2

907 71 0
                                        

Ini masih sambungan chapter 1











"Ikat tali sepatu dengan benar,lalu bergegaslah kebus" dia bangun lalu pergi ke bus.




Ya....tuhan hampir saja aku terlambat karena menyanyi tadi!. Aku menoleh padanya dan langsung mengikat tali sepatuku. Lalu bergegas pergi kebus. Tapi kulihat dia berdiri disamping supir,setelah melihatku ia langsung pergi duduk







Kejadian tadi pagi hanya kebetulan! Seruku dalam hati, tapi tidak. Aku terus saja berjumpa padanya disekolah walau hanya sedetik. Dan setiap pagi akhirnya aku memakai transportasi umum. Entah kenapa aku betah menunggu bersamanya. Pagi yang selalu menangis menjadi hangat dan cerah bagiku.







Skip







06.30!! Aku telat hari ini. Bukan telat sekolah. Sekolah saja paling telat jam 8. Tetapi aku telat naik bus sekolah. Karena terlajur suka memakai transportasi sekolah aku lupa membawa sepedaku ke bengkel. Kacau.







Dengan tidak mandi,hanya menyisir rambut seadanya dan memakai cologne gel. Tak sempat sarapan,aku langsung berlari menuju halte.






Hosh hosh~ semoga saja tuhan memberkati ku hari ini!•﹏•
Tepat dugaanku walau sekencang chitah ataupun hyena aku berlari tetap saja aku terlambat. Tapi aku melihat sesuatu yang aneh. Lelaki itu. Entah dia terlambat? Atau menungguku? Ehm.. Tidak mungkin dia menungguku!. Dengan keberanian yang penuh ku bertanya padanya yang sedang mendengarkan lagu dengan earphone.




"Terlambat?" dia langsung menoleh. Padahal kurasa suaraku tertutupi oleh suara hujan yang agak deras.

"25 menit lagi akan datang bus umum, kita tak akan terlambat tetapi akan berdesakan dengan para pegawai kantoran"katanya sambil menatapku

" ouh " kataku dengan nada biasa-biasa saja padahal dalam hati sudah ingin pingsan saat mendengar kata 'berdesakan' astaga mimpi apa aku kemarin!


Dia berdiri dan sepertinya ada tanda tanya diwajahnya.


"Bukankah kau tak suka keramaian?"



Dia mengetahuinya? Darimana dia tahu? Apakah teman sekelasku yang membagikannya disosmed? Oh tidak!




"Aku selalu melihatmu sendirian disekolah dan saat pertama kali kau naik bus,kau duduk dideretan paling belakang. Saat itu aku duduk disebelahmu, agar tak ada yang duduk disebelahmu. Aku tau kau merasa tak nyaman"




Aku mengangguk. Hebat! Mungkin ia bercita cita menjadi psikolog untuk orang yang tak pandai berbicara sepertiku.






25 menit kemudian datang bus umum. Benar sangat berdesakan! Akupun melihat-lihat tak ada kursi yang kosong.





"Sini" ia menarikku dan menyuruhku duduk disampingnya.



Belum bus berangkat, tiba-tiba datang wanita yang sedang hamil tua.
Aku ingin mempersilahkan wanita itu duduk tetapi lelaki itu memegang tanganku dan berbisik

" tetap diam ditempatmu aku yang akan berdiri".


Lalu ia mempersilahkan wanita tersebut untuk duduk. Ohh kurasa hanya di negeri dongeng saja ada pangeran tetapi didunia ini juga ada. Ehhh tidak! bisa saja dia setan yang memakai topeng malaikat! Aku harus berhati-hati!.







Akhirnya aku melewati rintangan bus umum itu. Tapi lelaki itu hilang, mungkin dia terlambat di kelasnya atau di pelajaran tambahan. Entahlah.







Skip












Jam pelajaran pun selesai
Tinungning...... Tringgg....
Suara handphoneku berdering. Ayah? Baru saja aku ingin menelponnya untuk menjemputku.

"Halo"

.........

"Baiklah"

..........

"Iya yah"

Ayah tak bisa menjemputku karena sedang meeting dengan cliennya. Huh jalan terakhir aku harus memakai transportasi sekolah.

Aku lega, Ternyata pulang sekolah lebih sedikit yang menaiki transportasi ini. Saat hendak naik, supir bus itu menghentikan langkahku.

"Nak, kukira kau tak sekolah. Tadi pagi kau tak bersama dengan siswa itu."
Siswa itu? Pasti maksudnya lelaki itu!

"I..iya pak s..aya terlambat"

"Hahaha Syukurlah terlambat daripada tidak sekolah,kasian siswa itu menunggumu padahal ada ulangan dipagi hari, tapi kau bertemu dengannya kan?"




Apa?! pantas saja dia langsung hilang setelah turun dari bus. Tetapi yang kutanya mengapa ia menungguku? Dia tak takut kalau misalnya aku tak sekolah? Dan dia melewatkan ulangannya? Benar benar bodoh!. Tapi aku harus berterima kasih sekaligus meminta maaf karena kejadian hari ini.






"Begitukah pak? Iya tadi saya bertemu dengannya. Terima kasih pak"









How about this?

Rain || Hwall✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang