Part 2:Kebahagiaan sementara

6 0 0
                                    

Author Pov

       Hubungan Vira dan Dika berjalan normal-normal saja.Ya iyalah,emang hubungannya harus kayak apa?Kayak manusia pastinya kan....Karena Vira dan Dika satu sekolah,maka mereka sering bertemu pada jam istirahat.Tempat favorit mereka ditaman belakang gedung sekolah.Disana ada air mancur dan beberapa patung angsa.
  
   "Dik,kamu sayang gak sama aku?"-Vira
   "Ya sayanglah lah.Kamu aneh deh Vir."-Dika
   "Seberapa besar kamu sayang ke aku?"-Vira
   "Ni ya,kamu lihat kan tu patung angsanya?"-Dika
   "Terus?"-Vira
   "Ya itu,aku rela berdiri lama menunggu disana,karna kau memang takdirku,hahaha."-Dika cengengesan sendiri.
   "Gombal loe.Emang loe mau jadi tu angsa,gak kan.Umm...Dika,kamu mau gak janji sama aku kalau kamu gak bakal tinggalin aku."-Vira
   "Iya aku janji Vir."-Dika
 

Vira Pov

       Aku sedang mengikuti pelajaran hari ini.Dan akhirnya pelajaran membosankan itu berakhir sudah.Hari ini aku males ke kantin jadi kami di kelas aja.Kami?ya aku sama Eva,siapa lagi kalau bukan dia.Temanku yang kepo itu.Tiba-tiba Eva bertanya padaku.
   "Vir emang pacaran itu enak ya?"-eva
   "Ya enak Va,salah kamu sendiri kamu gak mau pacaran."-aku
   "Ye sekarang kamu kok nyalahin aku si Vir,bukannya dulu kita udah janji kalau kita bakal fokus sekolah dulu.Lha kok sekarang kamu gitu si?"-eva
   "Hehehe maaf Va,habisnya aku terlanjur suka sama Dika."-aku
   "Kamu kenapa suka sama Dika?"-eva
   "Ya suka,dia itu orangnya baik,menyenangkan,perhatian, gak nakal,pokoknya komplit deh."-kataku sambil bersemangat
   "Yee kamu Vir."-eva
Setelah kami bercakap-cakap bel masuk berbunyi.Kring........

Eva Pov

Aku sebenarnya bingung sama Vira,dulu dia bilang ke aku kalau dia gak mau pacaran dulu.Eee tau-tau dia udah pacaran sama adik kelas.Padahal setahuku Vira itu suka sama orang yang lebih tua dari dia.Lha ini,aneh dia.Karena penasaran aku bertanya kepada Vira,ketika Vira baru berpacaran dengan Dika.

   "Vir kamu kok mau pacaran sama Dika?"-aku
   "Aku itu cinta banget sama Dika.Kamu kan tahu aku belum pernah jatuh cinta sebelumnya.Saat Dika datang dia memberikan sesuatu yang belum pernah aku dapat sebelum nya.Dika,cinta pertamaku.Dan Dika itu bla bla bla...."kata Vira mendramatisir
  "Ye kebiasaan kamu Vir,aku nanya gitu.Kamu jawabnya panjang kali lebar."-kataku memotong pembicaraan Vira yang kaya rumus matematika
   "Hehehe."-Vira cengar cengir

Itulah Vira,dan dia juga pernah bilang padaku kalau dia mau menikah dengan cinta pertamanya*Dika.Aneh-aneh saja orang ini.....

Author Pov

   Tidak terasa sudah 6 bulan telah berlalu.Vira sudah kelas XII maka dia harus fokus belajar.Ia harus mengurangi kebersamaannya dengan Dika,dan Dika menyetujuinya.

Vira Pov
     Biasa kalau malam minggu aku sering keluar sama Dika.Karena hariku mulai sibuk aku meminta pendapat Dika.
   "Dik,gimana ni?Aku sudah mulai sibuk belajar.Aku gak bisa sering pergi sama kamu lagi dong."-kataku
   "Kamu ngomong apa si,ya kamu tinggal fokus belajar Say.Kalau urusan kita pergi berdua lagi  ya jangan difikirin nanti pasti kita punya banyak waktu."-Dika
   "Tapi nanti aku kangen sama kamu."-kataku
   "Kangen nan banget kamu Vir."-Dika
   "Ih masa gak boleh si."-kataku

Setelah itu Dika malah ngacak-ngacak rambut aku.Sebel deh aku.Akhirnya kami memutuskan untuk tidak sering menghubungi.Dan Dika bilang aku hanya boleh telfon dia 1 jam dalam sehari.Padahal biasanya aku telfon dia sampai berjam-jam.Aku bakal tersiksa ini.....

Vira Pov

      Sekian lama akhirnya try out pertama dilaksanakan.Aku lega sekali karena soal itu terlalu mudah bagiku.Maklum aku orangnya kan pandai*pandai kepedean,hahaha

      Setelah seminggu nilai try out dibagikan dan aku mendapat nilai yang lumayan bagus.Aku mendapat peringkat 3 satu sekolah.
      
     Kemudian aku pulang kerumah untuk memberitahu nilaiku kepada nenek.
   "Nek aku dapat nilai bagus."-kataku
   "Benarkah?Kau memang pandai nak."-jawab nenek
   "Iya dong nek.Siapa dulu,Vi...ra..."Aku hendak meninggalkan nenek,namun nenek menghentikanku.
   "Vir teman kamu yang cowok itu kok udah lama gak kesini?"-tanya nenek
   "Siapa nek,Dika?"
   "Ya itu,dimana dia?"
   "Ya dia dirumahnya nek,dia cuma gak mau ganggu aku belajar."-kataku enteng
   "Oh begitu ya."-kata nenek

     Aku kemudian pergi ke kamar.Aku jadi ingat sudah 3 hari aku dan Dika tidak saling menelpon.Apa yang sedang dilakukannya ya?Aku memutuskan untuk menelfon Dika,untuk bertanya kabar dan memberitahu nilaiku padanya*padahal aku kangen banget sama dia.Setelah 2 kali panggilan Dika baru mengangkat telfon.

   "Dik kok lama banget si?-tanya ku
   "Maaf Vir,aku baru mandi."-jawab Dika
   "Aku kangen..."-kataku manja
   "Hmmm."
   "Ih... kamu kok gitu si,emang kamu gak kangen sama ak?"-aku sedikit sebal
   "iya."-kata Dika dengan nada ragu.
   "Kamu kenapa Dik,ada masalah ya?"-tanya aku
   "Enggak kok Vir."
   "Akhir-akhir ini kamu juga kok gak manggil aku yank?"-aku
   "Eh,gapapa vir.Kamu kenapa telfon aku?"
   "Kamu tau gak Dik,aku dapat nilai bagus try out nya?"-aku
   "Oh,selamat ya."-Dika
   "Ih kok cuma gitu si."-Vira
   "Lha trus gimana,udah Vir.Aku lagi banyak tugas ni.Bye."-Dika
   "Tapi Dik...(tut...tut...tut...).Ye kok dimatiin si."

"Aku ngerasa ada yang  aneh deh sama Dika.Dia kayaknya gak suka aku telfon dia.Yaudahlah mungkin Dika emang lagi banyak tugas.Daripada aku mikirin itu lebih baik aku tidur aja."-kataku monolog

Dika Pov

   Aku masih gak percaya dengan kenyataan itu.Mengapa ini harus terjadi padaku dengan Vira?Aku  tiduran di kamar ketika aku sedang memikirkan itu,tiba-tiba telfonku berbunyi,aku tidak mengangkatnya.Kemudian telfonku berbunyi lagi,ternyata Vira.Akhirnya aku mengangkatnya walau sebenarnya aku gak mau berhubungan dengannya dulu.

Percakapan telfon aku dan Vira
-
-
-
-Skip
-
-
-

   Aku tidak mau berlama-lama menelfon Vira,kemudian aku menutup telfonnya.Aku sebenarnya sayang banget sama Vira.Tapi aku gak mungkin ngelanjutin hubungan ini.          Bagaimana kalau nanti Vira tau kebenarnya?pasti dia akan marah padaku,bahkan dia akan membeciku.Aku gak mau itu terjadi.
   "Baiklah,aku akan memutuskannya."-kataku mantab

  

  

   

Beautiful ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang