Perhatian dari Orang Lain

1.9K 215 35
                                    

Fajar sedang duduk santai di ruang tengah yang tersedia di asrama mereka ketika Anthony lewat dihadapannya dengan baju yang basah kuyup dan tubuh yang menggigil

Fajar segera bangkit dari duduknya lalu menarik lengan pemuda manis itu agar menghadapnya

"Dek kok basah gini sih?" tanya fajar panik

Baru minggu kemarin pemuda ini sembuh dari sakitnya dan sekarang ia malah berhujan ria tanpa berpikir bahwa ia bisa saja jatuh sakit kembali

Di luar memang sedang hujan tapi orang bodoh mana yang akan keluar di hari hujan seperti ini tanpa payung dan lebih memilih hujan hujanan yang bisa membuat orang itu demam???

"Tadi Ony lagi jajan di depan eh terus malah hujan, Ony kan gak bawa payung A' jadi Ony terobos aja"

Oh bagus, ternyata ada orang bodoh seperti itu

Fajar rasanya ingin marah mendengar penjelasan polos dari makhluk uwu di hadapannya ini tapi ia tahan

Fajar tidak suka membayangkan orang terdekatnya sakit ataupun terluka karena baginya kesehatan adalah hal yang paling penting

Fajar menghembuskan nafasnya kasar

" Kamu kan bisa telpon Aa' Ny minta bawain payung pasti Aa' anterin, jangan malah ujan ujanan nanti kamu sakit lagi" cerocos fajar kesal

Anthony mengkerut takut Fajar sama menyeramkannya dengan kevin ketika dia melakukan kecerobohan seperti ini ia pasti akan di marahi habis habisan

Fajar sudah akan kembali memarahi pemuda manis itu seandainya ia tidak melihat bahwa tubuh Anthony sudah sangat menggigil dan bibirnya juga sudah agak membiru

Fajar berdecak sebelum akhirnya menyeret pemuda itu ke kamarnya

"Nih mandi terus ganti baju" katanya sambil menyerahkan sebuah handuk dan pakaian ganti untuk pemuda manis itu

Tanpa membantah Anthony segera mengambilnya dan melangkah ke kamar mandi yang ada di dalam kamar pemuda asal Majalaya itu

Takut jika seandainya ia membantah maka ia akan dimarahi lagi oleh orang yang di panggilnya Aa itu

Selama Anthony mandi, Fajar sibuk mencari obat pencegah demam dan menyeduh teh hangat

Suara derit pintu yang berasal dari kamar mandinya mengisyaratkan bahwa Anthony sudah selesai melaksanakan perintahnya

"Sini duduk keringin rambutnya" kata Fajar dingin

Kembali patuh, Anthony hanya mengangguk lalu mendudukan dirinya di pinggiran kasur seperti perintah Fajar

Lalu Fajar meraih sebuah handuk kering yang sudah disiapkannya sedari tadi, di usapkannya handuk itu dengan pelan ke helaian rambut Anthony

"A' jangan marah lagi" mohon pemuda manis itu pelan

Gerakan tangan Fajar terhenti, di tatapnya pemuda itu dalam dalam, hatinya masih kesal, tidak tau kah Anthony kalau Fajar khawatir setengah mati kepadanya, tidak suka ketika melihat pemuda itu sakit
seharusnya Anthony bisa menjaga tubuhnya sendiri apalagi mereka adalah seorang Atlit

"Minum obat" perintah Fajar sekali lagi, tidak menghiraukan omongan pemuda manis itu

"Gak mau" tolak Anthony dengan suara serak, ia tengah menahan tangisnya

Fajar sudah akan meledak sebelum akhirnya pemuda manis itu dengan tiba tiba memeluknya, dengan posisi dirinya yang sedang berdiri dan Anthony yang sedang duduk pemuda manis itu membenamkan kepalanya di perut Fajar kemudian menangis

"Aa jangan marah marah terus Ony takuut" cicitnya parau

Hati Fajar mencelos
Diusapnya kepala pemuda manis itu lembut

Jajaran Para BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang