BAB 11 : Aslan Semakin Dekat

373 33 0
                                    

SEMENTARA itu Edmund sangat kecewa. Ketika Dwarf pergi untuk mempersiapkan kereta, dia berharap si penyihir akan mulai bersikap manis padanya, seperti yang dilakukannya dalam pertemuan mereka waktu itu. Tapi wanita itu tidak mengatakan apa-apa.

Dan ketika akhirnya Edmund memberanikan diri untuk berkata, "Maaf, Yang Mulia, bisakah saya mendapat Turkish Delight? Anda—Anda—bilang—"

Wanita itu menjawab, "Diam, bodoh" Kemudian sepertinya dia berubah pikiran dan berkata, seolah pada dirinya sendiri, "Tapi tidak ada gunanya kalau anak ini pingsan di jalan," dan sekali lagi menepuk tangan. Dwarf lain muncul.

"Bawakan makanan dan minuman untuk manusia ini," katanya.

Dwarf itu pergi kemudian kembali membawa mangkuk besi berisi air dan piring besi berisi sepotong roti kering. Dia menyeringai menyebalkan saat meletakkan mangkuk dan piring itu di lantai di sisi Edmund dan berkata:

"Turkish Delight untuk Pangeran Kecil. Ha Ha Ha"

"Bawa pergi," kata Edmund kesal. "Aku tidak ingin roti kering."

Tapi si penyihir tiba-tiba berbalik kepadanya dengan ekspresi sangat menakutkan sehingga Edmund minta maaf dan mulai menggigit kecil roti itu, meskipun makanan itu sudah begitu basi sehingga dia nyaris tidak bisa menelannya.

"Kau harus puas memakannya sampai kau bisa mendapat roti lagi," kata si penyihir.

                                                               (83)                                                                     

Saat Edmund masih berusaha mengunyah rotinya, dwarf pertama kembali dan berkata kereta sudah siap. Penyihir Putih berdiri dan keluar, memerintah Edmund untuk mengikutinya. Salju kembali turun saat mereka keluar ke halaman, tapi wanita itu tidak memedulikannya dan menyuruh Edmund duduk di sebelahnya di kereta. Tapi sebelum mereka berangkat, Penyihir Putih memanggil Maugrim dan serigala itu datang seperti anjing besar ke sisi kereta.

"Bawa serigala-serigalamu yang tercepat dan pergilah ke rumah keluarga Berang-berang," kata si penyihir, "bunuh siapa pun yang kautemukan di sana. Kalau mereka sudah pergi, pergilah cepat-cepat ke Stone Table, tapi jangan sampai terlihat. Tunggu aku di sana sambil bersembunyi. Sementara itu aku harus pergi ke Barat sebelum aku bisa menemukan tempat aku bisa menyeberangi sungai. Kau mungkin bisa menyerang manusia-manusia ini sebelum mereka mencapai Stone Table. Kau tahu apa yang harus kaulakukan kalau menemukan mereka"

"Saya mendengar dan patuh, O Ratu," geram si serigala, dan langsung lari di atas salju menembus kegelapan, larinya secepat lari kuda.

Dalam beberapa menit dia telah memanggil serigala lain dan bersamanya pergi ke bendungan, mengendusendus rumah keluarga Berang-berang. Tapi tentu saja mereka menemukan rumah itu sudah kosong. Pasti keluarga Berang-berang dan anak-anak akan bernasib sangat malang kalau malam itu cuacanya cerah, dan serigala-serigala itu bisa mengikuti jejak mereka—kemungkinannya sepuluh banding satu kedua serigala itu bisa menyerang mereka sebelum mereka bisa mencapai gua. Tapi karena salju turun, aroma mereka hilang dan bahkan jejak mereka pun tertutup salju.

Sementara itu si dwarf mencambuk rusa-rusa, dan Penyihir Putih serta Edmund melaju di bawah gerbang lalu menembus kegelapan dan udara dingin. Ini perjalanan yang menyedihkan bagi Edmund, yang tidak memakai mantel.

                                                               (84)                                                                     

Sebelum mereka berjalan seperempat jam, seluruh bagian depan tubuhnya telah tertutup salju—tak lama kemudian dia berhenti berusaha membersihkan salju itu karena, begitu dia selesai melakukannya, tumpukan salju baru telah menutupinya, dan dia begitu lelah. Tak lama kemudian dia sudah basah kuyup sampai ke kulitnya.

The Chronicles of Narnia : Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang