Part 3:Tak Disangka

5 0 0
                                    

   Vira Pov

       Waktu terus berjalan,tiga hari lagi try out ke 2 akan dilakukan.Eva memintaku mengajari dia sepulang sekolah nanti.
-
-
-
-bel pulang berbunyi
-
-
-
   Bel sekolah berbunyi,anak-anak bergegas untuk segera pulang.Aku harus disini dulu untuk mengajari Eva.
-
-
-
-ketika Eva sedang meminta penjelasan kepadaku untuk soal ke 5 itu.Handphone ku bunyi,itu pesan dari Dika.
-
-
-
    "Va aku pergi dulu ya.Dika ngajak aku ketemuan ni."-aku
    "Trus ini gimana Vir?"-tanya Eva
   "Nanti kamu kerumah aku ya!"-kataku sambil berlari meninggalkan Eva.
    "Ye ni bocah."-Eva

      Aku langsung berlari menuju tempat biasa untuk bertemu Dika.Tumben dia ngajak ketemu,padahal kemarin dia aku ajak gamau.Mungkin dia kangen sama aku*hahaha.

      Aku sudah sampai di taman.Disini aku sudah bisa melihat punggung Dika.
   "Dika."-panggilku

Dika Pov

    Hari ini aku harus berani mutusin dia.Walaupun ini berat tapi aku harus melakukannya.Aku menghubungi Vira untuk bertemu ditempat biasa.

      Setelah menunggu cukup lama,Vira datang.Dia langsung duduk disampingku.
   "Kamu kangen ya sama aku."kata Vira selalu dengan senyum manisnya.
   "Apaan si Vir."-kataku seakan tak peduli
   "Ih..kamu kok gitu si.Emang kenapa kamu manggil aku kesini kalau bukan kangen aku.Hayoo... ngaku aja."-Kata Vira sambil mengacungkan jari telunjuknya ke wajahku.
   "Vir kamu seneng gak dengan hubungan ini."-kataku
   "Maksud kamu apa nanya gitu?Ya aku senenglah,aku kan cinta sama kamu."-kata Vira sambil menunjukkan senyum manisnya.

   Aku menelan ludah mendengar jawaban Vira.Tetapi aku harus melakukannya.Aku sudah mempersiapkan mentalku untuk ini tadi malam.Dan senyuman itu,aku pasti akan merindukannya.Aku akan tetap mengingatnya.Aku berusaha memberanikan diri.
  
   "Vir,aku udah gak nyaman dengan hubungan ini.Aku pengen hubungan ini berakhir."-kataku gugup
   "Apa?Kamu becanda kan Dik?"-kata Vira yang mulai khawatir
   "Maaf Vir,tapi aku serius.Dan maaf juga aku gak bisa nepatin janjiku."-kataku berusaha tegar
   "Dik kamu gak serius kan?"-tanya Vira.
   "Maaf Vir.Sampai jumpa.Jaga dirimu baik-baik."aku pergi meninggalkannya.
 
Aku berhenti sebentar mendengar Vira memanggil ku berulang-ulang.Dia menuduk,dan bisa kulihat Vira menangis.Aku harus segera pergi,aku gak sanggup lagi.Aku gak bisa melihat Vira menangis apalagi gara-gara aku.Aku meninggalkan taman dengan air mata,tanpa aku sadari.

Author Pov

   Vira gak habis fikir,bagaimana bisa Dika mutusin dia.Padahal  hubungan mereka selama ini baik-baik saja.Tetapi sekarang Dika mutusin Vira.Vira segera pergi meninggalkan taman dan segera pulang kerumah.

    Vira sampai dirumah.Dirumah sudah ada Eva yang menunggu.Dan nenek dia sedang merajut.Menyadari temannya menangis,Eva langsung bertanya.Neneknya pun cemas.Akhirnya Vira menceritakan semua itu.
   "Aku gak nyangka Dika kaya gitu."-kata Eva sedikit emosi
   "Sudahlah Vir,mungkin dia bukan yang terbaik untukmu."-nasehat nenek
   "Iya nek."-Vira
   "Kamu tenang aja Vir,aku bakal ngebalas dia."-Eva
   "Gak usah Va."-Vira
   "Aku gak bisa terima.Kamu diputusin gitu aja sama dia.Seenaknya saja dia."-Eva
   "Sudahlah Va,nanti aku akan mencari tahu sendiri.Kamu gak perlu ikut campur Va.Aku bisa ngelakuinnya sendiri."-Vira
   "Tapi Vir...."-Eva
   "Sudahlah nak Eva,Vira tau apa yang akan dilakukannya."-nenek
    Setelah cukup lama,Eva pamit untuk pulang.Meninggalkan temannya yang masih terluka....

Dika Pov

    Aku gak habis fikir aku nekat ngelakuin itu.Aku udah mutusin Vira,gadis yang aku cintai.Tapi aku memang harus melakukannya,harus......
   "Argh...."-aku mulai kesal dengan diriku sendiri.

Beautiful ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang