Lisa Vs Jisoo

15.9K 343 3
                                    

Tok tok tok!!

aku pura-pura tuli, Seperti biasa aku melakukan kegiatanku, berdiri di balkon kamarku, Tanganku aku rentangkan, mata coklatku aku pejamkan hidung mancungku menghirup udara segar di pagi hari

TOK TOK TOK!!

sialan berisik sekali!!

Aku masih tetap melakukan kegiatanku, menghirup udara segar, tarik nafas buang, tarik nafas tahan....buang.... Gedoran pintu yang semakin Menjadi-jadi tidak ku hiraukan,

"LALISA MANOBAN, LO MAU SEKOLAH ATAU ENGGA SIH" teriak seseorang di balik pintu kamarku, siapa lagi kalo bukan manusia setengah cikin, dengan malas akupun menghentikan aktivitasku dan berjalan kearah pintu kamarku, lalu membukanya.

TOK!!

"Awww, sakit unnie" Aku meringis, memegang jidatku, yang kena jitakan dari si manusia setngah cikin ini..

"astaga lalisa, lo belum mandi, ini udah jam 7 lo mau sekolah gak, lo baru mau masuk tapi udah telat ya ampun" Celotehnya, mengomeliku, tetapi aku malah bersender di tiang pintu kamarku, melipat kedua tanganku di dada, aku melihat malas manusia di depanku ini..

"LALISA, CEPAT MANDI ATAU GUE SERED LO KE KAMAR MANDI"

"aduh jisoo-ya, bisa ga sih ga usah teriak2" ucapku sambil mengusap2 kedua telingaku.

"pltak" satu jitakan mendarat di kepalaku, "berani-beraninya lo manggil nama gue, adek kurangajar" ucapnya ,

aku hanya meringis menahan sakit di kepalaku ini akibat jitakan dari jisoo unnie,

"minhae unnie jisoo" ucapku malas..

"Cepat mandi, 10 menit harus selsai, gue tunggu di bawah" ucapnya, ia pun meninggalkanku.

lihatlah jisoo unnie, tadi dia mengetuk pintu mengenai jidatku, sakit padahal dia tidak meminta maaf, dasar kamvret, aku pun menutup pintu kamarku, mengambil handuk kecil dan langsung masuk ke kamar mandi,

5 menit di kamar mandi, selsai sudah, aku tidak mandi hanya mencuci wajahku dan menggosok gigi saja, ah bodo amat toh sama aja mandi gak mandi aku tetap cakep, ekekek.

aku sudah selsai semuanya, aku sudah merapihkan rambutku, memakai seragamku dan pastinya memakai parfum, aku memakai sepatuku, dan mengambil tasku,

setelah itu aku segera turun ke lantai satu menuju meja makan,
morning pah, unnie ucapku sambil menghampiri papa dan unnieku, aku pun tidak lupa melakukan kebiasaanku, mencium pipi papa, dan unnie secara bergantian,

aku duduk di sebelah jisoo unnie, kami duduk berhadapan dengan papaku,

"Lisa-ya, kamu baru mau masuk sekolah SMA sudah kesiangan" ucap papaku,

"ne papa, besok lisa ga ngulangin lagi, besok lusa dan seterusnya lisa gak telat lagi" ucapku, sambil mengambil roti yang ada di meja, yang sudah di siapkan jisoo unnie untukku

"Heleh, dari dulu aja lo bilang gitu, buktinya gak ada, omdo" ucapnya sambil memakan sarapannya.

aku hanya melirik malas kearah unnieku, dan langsung menyantap sarapanku,..

"pah, lisa boleh bawa mobil sendiri kan?" tanyaku, setelah menyelesaikan sarapanku.

"boleh, tapi hati-hati ya" ucap papaku,

"makasih pah" ucapku langsung berdiri mendekati papaku dan memeluknya..

"Hem, hati-hati" ucap papaku.

"oke pah, lisa berangkat ya, i love u, mwah" ucapku dan mencium pipi papaku,

"gue nebeng woi" teriak jisoo unnie,

"enak aja, mobil unnie kan ada" sahutku, aku pun langsung meninggalkan unnieku itu,

aku menuju garasi dimana mobil sportku terparkir, aku langsung membuka kuncinya langsung aja aku masuk, karena aku malas bareng dengan unnieku itu..

aku langsung menyalakan mesin mobilku dan langsung melajukannya,
ekekeek, biar tau rasa unnieku aku tinggal,

aku melajukan mobilku dengan kecepatan sedang, kulihat dari sepion mobil yang sama denganku hanya beda warna saja mengejarku, siapa lagi kalo bukan jisoo unnie,

karena aku tidak mau kalah, akupun melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, sial! unnie ku semakin cepat mengejarku, sepertinya ia mengajakku balapan kali ini, oke aku pun semakin cepat saja melajukan mobilku,

sialnya unnieku berhasil menyalipku, ia di depanku sekarang, ku lihat atap mobilnya dibuka, ia memelankan laju mobilnya, aku juga memelankan kecepatan mobilku, sehingga kami bersebelahan, aku membuka atap mobilku, dan ku pakai kecamata, sama seperti unnieku ia pun memakai kecamata.

"Hey bocah ingusan, lo gak bakal menang lawan gue" ucapnya, kami pun masih mengendarai mobil namun dengan laju pelan, sehingga bisa mengobrol.

"oya, jisoo unnie, apa anda yakin" tanya ku,

"tentu saja lalisa manoban, gue bakal memanang" ucapnya penuh percaya diri,

"Oke buktiin aja" ucapku,

"Oke, kita balapan sampai sekolah, kalo lo kalah mobil lo jadi milik gue, dan satu lagi jangan deketin jennie lagi"

"cikk, apa apaan, tidak ada jennie dalam balapan ini" ucapku,

"cih, dasar bocah, lo takut hah, takut kalah dari unnie mu ini lalisa" ujarnya dengan wajah mengejek.

"Oke siapa takut, kita lihat saja siapa yang akan emanang"  balasku, aku pun langsung menutup kembali atap mobilku begitu juga jisoo unnie,

aku langsung menancap gas mobilku, aku meninggalkan unnie jisoo, aku tidak akan mengalah begitu aja, jennie gadis itu harus jadi miliku, gadis si mata kucing, yang sudah mencuri Hatiku, ah sialnya si player cap cikin itu juga menyukainya, padahal dia sudah punya pacar 5, dan jennie dia sahabatnya, sialan mana mungkin dia menyukai gadis ku itu,

tunggu gadisku siapa maksudku, bukan bukan gadisku dia calon gadisku, ekekek.

oke hentikan, aku sedang memacu mobilku dan aku harus menang dari balapan ini, kulihat unnie jisoo hampir saja menyalipku, untung aku segera menambah kecpatan mobilku,

aku memimpin saat ini, walaupun salip menyalip terjadi tetap saja pemimpin nya lalisa manoban, ckckck, aku terkekeh melihat unnieku yang berusaha mengalahkanku.

cikk, sialan, bagai mana bisa dia melewatiku, jisoo unnie kali ini berada di depanku, namun bukan lalisa manoban namanya kalo mau mengalah begitu saja, aku mengejar unnieku, sialan sekolahhan ku sudah semakin dekat,

aku tidak ingin calon gadisku di rebut unnieku, aku menaikan kecepatanku, terus menerus dan sampai akhirnya aku melewati mobil unnieku,

yes, aku fokus, karena sekolahan sudah di depan mataku, aku langsung membunyikan klakson mobilku beberapa kali, dan gerbang sekolahku langsung di buka oleh ke tiga satpam.

Aku langsung masuk melewati gerbang sekolahku, dan di susul oleh unnieku, aku memarkirkan mobilku di tempat parkir khusus keluarga manoban, begitu juga unnie ku,

BERSAMBUNG..

lanjut gak kira2😁

My first Love♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang