Chapter 1. TITIK AWAL

8.7K 620 43
                                    

jika anda orang pintar! anda tidak akan merendahkan orang lain secara sembarangan, justru anda akan membimbing mereka untuk menjadi jiwa yang lebih baik.

*******

Gadis dengan almamater biru dongker itu sedang memantau keadaan PENSI sekolah dengan intens. Di samping alamamaternya terdapat logo nama dengan huruf kapital ARSY ALIANA ASHARI.

Arsy, gadis dengan seribu alibi dan berotak cerdas adalah ketua OSIS di Imperial High School, SMA swasta favorit ke 2 se indonesia. Sekolah ini memang setiap tahunnya selalu menggelar acara-acara besar, salah satunya adalah PENSI atau Pentas Seni. Ketika beberapa murid menyatakan bahwa PENSI merupakan penghilang penat dan kejenuhan tapi bagi Arsy dan kawan-kawan organisasinya itu adalah misi yang harus di selesaikan, hatinya bergejolak panas ingin berkomentar

Bayangkan saja, disaat semua orang menari dan menyanyi di bawah panggung, justru kami panik menenangkan tarianya, disaat murid lain enak jajan dan tertawa, justru kami menahan lapar dan tersenyum miris akan teguran. Tapi sebenarnya Arsy cukup beruntung karena melalui organisasi dia dapat bertemu dengan beberapa orang hebat yang bersemayam di sekolahnya.

Arsy berjalan sambil terfokus pada ponsel untuk menghubungi para panitia lainnya, tiba-tiba seseorang berhenti di depannya menyebabkan Arsy menabrak punggung orang asing itu secara mendadak.

"Tsk!! Bisa ga sih lo jalan pake mata??"

Arsy memegang keningnya yang terkena punggung laki-laki di depannya itu, dapat diperkirakan tinggi pemuda itu sekitar 177 cm, bahunya tegak dan rambutnya hitam elegan dengan potongan rapih.
Laki-laki itu kemudian berbalik sambil memegang kamera SLR, dia menatap Arsy dengan pandangan yang datar, seketika Arsy sedikit terpana akan wajah di depannya itu dapat dilihat pemuda itu memiliki hidung runcing, alis dan bulu matanya tebal dan kulitnya putih.

Bwah!Tampan

"Serius? jalan itu pake kaki bukan mata!!! Dasar anak IPS.. Ckckckck" pemuda itu tersenyum mengejek

Arsy yang tadinya sedikit terkesima karena ketampan pemuda itu, seketika wajahnya berubah dengan merah padam menahan amarah, karena pemuda tersebut mengejek murid IPS langsung didepan wajah Arsy yang notabennya ketua OSIS dengan gelar Dermawan Girl. Meskipun Arsy tidak memasuki jurusan IPS, akan tetapi dia selalu berpikir bahwa

'Kita tidak boleh menghina orang sembarangan'.

Dengan pandangan yang berani Arsy sedikit menaikkan nada suaranya kearah pemuda di depannya tersebut

"Kalau anda lebih pintar dari anak IPS, seharusnya anda tidak usah mencaci orang sembarangan, karena setahu saya orang berpendidikan itu tidak pernah mencaci maki bahkan menghina orang yang lebih rendah darinya"

Setelah mendengar kalimat Arsy yang sangat panjang lebar, pemuda itu terdiam cukup lama, sedikit kerutan terungkap di alis tebalnya dan ketika pemuda itu akan membantah dengan cepat Arsy memotong duluan.

"Tunggu"

Satu notifikasi terdengar dari ponsel Arsy, Arsy melihat ponselnya dan menghiraukan pemuda yang ada di depannya, ketika dia membuka pesan masuk, nama Erica langsung tertera di depan. Pesan tersebut menginformasikan bahwa acara PENSI akan segera di mulai. Tanpa melirik pemuda di depannya lagi Arsy langsung berjalan meninggalkan pemuda tersebut yang masih terdiam melihat tingkah Arsy, namun setelah beberapa langkah ke depan, Arsy berhenti dan kembali menatap pemuda tadi yang masih terdiam.

"Oh ya? saya bukan anak IPS, melainkan anak IPA, bukannya saya tidak tahu jalan itu menggunakan kaki, cuman setahu saya itu kiasan yang selalu orang-orang bilang. Denger ya!! kalau anda lebih pintar! Anda tau itu hanya sebuah perumpamaan!"

DIBALIK DINDING SEKOLAH (Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang