Chapter 1

112 3 0
                                    

"kalian mendengar nya? "

Semua diam mendengar perkataan Millen.

"Lucas!!! "semua berseru kemudian pergi menuju asal suara.

Suara tangisan Naqsiya bahkan terdengar di seluruh penjuru istana. Lucas sampai lebih dulu di tempat itu, melihat naqsiya di pelukan Anne dan neil berlutut tak jauh dari mereka. Evelyn menyusul dengan yang lainnya dan terkejut melihat keadaan naqsiya.

"bola rekaman " Evelyn melihat pecahan kaca bola rekaman yang di bawa neil

Lucas marah menarik neil menghantamkannya ke dinding kemudian menariknya dan mencekik leher Neil menyudutkannya ke dinding.

"dengar neil aku kagum padamu dengan kesetiaan mu pada adikku tapi jika kesetiaan mu justru melukai nya aku tak akan segan - segan untuk menghabisimu"

Neil hanya diam saja, ia merasa bersalah membuat naqsiya menjadi seperti ini, tapi menurut nya ini memang harus di lakukan karena cepat atau lambat naqsiya juga akan mengetahuinya

"Lucas sudah lah, sekarang bukankah naqsiya yang terpenting " evelyn mencoba melerai lucas dan neil

Lucas melepaskan neil kemudian berbalik merebut naqsiya dari pelukan Anne. Lucas memeluk nya mencoba menenangkan adiknya. Davin dan yang lainnya hanya bisa diam melihat keadaan naqsiya yang benar2 terpuruk.

"kenapa kau tak mengatakannya "kata naqsiya sambil menangis

Ia ingin berhenti menangis tapi rasa sakit yang menyerang hatinya benar - benar tak bisa ia kendalikan. Lucas yang melihat dan mendengar pun menitikkan air mata tak sanggup melihat naqsiya seperti ini. Siapapun dan bagaimana pun naqsiya dia tetap adik kesayangan nya.

Tiba - tiba energi yang keluar dari tubuh naqsiya menghancurkan benda benda sekeliling nya. Warna mata naqsiya berubah merah keemasan, rambut naqsiya berubah putih seluruhnya. Lucas yang merasakan perubahan naqsiya mundur beberapa langkah dan mengeluarkan sihirnya membentuk benteng yang melingkari naqsiya kemudian membuat naqsiya terangkat ke atas dan tak sadarkan diri.

Lucas yang hampir jatuh di tahan evelyn, davin mendekati naqsiya yang jatuh kemudian mengangkat nya tapi saat tangannya menyentuh naqsiya tiba tiba ia terpental dan menghantam dinding. Ikhsan yang melihatnya langsung menolongnya.

"biarkan millen yang membawa naqsiya" lucas mencegah neil dan anne yang mencoba mendekat ke naqsiya

Millen kemudian mengangkat naqsiya membawa ke kediamannya, lucas dan yang lainnya mengikuti mereka dari belakang. Sampainya di  kamar millen menaruh naqsiya ke ranjang kemudian mundur beberapa langkah saat lucas mendekat dan mengamati keadaan naqsiya.

Anne dan Neil berdiri di samping sisi satunya.

"apa yang terjadi? "

Neil dan Anne kemudian berlutut mendengar nada kemarahan sang Putra Mahkota.

"Neil membawa rekaman perbincangan anda dan yang lainnya saat berada di taman belakang tadi pagi, saya mencoba menghentikan neil saat akan memberikan nya pada Naqsiya tapi.... "

"bola rekaman itu pecah dan memperlihatkan semuanya "sambung Neil

"kalian tahu apa yang baru saja kalian lakukan"
"maafkan kami yang mulia" neil dan anne serempak menjawab

"millen apa yang kau lihat? "
"kekuatannya muncul lucas, sama seperti monster yang ada pada dirinya menyadari keberadaan nya dan muncul memperlihatkan siapa dirinya " millen menjelaskan

"darah iblis lebih mendominasi dari pada darah penyihir dan peri yang mengalir dalam tubuh naqsiya"
"jadi kekuatan iblis jauh lebih besar bukan hingga davin tak bisa menyentuh nya" sambung millen
"tapi lucas aku masih tak mengerti kenapa kita tak bisa menyentuh naqsiya? "ikhsan masih sulit mencerna semua nya

Witch, Demon and Fairy : Dark Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang