Saat ini musim gugur mulai tiba. Disepanjang jalan kalian bisa menjadi saksi bagaimana dedaunan itu berjatuhan dari atas ke jalanan. Semilir angin yang ada terasa cukup dingin sore ini, membuat gadis berambut hitam panjang ini mulai mengeratkan mantel yang membungkus tubuh rampingnya. Disepanjang lehernya terdapat syal berwarna putih yang membuatnya merasa cukup hangat untuk menghadapi suhu udara hari ini.
Dia adalah Riana Larasati Fedrica yang kerap dipanggil Anna oleh semua orang yang mengenalnya. Gadis berdarah asia itu terlihat begitu kontras dengan teman-temannya yang lain, yang cenderung memiliki warna rambut pirang atau kemerahan.
Anna sudah hampir setahun menempuh pendidikan disalah satu Universitas ternama di Inggris. Dia terpaksa pindah dari negara asalnya— Indonesia, dikarenakan ibunya 2 tahun yang lalu menikah dengan seorang pria berkebangsaan Inggris bernama Wilbert Martin.
Sejak awal dirinya memang tidak pernah melarang sang ibu untuk menikah. Memangnya hak dirinya apa? Dia cukup tahu diri agar untuk melarang ibunya menikah lagi. Setidaknya ia bersyukur karena wanita yang sejak 10tahun yang lalu ia panggil ibu itu tidak membuangnya ketempat sampah atau panti tempatnya berasal dulu.
Anna dapat mengingat dengan jelas bagaimana kala itu Eli dan Frans mengadopsinya sebagai anak mereka, dikarenakan Eli pernah mengalami sebuah musibah sehingga pihak dokter yang menanganginya saat itu memutuskan mengangkat rahim Eli demi menyelamatkan nyawanya. Semenjak mengangkatnya menjadi anak, Eli dan Frans selalu memperlakukannya dengan sangat baik.
Mereka menyayangi Anna seperti anak kandung mereka sendiri. Anna selalu mendapatkan kasih sayang yang selama ini tidak bisa ia dapatkan dari kedua orangtua kandungnya sendiri selama ini. Miris? Anna sudah terbiasa akan satu kata itu.
Selang beberapa minggu kedua orangtua angkatnya itu membuatkan identitas baru untuknya. Semula nama Anna adalah Riana Larasati berubah menjadi Riana Larasati Fedrica. Yang diambil dari nama belakang Frans selaku ayah angkatnya yang bernama Frans Fedrick. Frans memang bukanlah orang asli pribumi, dia berasal dari Chicago, Amerika Serikat.
Dia bertemu dengan Eli ketika Frans diutus oleh tempatnya bekerja ke Indonesia. Eli yang merupakan gadis asli pribumi nyatanya mampu membuat pria asing asal Amerika itu tertarik dan berakhir menikahinya.
Sayangnya..
4tahun yang lalu tepat saat usia Anna menginjak 16tahun Frans meninggal dunia akibat penyakit yang ia derita. Saat itu ia dan ibunya— Eli merasa begitu sangat kehilangan. Anna pikir saat ayah angkatnya itu berpulang, Eli akan mengembalikannya ke panti. Karena jujur saja saat itu ia sudah sangat pasrah. Tetapi ternyata hal yang ia takutkan tidak terjadi, Eli tetap merawatnya bahkan wanita itu turut membawanya pindah ke Inggris setelah menikah dengan suaminya yang sekarang.
Anna ingat saat dengan polosnya ia dulu bertanya apakah Eli akan membuangnya ke panti, saat itu dengan lembut ibunya itu berkata. “Kalau ada hal yang bisa membuatku memilih antara dirimu atau hidupku, maka aku akan tetap memilihmu.”
“Apa itu artinya ibu akan mati?” tanya Anna dengan mata yang mendadak berkaca-kaca. Bayangan ketika ayah angkatnya meninggalkannya untuk selama-lamanya masih teringat jelas dalam kepalanya. Dan Anna bersumpah jika ia tidak akan sanggup untuk kehilangan yang kedua kalinya.
Eli tersenyum begitu cantiknya, tangan halus wanita itu menangkup pipinya. “Itu tidak akan terjadi jika kau selalu disampingku, Ann. Jadi mana mungkin ibu bisa berpisah jauh darimu? Ibu sangat menyayangimu.” Anna langsung berhambur memeluk Eli yang juga menyambutnya hangat dengan pelukan.
Dering ponsel yang cukup mengganggu itu langsung membuyarkan kenangan manis Anna dan menghentikan suara riuh para gadis yang sedang bergosip-ria itu menoleh sekilas kearahnya. Dengan segera Anna menggeser layar ponselnya itu, dan menempelkannya ditelinga karena Eli menelponnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/167441891-288-k153608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Daddy ( 21+ )
Romance"No...daddy... please!" Suara lirih yang begitu menyayat hati itu sama sekali tidak membuat pria yang saat ini sedang menindih seorang gadis, mau beringsut mundur ataupun merasa kasihan. Gairah dan sesuatu yang selama ini mengganggu pikirannya selam...