Bab 3

81.5K 1K 85
                                        

WARNING!!

Harap bijak dalam menyikapi semua alur dalam cerita ini, kedewasaan bukan diukur dari seberapa banyak angka usia seseorang. Melainkan dari Mind sett setiap orang itu sendiri.

.........

Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak berniat menjelekkan siapapun, lokasi dan alur yang tertera hanya sisi lain dari imajinasi liar si penulis semata XD

...........

Salam manis dari Msyyy yang manis tanpa pemanis buatan!😘

.............

Anna mematut dirinya sekali lagi didepan cermin dengan tatapan tak percaya, ia merasa de javu karena pernah mengalami hal serupa selagi dirumah Jasmine. Namun bedanya saat itu ia seperti melihat bitchy dalam dirinya, bukan sosok mengagumkan seperti sekarang.

Gadis itu nyaris tidak berkedip, perlu ia akui jika tangan-tangan orang suruhan Wilbert memang sangat apik dan sempurna. Buktinya dia yang semula hanyalah gadis biasa-biasa saja bisa diubah menjadi luarbiasa, dengan gaun cantik berwarna pink soft, beberapa aksessoris, dan sapuan make up natural diwajahnya membuat Anna nyaris tak mengenali dirinya sendiri.

Namun ketika Anna mengingat jika ini masih bagian dari 'hukuman' yang dilayangkan Wilbert kepadanya, mendadak Anna menjadi lemas. Dia ingat percakapannya dengan pria itu tadi pagi sebelum Wilbert memutuskan untuk pergi kekantor.

Ditengah kebingungan yang melanda Anna, tiba-tiba saja pintu kamar gadis itu diketuk. Membuat Anna refleks menoleh kearah pintu dan melihat orang— yang dikenalnya sebagai pesuruh Wilbert atau kaki tangan pria itu masuk sambil membawa sebuah kotak dan papper bag bertuliskan merk ternama. Anna memang udik, tapi dia tahu dengan jelas merk apa itu yang dibawa orang kepercayaan Wilbert. Tetapi pertanyaan yang sesungguhnya adalah, benda itu untuk apa dan siapa?

“Ini barang yang Anda minta, Tuan.” ucap pria berkepala plontos tersebut kepada Wilbert dengan wajah nyaris tanpa ekspresi, tak berbeda jauh dari Tuannya— Wilbert Martin.

“Letakan saja disana, Jhon!” Wilbert menunjuk tempat tidur Anna, tanpa mengatakan apapun lagi pria yang disebut Jhon tersebut langsung meletakan barang-barang itu diatas ranjang Anna.

Setelah meletakan itu semua, Jhon bergegas kembali berdiri disisi kanan Wilbert seperti patung atau anjing yang siap mengikuti kemanapun sang majikan pergi.

“Dad..” panggil Anna dengan pandangan 'apa ini?'

“Itu hukumanmu, Ann.” dahi Anna mengeryit bingung, sejak kapan orang yang katanya akan dihukum malah diberi hadiah? Dia bahkan harus menajamkan pendengarannya berkali-kali dan berpikir mungkin dia sudah salah dengar.

“Aku tetap tidak mengerti,” ujar Anna.

“Pakailah gaun dan juga sepatu itu untuk nanti malam,” kata Wilbert dengan jelas, sehingga Anna tak mungkin berpikir lagi bahwa ia salah dengar.

“Kenapa aku harus memakai semua ini?” tanyanya sambil melirik barang-barang yang baru saja dibawa Jhon.

“Kau akan menemaniku keacara ulang tahunnya putri rekan bisnisku,” senyum mengembang disudut bibir Wilbert, meski hanya tipis sekali. “Dan juga mantan kekasihku.”

Lamunan Anna seketika buyar ketika seseorang menyentuh bahu gadis itu, dengan pandangan khawatir orang itu bertanya. “Nona baik-baik saja?” tanya seorang wanita yang usianya sudah cukup paruh baya yang ternyata adalah salah satu pelayan dimansion tersebut, yang sudah melayani keluarga Wilbert sejak pria itu kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come To Daddy ( 21+ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang