KALAH

1.3K 194 31
                                    

Di Sepanjang jalan yang Kevin lakukan hanya melamun, merenungi bisikan hatinya yang terus berteriak gelisah seakan memberitahunya bahwa ia telah melakukan kesalahan besar. Sedikit demi sedikit perasaan sesak itu menghantam dadanya. Tidak seharusnya ia memilih jalan ini, jika pun dia memang ingin menjauh dia bisa berbicara baik baik pada Anthony, tidak perlu berteriak, tidak perlu bertindak kasar. Apa yang dilakukannya tadi adalah tindakan yang sangat kasar. Anthony dan hatinya yang lembut dan perasa itu pasti tidak kuat menahan segala kalimat kalimat sinis dan tajam darinya karena Kevin tau kekasihnya itu adalah tipe yang pemikir, ia terlalu mendengarkan kata orang lain bahkan ia lebih suka untuk menyalahkan dirinya sendiri ketimbang orang lain karenanya pemuda manis miliknya itu sering terluka.

Dan hari ini dirinya sendiri lah yang membuat luka itu, bukan para netizen maha benar yang suka berkomentar pedas di media sosial kekasihnya.

Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi, saat ia membuat si manis menangis kesakitan dan Fajar yang menggenggam erat tangan pemuda uwu itu, melindunginya dari dirinya

Apakah Fajar sekarang sedang menghibur Anthony???

Apakah Fajar tengah memeluk pemuda manis itu??

Apakah Fajar juga menci.....

"SIAL!!!"

Aero menaikan alisnya heran, bingung dengan tingkah absurd temannya itu

"Lo kenapa sih? Heran deh gue. Tadi ngelamun eh sekarang malah teriak teriak gak jelas" Aero sesekali melirik ke samping sambil tetap memfokuskan diri untuk menyetir dengan baik

"Bacot Lo!"

"Yeeee si bambang salah gue apaan coba? Kalo ada masalah tuh cerita bukan ngedumel" Aero terkekeh, ia sudah hapal dengan tabiat si makhluk tengil satu ini, mulutnya boleh tajam tapi sebenarnya dia tidak bermaksud begitu

Kevin menghela nafas kasar, mencoba meredakan emosinya. Tidak seharusnya ia melimpahkan kekesalannya kepada Aero, karena satu satunya yang patut disalahkan disini hanyalah dirinya. Kebodohannya.

"Gue kalah." Kevin tersenyum lemah " Gue gak tahan lagi ngejauh dari Ony, Ro"

"Baru seminggu Vin. Lo udah mutusin buat ngejauh, Lo gak boleh lemah!" Tanpa sadar cengkraman tangannya pada stir mobil mengencang, buku buku tangannya bahkan sampai memutih

" Lo bilang gue lemah, OK, gue terima karena emang kenyataannya gue lemah kalo gak ada Anthony di samping gue. gue kangen dia. gue gak sanggup kalo harus bikin dia nangis lagi" Kevin jadi merasa melankolis sendiri, baru seminggu berpisah tapi hatinya sudah menjerit tidak tahan. Baru seminggu berpisah tapi Kevin sudah seperti bukan dirinya sendiri lagi.

" Gue salah dan sekarang gue kalah dan yang mesti gue lakuin sekarang adalah memperbaiki hubungan gue sama Ony" ujarnya mantap, wajah Kevin langsung berseri seri seolah ia sudah mendapat Ilham dari Tuhan

"GAK...!!!"

Kevin melirik Aero bingung

"Kenapa enggak??"

"Lo tanya KENAPA??!" Aero menatap tajam Kevin tepat dimatanya untuk sesaat "KENAPA VIN?! ITU KARENA GUE CINTA SAMA LO!!!"

Mimik wajah Kevin berubah. Wajahnya datar tidak lagi bersahabat. Semuanya jelas sekarang.

Kevin kira saat Aero menyarankannya menjauh dari Anthony itu merupakan saran dari sahabat yang peduli pada hubungannya tapi ternyata bukan

Dan bahkan mungkin ajakan ajakan yang sering Kevin terima dulu adalah salah satu rencana dari Aero untuk merenggangkan hubungannya dengan Anthony

Jajaran Para BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang