Halaman Pertama Junio

20 4 7
                                    

Kala itu aku menulis, entah kenapa aku ingin menulis tentangnya. Tentunya dalam buku yang mahal, yang bagus, yang rapi, yang estetik bila dilihat. Beruntungnya aku yang memiliki tulisan tangan yang cukup bagus.

Riwayat Junio

Lahir pada tanggal 7 Juni 2002. Dilahirkan oleh ibunya yang cantik, aku bersyukur. Mempunyai satu ayah dan satu kakak. Kini ia berusia 13 tahun. Dia menyukai basket. Karenanya, kini kulit yang tak kuning miliknya berubah menjadi sawo matang. Dia tidak begitu tinggi, mungkin saat itu dia lebih tinggi dariku. Dia juga biasa berkacamata.

Terkadang dia potong rambut tidak sesuai genre yang biasa dia pakai. Jambulnya naik turun ketika ia sedang berlari, namun entah mengapa justru memikat hati. Tatapannya teduh pada semua perempuan. Dia mempunyai berat badan yang melebihi berat badan Rasean, musuh yang kuanggap gendut sedunia. Playlist di hapenya pun kurang update. Isi dompetnya gemuk jatah sebulan, yang berjejer dari warna cokelat sampai warna merah, di usianya yang masih belia. Kakaknya keberatan apabila ia meminta diantar lebih pagi, makanya ia lebih memilih bersepeda.

Dia pintar berbohong. Topengnya tebal, dilihat dari caranya menyembunyikan kesakitan dan kemarahannya. Jago main drama. Dia romantis, itu untuk memainkan hati wanita saja. Ah aku ini berlebihan, aku ini macam apa? Stalker? Secret admirer? Paparazzi? Apa sih isi kepalaku sampai mau nulis ini? padahal ia tak akan membaca halaman ini. Jangankan halaman ini, sebukunya saja belum tentu disentuh.

Anak ini cukup pandai dalam bidang seni rupa. Cara dia berimajinasi sudah pada tahap "gila". Saya rasa dia masih stuck pada perempuan yang pernah ia sukai, segala hal yang ia gambar selalu tentang perempuan itu, aku sendiri sebal, karena bosan mendengar presentasinya yang sangat terobsesi dengan Seviana.

Dia termasuk laki-laki yang diincar banyak siswi seusianya. Banyak kabar tentang kedekatannya dengan beberapa wanita. Bahkan seorang perempuan berani memberikan dia botol air mineral secara diam-diam. Banyak perempuan berkata, senyumnya itu begitu manis. Saat kelas delapan, ia adalah siswa yang paling rajin dating pagi. Bersama dengan seorang perempuan yang diam-diam menyukainya. Dia terbiasa berbicara dengan perempuan itu. Dahulu mereka begitu akrab. Namun entah bagaimana perempuan ini sekarang begitu membencinya. Walau kini kedua insan itu sering terlibat dalam perdebatan, namun mereka tipikal orang yang sangat menghargai perasaan.

Ranti.... Kamu ini masih SMP.

Kamu kenapa sih nulis kayak gini? gila ya?

Tuh liat tuh, masih gatel nulis kan?

Written by Ranti L, 14 Agustus 2015

Buku Hitam JunioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang