Kamu tau apa yang bersamaan dengan luka di hati? Ya, itu penyakit di tubuhku. Kamu memang pantas tak mendapatkan ku. Karena aku memiliki beberapa penyakit yang tak terdefinisi kan. Kamu sempurna, sehat, baik dan segalanya. Tapi aku? Hanyalah itik buruk rupa yang penyakitan. Mungkin itu juga yang menjadi alasan Tuhan untuk tidak mempersatukan kita.
Setiap hari tubuh ini tergerogoti oleh penyakit yang bermacam jenisnya. Tertambah parah kerena pikiran ini selalu menuju padamu. Aku bodoh. Bodoh karena menyampingkan penyakit diatas perasaan ini. Wkwkw, aku memang tak pantas untukmu. Tak usah memperdulikan ku sekali ini. Aku memang tak cocok untuk dipikirkan. Untuk saat ini, lebih baik kamu teruskan upaya untuk menepis seluruh perasaanmu padaku. Tidak perlu melihat ke arahku saat ini. Itu tidaklah penting untukmu.
Entah berapa kata lagi yang harus ku rangkai untuk menggambarkan semuanya. Entah berapa lama aku harus merangkai. Mungkin sampai kamu memiliki pengganti ku.
Aku percaya, bahwa nanti orang yang disisimu menjadi orang yang paling beruntung bisa memilikimu, mendampingimu, saling mengasihi denganmu. Dan aku mungkin hanya bisa menjadi pengamat dari jauh.
Tenang, aku tak akan mengusik kehidupan barumu. Aku hanya ingin melihat seberapa bahagianya kamu setelah jauh dariku. Tak bermaksud menyombongkan bagaimana kamu bila tanpaku. Tetapi hanya ingin mencari kebahagiaan dari kebahagiaan mu dengannya. Semudah itu aku bahagia dengan cara yang menyakitkan.
Definisi cintaku lebih daripada yang lain. Melihatmu bersama dengannya saja. Hidupku sudah terasa senang walaupun menyakitkan.
Kini hanya sakit yang menjalar ke tubuhku. Menghancurkan ku perlahan layaknya sayatan-sayatan tipis di kulit. Perih. Tapi tak apa. Ini yang harus kutanggung dari kerasnya kepala menginginkanmu. Sakit ini bukan kerena hati, tapi karena tubuh yang sudah melemah menghadapi semuanya.
(15) November 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/167155879-288-k895289.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenyataan
RomanceTeruntuk kamu, seorang yang Kudamba dalam diam. Tersembunyi didalam doa. Dan tersirat dalam kenangan.