Bukan Awal Mula

5.4K 289 54
                                    

Hari ini anthony kebingungan mencari kevin, seisi pelatnas sudah ia tanyai tapi tidak ada yang tau kemana ganda putra nomor wahid itu pergi

" Jo kamu yakin gak liat koh kevin??"

"Serius nik aku gak liat ko kevin seharian ini, lagi pergi sama temennya kali siapa tuu airo atau airu?"

Anthony hanya tertawa geli mendengarnya

" Aero jo... Aero, susah amat nyebutnya" katanya geli

" boda amat lah, daripada nyari ko kevin mending main sama aku aja yuk kak"

Jojo menaik turunkan alisnya menggoda anthony

" alaaah modus kowe"
" main sendiri aja sana, aku mau nyari ko kevin ada urusan "

Anthony pergi ngeluyur begitu saja sebelum sempat jojo tahan, ribet urusannya kalo tu anak udah ngajak main, lama...!
Ok lupakan masalah jojo, ini kevinnya kemana omong omong kok gak ketemu dari tadi

Lelah dan kesal tiba tiba menghampiri perasaannya, sudah di telpon berulang kalipun tidak juga telponnya diangkat oleh si pemuda kelahiran banyuwangi itu.

Mendengus kesal sambil menghentakkan kakinya, keningnya mengerut, bibirnya mencebik lucu jika saja hal ini di lihat oleh jojo sudah pasti pipinya tidak akan selamat dari tangan pemuda hercules itu. Pipinya sudah pasti akan di uyel uyel sampai memerah.

Beberapa saat ia masih mencebik sambil mengutak ngatik handphone nya sampai akhirnya beberapa saat anthony menelpon akhirnya telpon itu diangkat juga oleh si empunya telpon di seberang sana

" Halo ko kamu dimana?"

"Ngapain nyari"

Dahi anthony berkerut,
Merasa aneh dengan jawaban kevin yang 'tengil' itu ,

kenapa anak ini?

Sedang PMS kah???

tidak seperti biasanya, kevin memang tengil tapi tidak pernah ketus bahkan kevin lebih banyak tersenyum padanya

"Koko dimana?"

Memilih menghiraukan hal itu, anthony tetap pada pertanyaan awalnya

" tau, emang lu peduli gue dimana"
Masih ketus

Baik, sepertinya anthony mulai mengerti situasi saat ini dan sudah mulai jengah dengan nada bicara kevin yang seperti ingin mengajaknya berkelahi

Anthony memutar bola matanya malas

Menarik nafas dalam , mencoba bersabar menghadapi kevin yang dalam mode tengilnya

"Kamu masih marah toh, kalo kamu marah terus nanti aku ikutan marah juga looh" ancamnya main main

Kevin diseberang sana langsung mengerang kesal, tidak ingin hal ini menjadi pemicu pertengkaran mereka, mungkin anthony hanya mengancam tapi ia tidak ingin mengambil resiko jika seandainya anthony benar benar merealisasikan ancamannya itu

bisa habis dia nanti tidak dipedulikan habis habisan oleh manusia teruwu sepelatnas itu selama sebulan penuh

Anthony itu memang kalem tapi karena kekalemannya itulah kevin takut dengan marahnya seorang anthony

Ia tidak ingin membangunkan sisi maungnya si makhluk uwu itu, tidak sama sekali, sudah cukup fajar saja yang pernah merasakan sisi maungnya seorang anthony karena pernah membuatnya kesal dengan menyembunyikan sepatu kesayangannya dan berakhir dengan menjadi makhluk tak kasat mata di mata anthony selama sebulan penuh dan kevin tak ingin hal itu terjadi padanya, ia masih ingin bahagia

" di halaman belakang " jawabnya ogah ogahan

"Anak pinter, tunggu disitu jangan kemana mana"

Dan sambungan telpon itu terputus seiring dengan langkah anthony yang menuju halaman belakang pelatnas
















Jajaran Para BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang