The Drift (End)

789 96 10
                                    

Note: Italic word berarti kenangan/percakapan dalam kepala mereka.

Halcyon Youth Head, 08.00 AM

Sehun memandangi tempat itu dengan perasaan rindu, tidak banyak yang berubah hanya sedikit peningkatan di bagian dalam Jaeger tersebut. Jongin memasuki ruangan tersebut dengan pakaian pilot Jaeger yang terlihat pas untuknya. Mereka sekilas bertukar pandang sebelum mengalihkan perhatian ke arah panel.

"Uji coba pertama Halcyon Youth." Suara Baekhyun menggema dari ruang kontrol.

Sehun menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya. Entah apa yang terjadi nanti saat proses drift, dia harus melalui hal ini. Dia seorang prajurit, bukan seorang pengecut. Dia yakin Jongin pun bisa melakukan hal ini. Apapun yang nanti dihadapinya, Sehun harus siap. Bahkan jika Jongin menolak perasaannya.

"Jangan sampai teralih, akses acak impuls otak memicu kenangan. Biarkan mereka mengalir jangan ditahan," jelas Sehun sambil menekan beberapa tombol di panel, tidak memandang ke arah Jongin. "Tetap di drift, kondisi drift harus tenang," lanjutnya berharap Jongin mendengarkan sarannya.

'Halcyon Youth, bersiap-siap untuk memulai jembatan saraf dalam 3 ... 2 ... 1....'

Suara A.I. di dalam Jaeger tersebut kembali bergema. Sehun memejamkan matanya, memorinya mulai terhubung dengan memori milik Jongin. Dia dapat melihat semuanya, mulai dari masa kecilnya hingga sekarang. Memori pertamanya tentang Jongin beberapa tahun lalu, saat pemuda tan itu tersenyum dengan begitu cerahnya. Sehun rasa, saat itu dirinya jatuh cinta pada Jongin. Kenangan-kenangan di saat dirinya hanya melihat Jongin dari jauh, perasaan iri yang tidak bisa disampaikan, perasaan marah karena Jongin meninggalkan kakaknya dengan jawaban yang tidak sempat diberi.

Saat drift terakhirnya dengan Chanyeol, Sehun melihat memori baru. Tepat seusai dirinya sparring dengan Chanyeol di hari itu, kakaknya menyatakan perasaannya pada Jongin.

"Beri aku waktu hyung."

Itu yang Jongin katakan dalam memori Chanyeol. Namun jawaban itu tidak akan bisa diberikan, tidak akan bisa didengar. Kakaknya sudah lama tiada.

Jika mengingatnya lagi, Sehun merasa kesal dengan keputusan Jongin. Namun, rasa kesal itu lama-lama menghilang, begitu melihat apa yang berada di pikiran Jongin. Chanyeol tidak hanya berada di dalam kenangan Sehun, tapi juga berada dalam kenangan Jongin.

.

.

"Sehun sedang makan dengan Wendy?"

"Ya, tadi Sehun datang kemari untuk menjemputnya."

"Jongin-ah! Di sini kau rupanya. Ayo, makan malam!"

"Ah, iya Chanyeol hyung."

.

.

"Kenapa kau tidak ajak Sehun sparring saja, kalau sering mengintip seperti ini."

"Jongdae hyung kau mengagetkanku!"

"Kurasa kalian bisa cocok."

"Ma-mana mungkin."

.

.

"Kau seperti tahu banyak adikku saja."

"Mungkin karena kita mirip hyung."

"Dia keras kepala ... tapi sebenarnya anak yang baik, lalu apa kau tahu banyak tentangku?"

Into Your Mind ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang