I'm back! Yuhuuu!
WARNING!!
Harap bijak dalam menyikapi semua alur dalam cerita ini, kedewasaan bukan diukur dari seberapa banyak angka usia seseorang. Melainkan dari Mind sett setiap orang itu sendiri.
.........
Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak berniat menjelekkan siapapun, lokasi dan alur yang tertera hanya sisi lain dari imajinasi liar si penulis semata XD
...........Salam manis dari Msyyy yang manis tanpa pemanis buatan!😘
............
Anna mematut dirinya sendiri didepan cermin sambil sedikit meringis, “Kau yakin ini tidak terlalu mencolok? Karena yang aku rasakan saat ini adalah gaun ini seperti mencengkram tubuhku.”
Jasmine tertawa mendengar penuturan Anna yang menurutnya cukup konyol, karena ayolah! Gaun ini bahkan adalah gaun yang menurutnya cukup tertutup dan yang paling aman bagi tipe gadis seperti Anna. Tetapi Anna malah mengatakan sebaliknya.
“Oh come on, Ann! Ini bahkan gaunku yang paling tidak begitu mencolok .” ucap Jasmine sambil memoleskan lipstick dibibirnya.
Anna berbalik menghadap Jasmine yang terlihat sedang sibuk akan kegiataannya merias diri, tidak menyadari wajah pucat Anna yang semakin nyata terlihat. Keraguan kembali melandanya, bingung antara memilih kembali kerumah atau tetap pergi sesuai rencana.
“Aishh!.. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan ibuku lakukan saat mengetahui putrinya telah melanggar aturan.” ujar Anna lemas. Jasmine menghampiri Anna, gadis itu memegang kedua bahu temannya itu sambil tertawa.
“Wajahmu terlihat seperti kita habis membunuh seseorang, kau tahu?” ejek Jasmine, menciptakan dengusan sebal Anna yang menepis kedua tangannya.
“Dan aku pastikan, akulah yang akan dihabisi oleh ibuku kalau sampai dia tahu apa yang sudah kulakukan karena kalian bertiga.”
Anna berjalan melewati Jasmine, gadis itu meraih jaket denim untuk menutupi bahu terbukanya. Rambut panjang hitamnya dibiarkan tergerai indah, dan perlu Jasmine akui jika pesona gadis Asia yang ada pada diri Anna memang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Dan aku pastikan pula jika ibumu tidak akan tahu,” seru Jasmine menenangkan, merangkul Anna dengan senyuman lebar yang gadis itu perlihatkan, senyuman yang entah kenapa terasa seperti virus yang menular kepada Anna. Sebelum Jasmine membawanya beranjak pergi karena Zee dan Emily sudah bawel menunggu mereka.
Hanya perlu sekitar 15menit bagi Jasmine membawa mobil yang dikendarainya membelah jalanan malam London yang tidak begitu macet. Dan kesan pertama yang Anna rasakan ketika Jasmine membawanya masuk adalah suara musik yang begitu kencang, asap rokok, dan beberapa orang yang sudah menggila dilantai dansa. Hingga suara Zee mengganggu pendengarannya.
“Astaga kenapa kalian lama sekali?” tanyanya begitu berdiri dihadapan Anna dan Jasmine.
Jasmine sengaja melirik Anna, “Kau tahu seperti apa teman kita yang satu ini! Aku perlu beberapa waktu untuk membujuknya untuk jadi datang kesini.” Anna menoleh dengan tatapan protes kepada Jasmine.

KAMU SEDANG MEMBACA
Come To Daddy ( 21+ )
Romance"No...daddy... please!" Suara lirih yang begitu menyayat hati itu sama sekali tidak membuat pria yang saat ini sedang menindih seorang gadis, mau beringsut mundur ataupun merasa kasihan. Gairah dan sesuatu yang selama ini mengganggu pikirannya selam...