#3 FERRY

9 3 3
                                    

"KAK FERRY MA... BARU PULANG"

Ferry Eka Wibowo, yang ternyata adalah putra sulung dari keluarga Wibowo. Siswa kelas 12 di SMA Cakrawala. Ketua geng anak berandalan 'BLACK' yang merupakan musuh bebuyutan 'The Ark'. Sifatnya  sangatlah bertolak belakang dengan adiknya, Kinaya Tria Wibowo. Dia bukanlah putra yang membanggakan, sama sekali tidak. Bahkan sering sekali membuat malu keluarga. Ferry tidak pernah menyayangi keluarganya. Termasuk Kinaya. Setiap hari mereka hanya bertengkar saja, padahal Kinaya sangat menyayanginya. Ya layaknya seorang adik terhadap abangnya.

"Kak, itu bibirnya kenapa, babak belur gitu"

"Biasalah, cowok"

"Berantem lagi ya kak, itu luka bisa infeksi kalau nggak segera diobatin"

"Bacot lo, nggak usah sok perhatian lo sama gue"

"Tunggu bentar ya Kak" Kinaya langsung bergegas untuk mencari p3k yang ada dirumahnya.

"DIBILANG NGGAK USAH YA NGGAK USAH, MAKSAIN BANGET SIH JADI ORANG"

Tak disangka, Ferry malah membentak adiknya yang tak bersalah itu, Kinaya langsung berdiam diri tak berkutik karena bentakan kakak yang dia sayangi itu.
Dengan penuh keberanian Kinaya membalik badannya, menatap tajam mata kakaknya yang penuh lebam itu.

"Salah ya kalau aku baik sama kakakku sendiri, salah kalau aku memperhatikan kakakku yang sedang terluka. Apa kakak nggak pernah sedikitpun melihat perhatian aku ke kakak, sedikit aja kak. Aku udah berusaha menjadi adik yang baik, tapi kakak nggak pernah nganggep aku ada"

Tak terasa, air mata Kinaya pun menetes.
"Aku ingin kakak menganggap mama, papa,aku. Semuanya keluarga kakak. Kakak terlalu egois, dengan adanya kejadian dua tahun silam harusnya kakak sadar kalau kakak juga butuh keluarga"

Ferry hanya terdiam mendengar ocehan adiknya, mungkin sebenarnya dia juga sangat mencintai keluarganya, MUNGKIN.

"FERRY" suara mama dari lantai atas itu membuyarkan obrolan Ferry dengan Kinaya.

"IYA MA"

"Samperin mama gih, jantung papa tadi kambuh, baru pulang dari rumah sakit. Kakak sih nggak pulang-pulang" Kinaya menghapus air matanya yang tadi menetes sembari tersenyum pada kakaknya itu.

Terlihat pula lengkungan dibibir Ferry. "Makasih dek".

Kinaya yang mendengar ucapan kakaknya itu sangat sangat terkejut. Bertahun-tahun dia seatap dengan Ferry baru kali ini ia mendengar suara lembut Ferry lagi setelah dua tahun lalu.

***

Ckleeekk

Suara pintu kamar terbuka, yang tak lain pembuka pintu adalah Ferry. Dia langsung menghampiri papanya yang tergeletak lemah di ranjang.

"Papa gimana?"

Ibu Liliana dan suaminya itu sangat terkejut melihat putra sulungnya yang super perhatian. Bahkan mereka terdiam cukup lama.

"Ehh.. papa udah baikan kok Ferr. Kamu baru pulang?"

"Iya pa"

"Itu mukamu kenapa, habis berantem lagi ya?" Tanya mamanya

"Sedikit, tapi nggak papa kok ma"
Ferry mengatakan itu sambil tersenyum pada mamanya.

"Papa istirahat ya, Ferry juga mau istirahat, udah malem"

Ferry beranjak dari ranjang papanya itu dan bergerak menuju kamar tidurnya. Memang, waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, jadi dia harus segera tidur.

***
"Udah mau berangkat ay" Ferry menyapa adiknya yang sedang sarapan pagi. Kinaya yang tak menyangka bahwa kakaknya akan menyapanya itu hanya terdiam dengan roti yang tak lepas dari mulutnya.
"Ay..."

Zii_JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang