ketidak beruntungan

27 0 0
                                    

17 November 2018

Aku kembali dengan kegagalan, ayolah osis disini benar - benar buruk.

Setelah melewati segala persyaratan dengan garis miring penyiksaan yang mengorbankan liburan berhargaku selama dua hari, rasanya seperti buang - buang waktu.

Dengan title gagal masuk osisku, aku harus mencari eskul lain seperti seorang pengangguran yang mencari pekerjaan.

Terkutuk juga untuk sekolah ini yang mengharuskan ikut kegiatan ekstrakurikuler.

Sambil menghela napas keras aku menempelkan kepalaku ke meja, dan tentu dela selalu pandai menambah kadar badmood ku.

Melihatnya sibuk mencatat apa saja yang diperlukan untuk ekstrakurikuler PMR membuatku merengek putus asa.

"Udah ah kin, sana masuk pramuka aja"

"Big no! Itu kegiatan yang terlarang, gue cinta alam tapi gak sampai menyatu dengan mereka"

Enak saja manusia satu ini memberikan saran yang semena - mena.

"Ya habis orang kayak lo dengan percaya diri se-angkasa daftar osis ya ketolak lah, baru masuk aja udah majang muka di barisan telat"

Setelah melirik judes pada dela yang penuh kebenaran, aku kembali menelungkupkan kepalaku di meja dengan mengenaskan.

Sekitar sudah tak ku hiraukan, hanya beberapa menit kantuk mulai menjerumuskan dalam perangkapnya.

Hampir saja aku terlena kalau saja,

Kalau saja aku benar - benar menjauhkan diri dari makhluk di sampingku.

Menyebalkan.

Masih dengan senggolan yang bagai gempa di anganku, aku menggeram kesal dan berteriak 'apa' dengan keras.

"Kamu.. mau bertanya?"

Memang semestinya aku harus melihat kalender terlebih dahulu pagi tadi, hari ini benar - benar hari sial.

Rabu sial. Sekolah sialan.

"Dia mau gabung tapi malu gitu katanya!"

Teman yang sangat menggemaskan.

Lengkap sudah penderitaan tiga tahun ini.

-Kilas-

KilasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang