part 3

25 3 0
                                    

Shea sedang berdiri dihalte dekat rumah. Hari ini Sean tidak menjemputnya. Karena ada yang lebih membutuhkannya dari pada Shey.

Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti didepannya.

"Shey! Lo kok masih disini? Mana Sean?"

Dia Devin, seorang kapten basket yang terkenal tampan, Namun masih tampanan Sean dimata Shey.

"eh, elo ternyata. Gue kirain siapa Vin. Enggak nih,  Sean jemput Kesya. Katanya sih Kesya mobil nya kempes dan kebetulan Sean lewat. Jadi aku bilang bareng dia aja,  aku naik bis. Udah lama juga gak naik bis, hehe.." balas Shey
cengir.

"Oh gitu,  lo gak takut Kesya cuma alasan doang?  Modus gitu."

"Enggak kok,  gue percaya Sean."

"kalau gitu,  bareng gue aja. Jarang-jarang kan ditebengin sama kapten basket tampan kaya gue gini?" ucap Devin jail sambil mengerlingkan mata nya sebelah.

"Ah lo bisa aja," ucap Shey sambil tertawa.

Devin keluar dari mobil nya lalu membuka pintu sebelahnya, "Naik nona Shey,  sebentar lagi bel. Lo gak mau kan telat,  dan beritanya akan menyebar luas secepat jaringan 4G." gurau Devin

Shey hanya menggelengkan kepalanya,  tak heran memang seperti itu watak Devin. Walau Devin ini termasuk most wanted di Smansa,  dia ini jomblo loh gaes..

___

Shey turun dari mobil, diikuti Devin dan berdiri disebelah Shey.

Mobil Sean juga baru saja tiba, Kesya turun dengan anggun nya bak pacar sesungguhnya. Semua tatapan mengarah kepada mereka sambil banyak yang berbisik-bisik

Situasi seperti ini seperti 'pacar tertukar' jika berada diflm, tapi ini nyata gaes*

Shey sedikit terluka karena Sean hanya diam ketika ia semobil dengan pria lain.

"Loh kak Shea sama kak Devin?  Kok bisa?"

Kesya menyapa mereka diluan, Shey hanya tersenyum canggung lalu menatap Sean kemudian beralih ke Kesya, "Ia,  tadi ketemu didepan halte.  Yaudah nebeng aja,  daripada telat. Mobil kamu gimana  Sya?"

"udah dibawa kok kak kebengkel lagi,  maaf ya kak. Gara-gara aku,  kakak jadi nebeng ke kak Davin." ujar Kesya sendu merasa bersalah.

*kira-kira ini cocoknya diapain ya

"Gak apa-apa kok,"

"Sean,  kita diluan ya."ucap Devin membuka suara. Lalu mengambil tangan Shey, membawa gadis itu pergi.

Sean hanya diam memandang mereka pergi."Kak Sean kenapa diam aja,  itu kak Shey ditarik sama kak Davin loh.  Gak cemburu? " panas Kesya.

"Kamu diluan aja, aku mau nyusul mereka dulu."

Kesya tersenyum penuh arti. Lalu berbalik namun tertahan.
"Lo jangan ganggu sahabat kita,  atau lo bakal kita kasih pelajaran yang pas buat perempuan licik kayak lo adik Kesya yang cantik. Jangan karna Shey diam aja,  dia gak tau akal licik lo ya!" ucap Joy dan Tyas tajam *sahabat Shey.

"maksud kakak apaan sih,  siapa yang licik?"

"gak usah pasang wajah lugu lo didepan kita.  Karna kita bukan Shey yang mudah memaafkan cewek gatel kayak loh yah!"

"serah deh,  gue masuk kekelas dulu ya kak,  bye!"

Tyas dan Joy tak habis pikir. Bisa ada orang manusia seperi Kesya. Wajah emang cantik, kelakuan?

*ckck banget ya.

"Shey,  tunggu!" panggil Sean.

Mereka berbalik, melihat Sean mengejar.

"Kok kamu kesini?  Mana Kesya?"

"Ngapain aku sama dia?  Kan udah selesai urusannya."

"Iya juga."

"Kamu mau kemana sama Devin?"

"Oh ini,  Devin minta temeni main basket."

"Pacar kamu siapa Shey?" tanya Sean.

"maksud kamu?  Ya kamu lah. Gak mungkin Devin." balas Shey sambil tertawa pelan. Aneh dengan pertanyaan Sean.

"Yaudah, kamu harusnya sama aku bukan sama Devin." jelas Sean. "Dan teman gak ada yang gandengan tangan Shey," lanjut Sean.

Seketika Shey sadar, lalu melepaskan tangannya yang dipegang oleh Devin. Devin tersenyum melihat sepasang kekasih ini,  terlalu lembut.

"Yaudah ya Shey,  artinya pacar kamu gak suka kalau aku berduaan sama kamu.  Dia sedang cemburu,  aku diluan ya." ucap Devin santai,  sementara kening Shey berkerut.

"kamu cemburu Sean?" tanya Shey langsung.

"menurut kamu,  siapa yang gak cemburu kalau pacar nya diajak pergi sambil gandengan tangan sama pria lain,Shey?" balas Sean sambil mengusap dahi Shey pelan.

"hehe,  maaf aku gak bermaksud buat kamu cemburu.  Yaudah mari gandengan tangan,  biar cemburu kamu hilang." ujar Shey tersenyum.

Mereka pergi menuju kelas,  sambil ditatap oleh yang lainnya. Mereka tau,  kalau pasangan yang satu ini adalah pasangan yang paling lembut di Smansa. Bagaimana tidak,  tadi saja diparkiran suasana nya seketika panas,  nah sekarang?
Mereka selalu punya cara sendiri nyelesaikan masalahnya.

Dasar Sheyan bikin iri!
Itu julukan anak-anak Smansa kepada mereka berdua.

____

15 Nov 18

SHEYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang