06 Desember 2018
Terlepas dari hari sialku yang berakhir menjadi lelucon satu kelas, hari ini aku berjalan santai di koridor sambil menenteng jas putih untuk pratikum nantinya.
Senyum tetapku sunggingkan meski terkadang di selipi pelototan mata kepada beberapa orang yang masih saja mengungkit kejadian kemarin.
Dela? Tenang sudah ku tendang ke pluto, biar saja dia bergabung dengan sekawanan alien.
"Kinan pulang sekolah disuruh ke ruang serba guna sama bu bet"
"Anda siapa?"
Aku mencoba mengerutkan dahi bertingkah tak mengenal dela.
"Kinan udah dong, gue kan mau bantuin lo semalem"
Bantuin katanya?
"Enggak membantu sama sekali, jurnalistik itu ngebosanin gue gak tertarik"
"Tapi kan lo suka nulis, lagian keren tau jurnalistik. Kalo aja PMR gak padet jadwal pasti gue masuk juga deh"
" gak mau dela udah ah bentar lagi pratikumnya mulai nih"
"Pokoknya jangan lupa pulang sekolah ke ruang serba guna"
"Iya, udah ah sana kita beda kelompok"
Aku mendorong dela menjauh masih sedikit kesal.
Setelah pratikum dengan segala keribetan dan pertengkaran ku dengan si kiwil yang selalu ngotot dengan pendapatnya
Aku kembali berjalan ke ruang serba guna tanpa melepas jas putihku
Melangkah pelan kedalam ruangan, aku mengerutkan dahiku.
Disini.. RamaiJurnalistik? Ahh pasti hari ini mereka kegiatan
Tapi tunggu
aku meneliti sekeliling dan berakhir melihat bu bet bersama beberapa orang yang ku tau anak jurnalis.
Dela gak mungkin kan? Ah kami masih temenan kan?
Aku mundur secara teratur sampai satu suara membuatku menyengir kaku.
"Kamu mau kemana kin?"
"Eh ibu iya saya mau kesini, ada apa ya bu?"
Aku mencoba langsung ke intinya, risih juga diliatin seperti ini. Terutama orang di sampingku ini.
"Gini kin kamu kan pintar menulis ibu mau kamu masuk jurnalistik, soalnya kita kekurangan orang yang bisa merangkai kata"
Oh no!
"Ibu gak salah? Saya gak berbakat loh bu"
"Kamu bisa, saya sudah baca beberapa karya puisi kamu kok"
Puisi? Ck
Dela benar-benar minta di tendang ke pluto.
-Kilas-
KAMU SEDANG MEMBACA
Kilas
Short Storyku kira kau kekal, sampai aku lupa bahkan semesta pun hanya sementara.