Sj: "Yah! Siapa kau disini yang tampan ini? Aku!" Seokjin tertawa dengan khasnya.
Jk: "Berisik hyung!" Jungkook mengambil tasnya dari kasur dan membuka pintu kamar,
Jk:"Cepatlah hyung! Kau mau ketinggalan bus lagi hanya karena menatap wajahmu berjam-jam!?"
Sj: "Baiklah, ayo berangkat!" Seokjin mengambil tasnya dan mereka berangkat menuju sekolah.♡
"Ah liat! Si tampan itu datang!!" Para wanita menjerit histeris bagai fans dan mengekori mereka hingga ke kelas.
Tak kalah, di kelas pun para cewek menghampiri mereka menatap keindahan anugrah Tuhan.
Chy: "Hei tukang ngaret! Jangan lupa kau harus mengikuti eskul akting hari ini!" Ketua kelas menghampiri Seokjin,
Sj: "Baiklah, aku mengerti." Seokjin mengalihkan pandangannya dari ketua kelas bernama Chaeyoung itu.Ia pergi meninggalkan Seokjin keluar. Pesonanya tak kalah dengan Seokjin, ia cukup terkenal dengan muka cute+cantiknya.
Sj: "Huh! benar-benar dia itu!"
Jk: "Hyung! Berhati-hatilah! Ia benar-benar bisa mencuri hatimu!" Jungkook tertawa menepuk-nepukan tangannya.
"Ah! Kiyowo!!!" Para cewek menjerit,
Jk: "Kumohon, hentikan!*hiks"
♡
Jk: "hyung, ayo kita ke kantin." Seokjin mengangguk dan bangkit dari kursi pergi ke kantin bersama.
Jk: "Bu! Nasi gorengnya satu sama es teh ya!" Ibu itu menulis pesanannya dan menaruhnya di jepitan untuk di masak.
Sj: "Kalau aku, nasi gorengnya satu, pisang gorengnya satu, oh iya bu, jangan lupa pake keju, meses, sama susunya ya! Susu strawberry-nya satu, sama roti rasa cokelatnya satu," ibu itu mencatat semua yang di pesan Seokjin dan melakukan hal yang sama seperti Jungkook tadi.
Mereka duduk di kursi dan pandangan mereka tertuju dengan hal yang sama. Sebuah poster. Poster yang berisi kompetisi games. Pemenang utamanya mendapatkan 5 juta rupiah.
Sj: "Wah, lumayan tuh Juk! Lu gamau ikutan?" Jungkook murung menggeleng,
Jk: "kan mamih ngerampas pc aku," Seokjin menepuk dahinya. Benar juga.Makanan dihidangkan, mereka memakan makanan yang dipesan tadi sembari membayarnya terlebih dahulu.
Jk: "hyung..." Seokjin menatap Jungkook yang memanggilnya,
Sj: "kenapa?"
Jk: "aku jadi pengen ikut deh!"
Sj: "sudah! Belajar saja dulu! Siapa tau tahun depan hadiahnya jadi 10 juta,"
Jk: "kayaknya enggak mungkin deh!"
Sj: "siapa yang tau kan?" Jungkook menghela napas dan kembali menikmati makanannya.♡
Nj: "Dan saat kuceritakan ini, apakah semuanya akan berubah?" Ia mencatat ke buku fanfict buatannya.
Sj: "Hei!" Sapa Seokjin menepuk punggungnya,
Nj: "ada apa?"
Sj: "aku hanya ingin bertanya, apa kau punya waktu sekarang?"
Nj: "untuk hal apa?"
Sj: "Tentu saja dengan diriku! The Wordwide Handsome ini!"
Nj: "Tidak ada."
Sj: "(ಥ﹏ಥ)"Sj: "ayolah! Ada hal yang ingin aku bicarakan!"
Nj: "Baik. To The Point," Seokjin mengannguk,
Sj: "tolong ajari Jungkook belajar! Ia peringkat ke 12 dikelas dan ibuku merampas pcnya,"
Nj: "yaampun! Memang kau tak bisa mengajar-"
Sj: "aku peringkat 21,"
Nj: "dari 25 murid di kelas!? OH MY GOD!!" Namjoon menggeleng-geleng tidak memaklumi.Sj: "Kumohon!!" Seokjin memohon dengan muka memelas,
Nj: "(Menggela napas)Huh, kau ini! Baiklah! Tapi berjanjilah, ini untuk terakhir kalinya." Seokjin mengangguk dan kegirangan berterima kasih beberapa kali padanya(Namjoon).♡
Jk: "Hyung, ak-" Namjoon menggebrak meja membuat kalimat Jungkook terpotong,
Jk: "Aish! Kau membuatku kaget, Namjoon hyung!" Jungkook mengelus dadanya menenangkan dirinya,
Nj: "siapkan alat tulismu dan bukumu! Mulai hari ini, aku yang akan menjadi guru pribadimu, pemalas!" Jungkook terkejut,Jk: "kenapa Namjoon hyung mendadak seperti ini hyung? Aku ingin pulang*cry,"
Sj: "Sudah! Turuti saja dia! Bukannya kau ingin pc mu kembali? Aku pergi!"
Jk: "HYUNG!!" Seokjin meninggalkan adiknya yang kemalangan itu.Jk: "Ba-bagaimana jik-"
Nj: "tidak!"
Jk: "Kalau mak-"
Nj: "tidak! Buka bukumu halaman 53! SEKARANG!!" Jungkook pasrah membuka bukunya. Seseorang tolong aku*hiks.♡
Sj: "Hei ketua kelas! Maaf sedikit terlambat,"
Chy: "harusnya kau bilang pada pelatih, bukan aku. Lagian kau darimana sih?!"
Sj: "Aku akan mengatakannya pada pelatih, tanyakan saja padanya."
Chy: "anak ini!"Sj: "Omong-omong, kita seperan(peran utama) kan?"
Chy: "Tanyakan saja pada pelatih!" Ejek Chaeyoung,
Sj: "-_-"Sj: "aku serius,"
Chy: "iya. Kau sudah hapal dialognya?" Seokjin menggeleng menyengirkan senyumnya,
Chy: "Ah! Kau ini!" Chaeyoung memukuli Seokjin beberapa kali dengan kertas naskah,Chy: "baiklah, ayo kita coba berlatih bersama!" Seokjin mengangguk, perhatiannya mulai fokus pada naskah.
♡
Jk: "Ah! Licik!!" Jungkook menatap sinis pada Namjoon yang sangat fokus memainkan hpnya(Namjoon).
Nj: "Jangan salah paham! Aku memainkan hape juga memerhatikan(belajar)mu!" Jungkook menatap meremehkan,
Jk: "yang benar saja!"
Nj: "Yup! Kau ceroboh di nomor 4, seharusnya kau memakai rumus r yang di awal dipelajari bukan yang kau kekerjakan. Nomor 7, kau payah dalam basic math ya? Lihat x nya! Kenapa tiba-tiba jadi per? Padahal yang seharusnya ketika dikalikan silang, x-nya ya tetap jadi 1. Kau tau mengapa? Karena kau ceroboh! Matematika itu harus teliti! Meski yang kulihat kau jago merumuskan, tapi jika basic saja tidak bisa semuanya menjadi salah(fatal)." Jungkook terkejut membeku di tempat,Nj: "mau kuberitau lagi?"
Jk: "ah, tidak perlu! Aku akan memperbaikinya! Terima kasih hyung." Namjoon kembali terfokus pada hapenya,
Jk: "Eomma, aku ingin pulang! *hiks."Nj: "Hei!"
Jk: "baiklah! Akan kukerjakan!" Jungkook kembali (fokus) pada bukunya,
Nj: "aku ingin bertanya satu hal," Jungkook beralih pada pembicaraan Namjoon,
Jk: "apa hyung?" Namjoon menghela napasnya pelan,Nj: "apa kau mengenal Chaeyoung?"
To Be Continued
♡
Hei! I'm here dengan cerita yang berbeda lagi. Harap malum ya yang dapet notif mulu, aku emang labil(aku tau).
Doain aja aku konsisten sama cerita ini. Karena aku takutnya plin plan lagi :')
Oh iya, jangan lupa comment+vote ya ;)*biar tambah semangat,hihi. Makasih udah baca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins(JinKook)
FanficKalian tau bahwa aku orang tampan yang mereka sering bicarakan? Ah, akusih tidak terlalu mempermasalahkannya, karena mereka menyadari ketampanan yang diberikan tuhan ini. Tapi, orang itu, aku mulai memikirkan apa aku terdapat di hatinya? Karena saat...