PART 2 ~ HUKUMAN

22 7 7
                                    

"Selamat siang anak-anak" sapa Pak Bowo,guru bahasa mereka yang baru saja masuk

.

.

.

"Selamat siang pak!" balas semua murid kecuali Nisa yang masih terkejut.

"Apakah ada yang tidak masuk?" tanya Pak Bowo.

"Masuk semua pak" balas sekretaris kelas.

"Baiklah jika begitu,pelajaran akan saya mulai.Keluarkan buku tulis kalian dan catat apa yang saya katakan" perintah Pak Bowo yang langsung dipatuhi oleh semua murid.

Aca dan Nisa segera mengeluarkan buku tulis mereka meskipun perasaan keduannya masih takut akan tugas Nisa yang belum dikerjakan.Selanjutnya mereka semua mencatat apa yang Pak Bowo terangkan.

"Kringggg"

Tiga jam telah berlalu dan akhirnya bel pulang yang ditunggu-tunggu berbunyi.Pak Bowo segera mengakhiri pelajaran dan menyuruh murid untuk berkemas Mendengar hal itu Nisa menghela napas lega ,begitu juga dengan Aca.Tetapi tidak lama setelah acara helaan nafas itu berakhir tiba-tiba,

"Oh iya,bukannya kemarin saya memberi tugas kepada kalian?sekarang kumpulkan tugas itu ke depan dan silahkan pulang!" Pak Bowo menyelesaikan kalimatnya dengan jelas dan itu membuat Nisa da Aca melebarkan matanya dan mulut yang menganga.

Sontak membuat mereka berdua saling berhadapan.Satu-persatu murid mengumpulkan tugas ke meja guru dan segera pulang menyisakan mereka berdua.

"Aca,Nisa, kenapa kalian masih diam di situ?Ayo segera kumpulkan tugasnya dan pulang!" ucap Pak Bowo.

Setelah itu Aca berdiri dan melangkah ke depan untuk mengumpulkan tugasnya dan segera keluar kelas.Kini hanya Nisa yang belum bergerak dari tempat duduknya.Hal itu membuat Pak Bowo heran,

"Nisa, kenapa kamu masih disana,apa kamu tidak ingin pulang eoh?" Nisa menunduk dan tidak menjawab pertanyaan itu.

"Apa kamu belum mengerjakan tugas?" tanya Pak Bowo yang membuat Nisa semakin menunduk.

Aca yang sedari tadi mengintip dari jendela tampak cemas akan nasib sahabatnya itu.

"Apakah yang saya katakan itu benar?" tanya Pak Bowo lagi.

Dengan mengunpulkan keberaniannya akhirnya Nisa mendongak menatap ke depan sembari berkata lirih,

"saya meminta maaf pak,saya belum mengerjakan tugas dari bapak kemarin" setelah itu Nisa kembali menunduk.

Aca pun merasa iba kepada sahabatnya ini,seharusnya dia membiarkan saja Nisa mencontek tugasnya.Tapi jika itu terjadi maka Nisa akan tambah menyepelehkan tugas sekolahnya.Setelah itu Pak Bowo bertanya,

"Kenapa kamu belum mengerjakan tugas?Apa tidak ada waktu untuk mengerjakannya?jika iya,kenapa temanmu yang lain dapat menyelesaikannya?" dengan nada tinggi yang membuat Nisa ingin menangis.

"Sebenarnya saya belum begitu banyak memahami materi itu pak dan semalam saya agak malas jadi saya tidak mengerjakan" jawab Nisa pelan.

"Seharusnya kamu mengatakannya kemarin jika memang belum memahami materinya dan kamu juga bisa meminta tolong kepada teman-temanmu untuk mengajarinya,bukannya malah tidak mengerjakan" tegur Pak Bowo.

"Maafkan saya pak,saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi" sesal Nisa.

"Memang harus begitu,jangan ulangi lagi dan sebagai hukuman,kamu harus membersihkan kamar mandi kelas ini.Mengerti!" tegas Pak Bowo.

"Baik pak" balas Nisa.

Setelahnya Pak Bowo meninggalkan kelas.Aca mebungkukkan badannya saat Pak Bowo melewatinya dan segera masuk lagi ke dalam kelas.

"HUFTTT" lega mereka berdua sembari terkekeh.

"Untung saja gurunya Pak Bowo,bagaimana jika guru yang lain.Pasti kau sudah tidak ada lagi di dunia ini" ucap Aca.

"Gak gitu juga kaliii Caaa.Udah ayo temenin aku ke kamar mandi" ajak Nisa.

"Baiklah, makanya jika ada tugas tuh dikerjakan bukan dimakan?mengerti" ucap Aca meledek sahabatnya.

#TBC#

Gimana buat part ini???lanjut atau enggak😀?

Vote dan komen ya.
Maaf jika ada kesalahan dalam menulis.
Terimakasih😊
.
.
Sabtu,17 November 2018

Kita,Sebuah Kata Yang Telah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang