<<{chapter-2}>> perjodohan

28 4 0
                                    

       Jangan lupa voment reader😘
                                .
                                .
                                .
                                .
                                .

"Bunda mau kamu nikah sama nando"

"Apa?" Hal itu mampu membuat khaila terkejut dan membuat detak jantungnya tidak beraturan

"Apanya yang apa, emang ucapan bunda gak jelas ya?"

"khaila gak bisa bun"

"kenapa gak bisa, dia itu baik, mapan dan juga tampan gak ada perempuan yang gak mau sama dia, bunda rasa gak ada satu pun yang buat kamu gak bisa nerima dia, kamu pasti bahagia kalau nikah sama dia"

"Bunda gak tau mana yang baik buat khaila, khai gak butuh itu semua, bunda gak akan pernah ngerti kebahagian khaila karena bunda bukan mama khaila"

Plak

Suara tamparan itu nyaring terdengar didalam ruangan yang sunyi

"Bunda tampar khaila?" sambil terisak dan memegang sebelah pipinya yang berubah merah

"khaila, bunda gak maksut nampar kamu sayang, khaila.....khai..."

"Bunda jahat" sambil berlalu pergi kekamarnya dengan tangisan tanpa menghiraukan panggilan bundanya

—****—

Setelah menenangkan hatinya bunda menuju kekamar khaila, sebenarnya bunda tidak bermaksut menampar khaila, karena seberapa besarpun kesalahan khaila selama ini bunda tidak akan pernah bisa membentak atau pun sampai menggunakan kekerasan fisik, sehingga tamparan itu mampu membuat bunda kaget dengan perbuatannya sendiri, tapi entah mengapa ucapan khaila mampu membuat bunda sakit hati, padahal kalau difikir ucapan khaila tidak semuanya salah

Tok....tok....

"sayang....." namun tidak ada sahutan dari dalam

Tok....tok....

"sayang bunda masuk ya?" namun masih sama tidak ada sahutan dari dalam sehingga bunda terpaksa masuk tanpa menunggu jawaban dari khaila

Cekrek

pintu dibuka dan nampak seorang wanita muda yang menyelimuti dirinya dengan punggung yang bergetar menahan tangisnya walaupun tidak bersuara tapi bunda tahu saat ini khaila sedang sangat terluka dan hal itu makin membuat bunda merasa bersalah

Bunda menghampiri sisi ranjang dan duduk disana, bunda mulai bersuara dengan menahan isakannya

"Khaila, bunda tahu kamu sangat marah sama bunda tapi percayalah sayang bunda gak maksut buat nampar kamu, bunda sangat menyayangi kamu, bunda tadi hanya sedang terbawa emosi, bunda minta maaf sayang, bunda janji gak akan ngelakuin itu lagi"

Setelah ucapannya selesai bunda ingin beranjak pergi dari kamar itu karena pemilik kamar tidak merespon ucapannya, namun langkahnya tertahan saat hendak membuka pintu karena pingggangnya sudah dipeluk oleh tangan khaila dari belakang

"khaila minta maaf bun, ini semua salah khaila harusnya khaila gak ngomong gitu tadi kebunda, khaila benar benar minta maaf bun" sambil terisak khaila berucap

"Kamu gak salah sayang, ini semua salah bunda harusnya bunda bisa menahan emosi dan gak seharusnya bunda nampar kamu, bunda bener bener nyesel udah nampar kamu, maafin bunda sayang"

"Khaila udah maafin bunda dan khaila juga minta maaf karena udah ngomong kasar sama bunda"

"iya sayang bunda udah maafin kamu, tapi kamu janji gak akan ngomong kayak gitu lagi, kamu itu anak bunda walaupun bukan bunda yang ngelahirin kamu tapi bunda sangat sayang sama kamu melebihi diri bunda sendiri"

KhailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang