Two

172 28 6
                                    

Mendengar panggilan itu, renjun pun membalikkan badan, dan alangkah terkejutnya dia saat mengetahui siapa yg memanggilnya.

"k..kau".

"ohoooo... Benar ternyata kalau kau renjun" orang tersebut berjalan kearah renjun dengan seringainya.

"lami.. Bagaimana bisa dia ada disini" renjun sangat terkejut akan bertemu dengannya bagaimana bisa dia masuk SMA dengan seseorang yg paling ia hindari.

"waaah aku tak menyangka bahwa aku akan satu sekolah lagi dengan seorang GAY" ucap lami sambil menyeringai.

Lami adalah teman, aaah tidak bisa dikatakan teman karena semasa SMP dia selalu membully renjun. Dia juga mengetahui rahasia terbesar seorang renjun yaitu bahwa renjun adalah seorang gay.

Lami mengetahui renjun seorang gay pada saat lami menemukan buku harian renjun yang tidak sengaja terjatuh dari tas, yang mana didalam buku harian tersebut renjun menuliskan bahwa dia menyukai teman sekelas mereka yaitu seorang namja, dimana namja tersebut adalah kekasih lami.

Pada saat mengetahui itu lami merasa sangat jijik dan marah kepada renjun sehingga hal itu menjadi faktor lami untuk membully renjun. Dan saat ini ketika memasuki SMA mereka dipertemukan kembali di satu sekolah.

"bukankah ini hal yang menarik bahwa kita satu sekolah lagi?" ucap lami sambil merangkul bahu renjun.

"i..i..iya" renjun menundukkan kepalanya dia tidak punya keberanian untuk menatapnya.

"haruskah kita melanjutkan rutinitas kita saat di smp, huang renjun?" tawar lami dengan menaikkan satu alisnya.

"a..a..aniya, aku tidak akan mengganggu lami kok" renjun sangat takut jika kejadian dimasa SMP nya akan terulang kembali renjun hanga ingin tenang menjalani hari sebagai siswa SMA

"waaah, jinja? Tapi aku sangat ingin melanjutkannya, bagaimana?"

"ma..a..af lami, aku harus kembali kekelas karena sebentar lagi bel" ucap renjun sambil melepaskan rangkulan dan langsung berjalan meninggalkan lami.

"haruskah aku melanjutkannya? Pasti sangat menyenangkan bukan, jika ku lanjutkan?" ucap lami sambil menyunggingkan seringai.

Renjun akhirnya sampai di kelas, dengan nafas yang terengah-engah karena harus berlari, dia benar - benar tidak menyangka akan bertemu lagi dengan lami, orang yang sangat ia hindari. renjun sangat takut jika nantinya lami akan kembali membulinya seperti yg dilakukannya pada saat smp. Apalagi jika lami menyebarkan ke semua orang di sekolah ini bahwa renjun adalah seorang gay.

Sepulang sekolah renjun tidak langsung pulang ke rumah, karena dia harus bekerja di salah satu cafe di dekat rumahnya.
Sesampainya di cafe renjun segera mengganti seragam sekolah dengan seragam yg disediakan untuk karyawan dan langsung mengerjakan rutinitasnya sebagai pelayan cafe.

Ada beberapa remaja yang memasuki cafe, renjun pun langsung segera menghampiri mereka untuk melayani mereka.
"permisi, ada yang bisa saya bantu?" ucap renjun sambil membenarkan topinya.

"oh, huang renjun?"

Renjun berjengit dan mengarahkan pandangan kepada seseorang yg menyapanya tadi.

"La..mi" renjun sangat terkejut dengan kedatangannya

"kau kenal dengan pelayan ini?" tanya salah satu dari teman lami.

"tentu saja, kami adalah teman smp, benarkan renjun? dan dia juga satu sma dengan kita" seringai muncul di bibir lami.

"waaah, benarkah? Perkenalkan namaku xiyeon, lalu yg lelaki yg duduk disebelah lami ini jaemin kekasihnya, dan yang disebelahku ini jeno kekasihku" xiyeon memperkenalkan diri sambil menyunggingkan senyum.

"a..aah nde, aku huang renjun" sambil membalas senyuman kecil.

"senang bertemu denganmu"ucap jaemin dengan mengulurkan tangannya, tapi langsung ditarik kembali oleh lami.

"wae? "jaemin mengerutkan dahinya

"aku tak mau kau ketularan penyakit anehnya"

"penyakit aneh? Memangnya dia punya penyakit apa?" tanya xiyeon

Jeno yang sejak tadi hanya diam dan memainkan ponselnya pun melirik ke arah lami dan mengerutkan dahinya, entah kenapa dia langsung tertarik saat lami mengatakan bahwa renjun memiliki sebuah penyakit.

"dia memiliki penyakit yaitu seorang.." belum selesai lami berbicara renjun sudah menyelanya.

"maaf, bukankah kalian ingin memesan, aku juga harus segera melayani pengunjung lainnya"

"aaah benar, aku sudah sangat lapar, kalian mau pesan apa? " tanya jaemin yang teringkat bahwa perutnya sudah keroncongan.

Renjun menghela napas, karena dia bisa mengalihkan pembicaraan supaya lami tidak membongkar identitasnya ke orang lain, renjun sangat takut jika orang lain mengetahui tentang dirinya yg sebenarnya.









Tbc

Next or Delete ??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Balance (noren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang