseorang menggigil kedinginan.
Walaupun begitu tak menciutkan semangatku untuk tetap bertemu dengannya.
Disinilah aku sekarang didepan sebuah toko buku tempatku untuk berteduh. Menunggunya
Menunggu sosok itu, sosok yang selalu kurindukan. Yang selalu dapat membuat jantungku bekerja dua kali lebih cepat.
Yang mampu membuatku nyaman ketika bersama dengannya. Yang mem-
"Heii! " teriak seseorang dari seberang jalan yang membuatku menoleh kearahnya.
Ah, dia sudah datang rupanya. Aku mengulas senyum terbaikku padanya. Lihatlah dia sampai nekat menerjang hujan demi untuk menjemputku.
Perlahan dia berlari kecil untuk sampai ke tempatku berteduh. Dia basah kuyup sekarang.
"Kok malah hujan hujanan sih! " kataku padanya yang dijawab dengan kekehan.
"Aku ngga mau kamu nunggu lama. Entar kamu manisnya luntur gata-gara nunggu lama. " kata Jungwoo yang membuatku memutar bola mataku malas. Walaupun agak tidak nyambung, tapi sejujurnya dia telah membuat jantungku berdebar tak karuan.
Aku membuang muka dan mendengus pelan.
Mati matian aku menahan agar tidak berteriak sekarang juga. Aku menoleh kearahnya. Oh! Apa ini? Kenapa dia melihatku dengan pandangan seperti itu.
Dan tunggu, apa dia sedang tersenyum untukku. Hey! Aku berani bertaruh bahwa pipiku sudah memerah seperti udang rebus sekarang.
"Ya tergan- " belum sempat aku menyelesaikan kalimatku dia menarik tanganku kearah lapangan terbuka.
"Nah, sekarang lepasin beban yang ada dikepala kamu. Nikmati seluruh tetesan hujan yang turun. "Jungwoo sambil tersenyum kearahku.
Aku tersenyum lalu merentangkan kedua tanganku. Melepas semua beban pikiran. Memejamkan kedua kelopak mataku.
Aku memikirkan sebuah kesenangan. Ayah, Ibu, semuanya, dan Jungwoo
Aku merasakan ada yang mencolek hidungku. Reflek aku membuka mataku dan melihat Jungwoo dengan senyum jahilnya.
"Kamu jadi. Kalau bisa ayo tangkap aku. " katanya lalu berlari.
Melihatnya aku pun juga ikut berlari dan berusaha menangkapnya. kebahagiaan, tersenyum, tertawa, kesenangan itulah yang kami lakukan bersama.
Aku semakin dekat dengannya dan akhirnya, Hap!
Aku menangkapnya ah tidak lebih tepatnya memeluknya dari belakang. Dia berputar dan tersenyum padaku dan kemudian mengusak rambutku.
Sepersekian detik aku merasa dunia seperti berhenti . Ada sesuatu yang berterbangan di perutku.
Aku tau perasaan ini. Tak cuma sekali ini aku merasakannya saat bersama dengannya. Aku selalu merasakannya ketika bersamanya. Kim Jungwoo, aku sadar, aku tau perasaan ini padamu.
Aku yakin aku telah jatuh. Jatuh cinta padamu.
Sama seperti awal aku melihatmu di sore itu. Sore itu, sore dimana semua kehangatan berkumpul. Aku melihatmu ketika angin berhembus mengenai rambutmu. Dan disana awal dari segalanya dalam hidupku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.