3. Jadi kekasihku

405 25 1
                                    

Langit begitu gelap berhiaskan bintang2, dengan anggunnya Jihyo berjalan memasuki restoran yg sudah di persiapkan Mark untuknya

Pelayan bertanya ramah saat Jihyo masuk dan terlihat kebingungan mencari sesuatu "permisi nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Ah iya, apakah ada pesanan meja atas nama Mark Tuan?"Jihyo ramah

"Sebentar nona"pelayan itu seperti mengecek sesuatu di tabletnya lalu"Meja pesanan atas nama Mark Tuan ada di atas" pelayan itu ramah

"Trima kasih"jihyo, pelayan itu hanya membungkukkan badannya memberi hormat, lalu jihyo mulai melangkahkan kakinya kearah yg di maksud pelayan tadi

Bibirnya tak berhenti tersenyum, matanya menandang kagum sekitanya, lantai atas yg berhiaskan bintang, bunga, dan lilin

"Jihyo sebelah sini"Suara yg tak ingin di dengar jihyo malam itu membuyarkan senyumannya

Jihyo melihat kearahnya "Sana? Kenapa dia ada disini?"Bibirnya bergumam pelan, Sana hanya melambai lambaikan tangannya dengan senyum di bibirnya

Dengan langkah malas Jihyo mulai melangkahkan kakinya ke arah Sana duduk

"Apa Mark juga mengajakmu kemari?"Jihyo duduk di sebelah Sana, berpura pura tersenyum dihadapannya

"Dia hanya menyuruku kemari"Sana dengan mengotak atik ponselnya, Jihyo hanya tersenyum kecut

"Oh ya jihyo, apa kamu tau sekarang Mark ada dimana? Aku sudah bosan" Melemparkan ponselnya pelan ke arah meja

"Mana kutau, dia hanya mengabariku saat dia brangkat tadi"Jihyo mengambil ponselnya, mencoba menelfon orang itu, namun hanya suara operator disana

"Tidak bisa kan? Aku sudah menghubunginya tadi"Sana dengan suara kesalnya

"Aku mau pesan makanan, apa kau mau juga?"Dengan cepat di jawab dengan gelengan oleh jihyo, jihyo masih mencoba menghubungi Mark padahal dia sudah mengetahui jawabannya

"Sudahlah Jihyo dia pasti akan datang, aku akan memesankan minuman dulu untuk mu"Sana melangkahkan kakinya kesal "sudah tau ponselnya mati, masih saja di telfon"batinnya

"Brukk"

"Aduh"Sana menabrak seseorang

Dengan sigap orang itu memeluk Sana, mengusap rambutnya"Kamu tidak apa apa kan?"Sana mendongakan wajahnya

"Ish Mark kau darimana saja?"Sana mengerucutkan bibirnya

"Kan udah dibilang tadi, sana Daniel sudah menunggumu di bawah"Mark melepaskan pelukannya, mengacak pelan rambut Sana

"Ish kau menyebalkan Mark"Sana mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Mark, tetapi dengan cepat Mark menahan tangnnya
"Ingat! Jangan pulang larut malam, jangan makan makanan yang pedas, jangan makan makanan sembarangan"Mark mengingatkan, lalu mengecup kening Sana

"Siap boss"Sana memberi hormat Mark lalu berlali kecil meninggalkan Mark

"HATI HATI NA"Teriak Mark lalu melangakahkn kakinya menuju Jihyo

Jihyo hanya menatap mereka tak percaya
"Maaf tadi ak.."ucapan Mark terpong oleh Jihyo

"Kamu menyuruhku kesini hanya untuk melihat itu Mark?"Jihyo menatap Mark kesal

"Eh apa yang kamu bicarakan?"Mark duduk di samping Jihyo, memegang tangannya lembut, Jihyo hanya menunduk

"Tadi banku bocor, aku lupa membawah ban candangan, jadi aku minta tolong Sana menemanimu disini" Ucap Mark lembut

"Terus kenapa ponselmu mati? Sedangkan kamu bisa menghubungi Sana, tapi tidak denganku" Jihyo

"Aku tidak menghubunginya, aku hanya menghubungi Daniel, Lalu aku menyuruhnya untuk menghubungi Sana, sudahlah jangan cemburu begitu"Mark dengan senyumnya

KITA (Mark Sana) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang