Jakarta, 18 Oktober 2018
Suara riuh kendaraan diiringi lengkingan klakson masih terdengar di jalan raya menandakan kemacetan belum usai malam itu. Para pedagang keliling menggendong sebuah kardus yang telah di modifikasi sedemikian rupa untuk menyimpan dagangan nya, masih sibuk menawarkan berbagai macam minuman dingin kepada para pengendara yang terjebak macet.
Lebih dari dua jam, sebuah mobil berwarna hitam menghalangi lalu lintas malam itu sehingga menyebabkan kemacetan yang cukup parah. Sejak dua jam terakhir juga tidak ada polisi yang turun tangan mengatasi masalah itu, karena tidak ada polisi yang berpatroli dan warga juga tidak melapor.
Secara perlahan kendaraan lain melewati mobil yang menghalangi jalan tersebut agar tidak menyenggolnya."Woi... Mobil lu ngalangin jalan" teriak beberapa sopir kendaraan lain yang melewati mobil hitam itu di sertai suara klakson yang keras, namun tidak ada tanggapan dari dalam mobil Avanza hitam itu.
Seorang pedagang buah pinggir jalan yang sedari tadi mengamati mobil itu dari warungnya merasa ada yang aneh, ia pun menghampiri mobil yang menghadang jalan itu sehingga sedikit celah untuk kendaraan lain bisa lewat.
Laki-laki itu memberanikan diri mengintip melalui kaca jendela mobil, samar-samar yang ia lihat ada seorang wanita dan pria sedang tertidur.
"Ah, bener-bener nih orang, bukan nya cari tempat kalo mau tidur" gumam lelaki pedagang itu. Lalu ia menggedor-gedor kaca mobil itu untuk membangunkan pemilik mobil itu. Namun lagi-lagu tidak ada tanggapan dari dalam, pedagang tersebut mulai frustasi.
"Ada apa, Bang?" seorang pria menghampiri pedagang itu.
"Ini, dari tadi nih mobil ngalangin jalan" balas pedagang tersebut.
"Pantesan macet sampe segitu" pria yang menghampiri pedagang tadi menatap kearah kendaraan yang begitu padat untuk menerobos melewati mereka.
Beberapa menit kemudian polisi mendatangi tempat tersebut. Tapi sebelumnya, karena merasa pintu mobil itu tidak terkunci, pedagang dan pria tadi membuka pintu mobil itu dan melihat pemiliknya. Polisi yang baru sampai di tempat tersebut menatap pedagang itu, terlihat ketakutan menyelimuti wajah pedagang itu sedangkan pria tadi hanya menelan ludah, keringat dingin mengalir di pelipis nya.
"Ada apa, Pak?" tanya polisi.
Lelaki pedagang itu menoleh pelan kearah polisi, perlahan ia mengangkat telunjuknya lalu ia arahkan kedalam mobil itu. Lelaki itu merasa syok dengan apa yang ia lihat, sehingga ia tidak bisa mengeluarkan suaranya.
Melihat tingkah dua orang di depannya, polisi itu membuka pintu mobil dan dilihat nya seorang pria dan wanita telah kehilangan nyawa dengan cara yang mengenaskan. Dua bilah pisau masih menancap di masing-masing leher mereka, mata keduanya melotot lebar. Terlihat darah yang mengalir di leher mereka hampir membeku.
"Mungkin sekitar satu jam yang lalu" gumam polisi itu pelan, ia menutup kembali pintu mobil itu dan berlari kearah mobilnya. Ia memasang garis polisi pada mobil Avanza hitam itu.
Setelah menghubungi tim nya dikantor, akhirnya satu buah mobil polisi dan ambulance sampai di tempat tersebut beserta sebuah kendaraan untuk menderek. Polisi tadi berjalan menghampiri pedagang dan pria tadi.
"Kalian berdua ikut saya ke kantor dulu untuk di mintai keterangan" ucap polisi itu berjalan kearah mobil nya dan di ikuti oleh pria dan lelaki pedagang tadi.
Mayat pria dan wanita tadi berhasil di bawa kerumah sakit. Setelah mobil Avanza hitam itu di derek oleh polisi, jalanan kembali lancar tanpa macet.
******
Jam menunjukan pukul delapan malam, seorang pria bergegas memasuki kamar ganti setelah mengantar makanan yang di pesan oleh pengunjung ke salah satu meja restoran itu. Sambil mengganti pakaiannya, ia teringat akan ajakan nya tadi sore pada teman wanita di restoran tempat ia bekerja tersebut, ia sedikit tersenyum. Baginya, susah sekali menaklukan hati wanita tersebut hingga pada sore tadi entah tanpa hujan dan badai hati wanita tersebut melunak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Mana Ada Setan ?
General FictionSuatu hari Andra Aditya bertemu dengan seorang perempuan di sebuah lift apartemen. Di dalam lift tersebut, gelagat perempuan tersebut sedikit aneh, tidak tenang, seperti ada yang memburunya. Gerak gerik perempuan itu masih aneh hingga ia keluar dari...