"Trimakasih eomma, Mamaku pasti senang"Mark menerima bungkusan yang di berikan eomma Sana
"Sampaikan salamku untuk Mamamu ya, sampaikan maafku yang belum bisa mampir kerumahnya" Eomma Sana ramah
"Mamaku pasti memahaminya, eomma tidak perlu khawatir"Mark dengan senyumnya "Oh ya eomma, apa Nana sudah pulang?"Tambahnya
"Sudah, tadi dia langsung kekamarnya tanpa bicara denganku terlebih dahulu, apa kalian bertengkar?"
"Sepertinya kita sedang salah paham eomma, aku ke Sana dulu eomma, good night"Mark mencium pipi eomma Sana lalu berlalu ke kamar Sana
"Tidur saja disini, appa ingin berbicara sesuatu kepadamu Mark"Teriak Eomma Sana, Mark berhenti sebentar lalu memutar balikkan badannya, memberi hormat kepada eomma Sana tanda ia meng'iya'kannya lalu Mark kembali berjalan kearah kamar Sana
Ya mereka sangat dekat, bahkan Mark sudah seperti anak mereka sendiri, begitu pun sebaliknya. Mungkin karena Sana dan Mark anak tunggal jadi mereka seperti punya anak lagi
"Nana apa kamu didalam?"Mark hati2 memasuki kamar Sana
"Tidak, aku belum pulang"Ketus Sana yang sedang bersembunyi di bawah selimut
Mark terkekeh pelan"Apa yang kamu lakukan disana hmm"Mark menaruh bingkisan tadi di atas meja di samping tempat tidur Sana
"Bukan urusanmu"
Mark duduk disamping Sana, membuka selimutnya hingga memperlihatkan kepalanya "Kamu marah kepadaku?"Mark mengusap rambut Sana pelan, memaikan rambutnya
"Tidak"
"Kamu marah ketika aku mengabaikanmu?" tidak ada jawaban dari Sana
"Kamu tau? Seharusnya aku yang memarahimu karena tidak mengatur jarakmu dengan Daniel tadi, kau pikir apa yang di katakan appamu saat melihat kalian? Aku cuma takut appamu memarahimu"Mark
"Maafkan aku"Sana memeluk pinggang Mark
"Sudahlah tak apa, lusa ayo kita jalan berempat, biar kamu tau aku tidak mengabaikanmu"Mark mencium kening Sana
"Siap boss, tapi Mark apa tadi kamu sudah menyatakannya ke Jihyo? Aku penasaran"Sana meletakkan kepalanya di paha Mark, menjadikannya bantal
Mark mulai menceritakan yang terjadi antara dia dan jihyo tadi, sambil mengusap pucak kepala Sana
Tak lama Mark menceritanya kisahnya tadi, Sana mulai tidur
*****
Sana membuka matanya perlahan, didongakkan wajahnya untuk melihat wajah Mark diatasnya yang tertidur dengan posisi duduk
"Mark"Sana bangun dari posisi tidurnya yang tadi tertidur dipaha Mark
"Mark ish bangun apa kamu tidak lelah teridur dengan posisi seperti itu"Sana mnggoyangkan tubuh Mark pelan
"Kenapa kamu bangun hmm?"Mark meregangkan ototnya
"Pahamu tidak empuk"Sana menenggelamkan badannya dibawah selimut
"Kamu sampai tertidur tapi bilang kalau tdak empuk? Dasar"Mark mengusap puncak kepala Sana
"Sudah aku ke kamarku dulu, kamu tadurlah"Mark mengecup puncak kepala Sana, lalu hendak bergerak tetapi dengan cepat Sana menagan tangan Mark
"Tidur disini saja tidak apa2"Sana
"Ada eomma appa"Mark, dengan cepat Sana mengerucutkan bibirnya
"Yasudah aku kalah, aku tidur disini"Mark menghembuskan nafasnya kasar, lalu mulai berbaring di samping Sana, tak lupa menutupi tubuhnya dengan selimut, Sana memeluknya erat

KAMU SEDANG MEMBACA
KITA (Mark Sana) √
FanfictionCast : Sana Mark Daneil Jihyo "Sahabat? kalian cuma sahabat?" "Kaupikir kita apa?" "Persahabatan kalian memang sulit untuk diartikan" "Memangnya kita kenapa?" "Kalian terlalu romantis untuk dikatakan sebagai sa...