Cerita ini bersifat fiktif. Real dari karangan saya sendiri. Baik dari segi watak, tokoh, karakter dan alur. Jadi jangan bandingkan dengan kehidupan nyata yang hakikatnya ciptaan Allah swt. Azza wa jalla yang maha sempurna, dan jika ada kesalahan tulisan maupun cara penyampaian dalam cerita ini itu kesalahan dari saya, karena saya sedang mencoba dan akan terus memperbaiki setiap kesalahan itu. Saya sangat berharap adanya dukungan dan masukan yang baik dari reader untuk cerita ini. Dan jika ada kesan yang bermanfaat untuk diambil itu berasal dari Allah swt. Yang telah sudi mencurahkan ilmunya dalam cerita ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Selamat membaca 💞
"Khaila!!! "
Teriakan itu menghentikan langkah seorang gadis cantik bernama Khaila Azzahra."Mau kemana kok buru buru banget si?" Manda bertanya dengan ekspresi penasaran.
Manda yang memiliki nama lengkap Amanda Larasta adalah sahabat yang baik bagi Khaila. Walaupun dia suka bercanda dan jail, tapi persahabatan mereka masih bertahan sampai sekarang. Persahabatan yang dimulai dari kecil itu sudah menjadikan mereka saling mengenal satu sama lain dengan baik.
"Aku mau pulang?"
"Yah... kok pulang? Traktirannya gimana?" Sambil menunjukan ekspresi memelasnya.
"Ya ampun, dalam otak kamu itu cuma gratisan aja. Lain kali aja ya, aku buru buru soalnya ni" sambil berlari keparkiran Khaila menjawab.
"Ye... gini ni kalok udah dimintak traktiran, sok buru buru loe Khaila." Dengan ekspresi kecewa Manda mendumel. Walau dia yakini hal itu tidak dilihat dan didengar oleh Khaila, Karena Khaila sudah berlalu pergi beberapa menit yang lalu.
—****—
Khaila buru buru masuk kedalam rumahnya setelah turun dari mobil. Entah apa yang terjadi kepada bundanya didalam sana, tapi dia kawatir mendengar bundanya menangis ditelpon sambil memintanya pulang.
Langkah wanita 21 tahun itu terhenti, ketika melihat bundanya sedang berbicara dengan orang yang dia yakini tidak pernah dia kenal selama ini. Dengan ekspresi yang ditunjukan bundanya, dia yakini bahwa saat ini bundanya sedang sangat bahagia.
"Sayang kok berdiri dipintu" teguran itu mampu menyadarkan khaila dari lamunannya.
"Sini sayang duduk sama bunda" ajak bunda desi sambil menepuk sofa disebelahnya.
"Iya bun"
"Khaila kenalin sayang, ini tante leta temannya bunda."
"Oh, iya... khaila" sambil menyalami dan tersenyum kepada orang yang dikenali tersebut.
"Dan yang itu anaknya. Fernando Pranata."
"Khaila" dia mengenalkan dirinya sambil tersenyum.
Dan tidak ada balasan senyuman yang tergambar diwajah pria itu. Hanya ada ekspresi dingin yang ditunjukan pria yang ada dihadapannya sambil menyebutkan namanya.
"Nando"
Setelah mengenalkan dirinya Khaila ingin beranjak pergi. Namun hal itu ditahan oleh bundanya.
"Mau kemana?" Tanya bunda
""Mau kedalam bun"
"Ngapain kedalam. Gak sopan tau lagi ada tamu juga." Dengan suara yang kecil namun memiliki penekanan dalam kata kata yang dikeluarkan bunda.
"Iya bun. Khaila duduk disini" sambil berkata dan mendaratkan bokongnya diatas sofa sebelah bunda.
"Khaila sekarang makin cantik aja ya?" suara itu dapat memecah keheningan diruang tamu tersebut.
"Makasih tante" Khaila menjawab sambil tersenyum.
"Iya gak ndo?" tante leta bertanya sambil menyenggol pundak Nando.
"Iya....... Iya mi"
Setelah mendengar jawaban dari Nando tante leta dan bunda tertawa berbarengan. Aku dan nando hanya bingung dengan sikap yang mereka tunjukan.
Setelah membahas banyak hal. Akhirnya tante leta dan Nando pulang juga. Bukan karena Khaila tidak suka dengan kedatangan tamu. Namun sudah berjam jam Khaila hanya mendengar tentang kisah masa lalu bunda dan tante leta dan hal itu membosankan bagi Khaila.
—****—
20:00 pm
Hanya ada suara dentingan piring dan sendok makan. Sebelum suara bunda memecah keheningan yang ada diruangan tersebut.
"Sayang, menurut kamu Nando itu seperti apa si?"
Huk.......... Huk.............
Pertanyaan itu mampu membuat Khaila tersedak dengan makanannya."Nando?" Khaila menegaskan lagi pertanyaan tadi.
"Iya."
"Kok tiba tiba bunda nanyak tentang dia si?"
"Ya bunda pengen tau aja pendapat kamu tentang dia"
"Khaila gak tau bun. Kan Khaila baru tadi ketemu sama dia. Mana bisa coba kita menilai orang hanya dengan satu kali pertemuan."
"Jadi Khaila mau ketemu lagi sama dia?"
"Ya gaklah bun. Buat apa coba? Aneh aneh aja bunda ni."
Setelah selesai makan dan membereskan peralatan makan Khaila dan bunda duduk diruang keluarga sambil menyaksikan siaran tv.
"Khaila"
"Iya bun"
"Liat sini dulu"
"Ini lagi seru nontonnya. Bunda mau ngomong apa si? Ngomong aja"
klik. Tv yan tadi menyala sekarang sudah dimatikan oleh bunda.
"Loh........ bun. Kok tvnya dimatiin si?"
"Khaila. Bunda mau ngomong serius sekarang"
"Ya ngomong aja bun"
"Bunda mau kamu nikah sama Nando"
"Apa?" Hal itu mampu membuat Khaila terkejut dan membuat detak jantungnya tidak beraturan.
Jangan lupa vote dan comen Reader🙏
Maaf jika ceritanya tidak berkesan dan masih banyak typo karena saya masih pemula 😉
Tapi saya akan terus berusaha memperbaikinya 🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Khaila
RandomPerjuangan akan sia sia bila tidak sanggup bertahan, dan itulah yang dirasakan Khaila Azzahra setelah membangun mahligai pernikahan bersama Fernando Pranata. Pernikahan yang didasari atas perjanjian, kemudian mengajarkan mereka arti cinta yang sesu...