Naqsiya

232 4 0
                                    

Kicauan burung terdengar sangat indah membangunkanku dari tidur panjangku, suara berisik terdengar sampai dalam kamarku, hari ini kakakku Lucas akan pulang tentu saja seluruh istana sibuk untuk menyambut kedatangannya, dia seorang putra mahkota dan sedang menuntut ilmu atau bisa di bilang sekolah dalam dunia manusia.

Aku bangun dan membuka jendela terlihat para dayang istana berlari kesana kemari, halaman istana di hias sedimikian rupa, bunga mendominasi dalam semuanya, mawar dan melati lebih banyak terlihat di banding dengan bunga lain yang terhias.

Tak terasa waktu berlalu cepat kini sang putra mahkota kebanggaan negeri atas awan kembali. Para peri dan bidadari terlihat terbang kesana kemari. Meski aku putri kerajaan terlahir dari raja dan ratu negeri ini tapi entah kenapa aku berbeda, sayap yang menjadi ciri khas rakyat negeri ini bahkan aku tak memilikinya.

Banyak yang bilang aku adalah aib dari negeri ini tapi ayah dan kakakku secara tegas mengatakan itu tak mempengaruhi apapun karena bagaimanapun aku tumbuh dan terlihat aku tetap puteri mereka putri negeri atas awan.

Apapun yang ku inginkan selalu aku dapatkan, ayahanda dan ibunda yang tak pernah mengungkit masalah diriku yang tumbuh berbeda dengan yang lain serta kakakku yang selalu menyayangiku. Suara pintu di ketuk menyadarkanku.

"masuk... "kataku

Beberapa dayang masuk sambil membawa nampan berisi makanan dan terlihat gaun yang harus kupakai untuk penyambutan kakak.

"putri anda di tunggu di aula untuk persiapan "

"aku akan bersiap siap sendiri kalian bisa pergi dan katakan pada ayahanda aku akan ke sana satu jam lagi"

Mereka menaruhnya di atas meja kemudian pamit pergi. Setelah pintu tertutup aku masuk ke kamar mandi melewati nampan berisi makanan, aku tak menyentuhnya sama sekali entah kenapa aku tak ada selera makan sejak aku mendengar kakak akan pulang ke istana, bukan karena aku tak suka tapi aku hanya merasa sangat merindukannya.

Aku menatap diri ku di cermin, gaun biru muda yang di padu dengan warna putih terlihat indah dan rambutku yang panjang berwarna hitam kelam. Ibunda sangat pandai dalam hal busana, setelah selesai berhias aku keluar dan menuju aula utama.

Sampai di aula utama ayah dan ibu terlihat berbincang dengan 3 pria yang sangat aku kenal mereka menoleh ke arahku dan tersenyum melambaikan tangan menyuruhku mendekat, sambil berjalan ku lihat kanan dan kiri ku di penuhi hiasan bunga mawar dan melati kursi yang berjajar rapi dan aroma mawar melati yang benar benar memabukkan.

"jika berjalan lihatlah depanmu naqsiya atau kau akan terjatuh dengan gaun panjangmu"

Aku langsung menoleh dan berlari memeluk lelaki yang mengatakannya.

"hei kami juga di sini"

"aku tahu ikhsan selamat datang "kataku

Aku memeluknya kemudian laki laki satunya merentangkan tangannya dan aku memeluknya, mereka tiga sahabat terbaikku meskipun mereka bukan besaral dari negeri atas awan.

"sepertinya ayah dan ibu hanya akan menganggu nostalgia kalian, ayah dan ibu akan pergi dan ingat 1 jam lagi kakakmu datang jadi jangan kemana mana"

"iya ibunda" kataku sambil memeluk lengan kirinya

"kalau begitu kami pergi dulu dan kalian bertiga jaga putri ku dan jangan macam macam apalagi sampai membuat kekacauan" kata ayah

"baik baginda " mereka bertiga mengatakannya dengan serempak

"baiklah"

Kemudian ayah dan ibu pergi meninggalkan kami berempat, laki laki yang menyapaku pertama kali adalah Davin dia seorang penyihir dan ikhsan adalah seorang werewolf kemudian laki laki satunya ada seorang yang tak seharusnya berada di sini makhluk yang terlarang menginjakkan kaki di negeri atas awan dia seorang iblis Millen.

Awal pertemanan kami kedua orang tuaku serta kakakku sangat menentang tapi aku bersikeras bahwa ia tak akan pernah melukai ku dan penghuni negeri atas awan, aku bahkan bersumpah jika millen mengacau maka selamanya kami tak akan pernah bertemu, aku tak menyukai nya dalam hal lawan jenis tapi aku benar benar menyukai nya dalam persahabatan.

"jadi bagaimana kabarmu putri "kata davin

"aku baik dan aku yakin kalian juga baik jadi aku tak perlu menyakannya kan"

"aku tak menyangka tahun ini kita akan memulai pembelajaran di dunia manusia dan harus bertahan di sana selama 5 tahun"

"tak seburuk itu ikhsan memang benar kita akan berbaur dengan manusia tapi di tempat kita belajar nanti juga ada tempat sendiri untuk kita menjadi diri kita sendiri" davin berkata sambil berjalan ke arahku kemudian merangkul pinggangku.

" ya tapi kita harus tinggal di asrama selama 1 tahun dan tak di perbolehkan kembali ke negeri masing masing selama waktu pembelajaran itu benar benar membosankan"

"millen benar semoga saja ada hal yang menyenangkan kan di sana" kata ikhsan

"aku dengar di sana banyak wanita cantik aku yakin kalian akan menyukai nya, kakak bilang juga tak seburuk yang kita pikirkan benarkah davin? "

"kalian akan mengetahui nya sendiri aku tak perlu menjelaskannya"

Tahun ini aku, Ikhsan dan Millen akan memulai pembelajaran di dunia manusia tempat yang sama di mana kakakku selama ini belajar, Davin sudah masuk 1 tahun lebih dulu sedangkan kakakku sudah memasuki tahun keempat dirinya belajar, tahun ini adalah tahun terakhir nya. Kami kemudian berbincang cukup lama dan terdengar lonceng pertanda kakakku sudah akan sampai.

Kami berempat pergi ke halaman utama terlihat ayah dan ibu menyambut ku, aku berdiri di tengah tengah mereka dan ketiga priaku berdiri di jauh di belakang mereka tak ingin menganggu acara penyambutan sang putra mahkota kerajaan Negeri Atas Awan. Aku tersenyum saat melihat kakakku muncul tapi senyumanku memudar saat ia datang dengan seorang wanita berambut panjang sepinggang menggunakan gaun merah dan tersenyum ke arah kami.

Witch, Demon and Fairy : Dark Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang