#1 YOSA

13 4 3
                                    

YOSA PUTRA PRATAMA. Pewaris tunggal dari keluarga Pratama. Dia terlahir dari keluarga kaya raya dan cukup disegani diwilayah Jakbar ini. Yosa juga terlahir dengan paras yang cukup tampan. Dengan tubuh tingginya, dada bidangnya, mata coklatnya serta tak lupa senyumannya yang kerap membuat kaum hawa terpana akan parasnya.

Namun setiap manusia tak lepas dari kata cela. Jangan kira terlahir dari keluarga terpandang akan membuatnya menjadi sesosok pria yang perfect didunia luar. Dia justru terkesan seperti anak seorang preman. Berandal. Bahkan dia merupakan siswa terbandel seantero SMA Pelita. Dia sangat sering keluar masuk bk. Ya karena permasalahan yang sering dilakukan siswa bandel di sekolah, bolos, rokok, dan Tawuran.

Pernah pada suatu masa dia diskors seminggu karena memukuli Ardi yang saat itu menjabat sebagai ketua osis. Padahal posisi Yosa masih sebagai murid baru dikelas 10. Alasan yang disampaikan juga tidak masuk akal, dia bilang kalau dia 'Tidak terima dengan aturan mos SMA Pelita saat itu' , padahal tidak ada aturan mos yang memberatkannya, bahkan mos juga tidak keras sama sekali. Malah terkesan hanya seperti masa pengenalan sekolah saja.
Saat dia diskors selama seminggu, dia malah memaksakan masuk. "Ingin belajar kok dilarang" gitu katanya. Padahal siswa bandel seperti dia sudah pasti tidak memperdulikan mata pelajaran disekolah. Entahlah tak ada yang bisa menebak seorang Yosa.

Belum lagi kelakuannya di dunia luar. Balapan, mabuk-mabukan, tawuran itu semua sudah biasa baginya. Papanya juga tahu atas kelakuan putra tunggalnya ini, namun mau bagaimana lagi, semakin papanya mengekangnya, semakin liar kelakuannya.

****

"Jam segini baru pulang, dari mana kamu?"

Yosa sama sekali tak peduli dengan laki-laki separuh baya yang tengah menanyainya itu.

"Yosa"

Yosa menghela napasnya dengan kasar "Apa?"

"Darimana kamu, selesai sekolah nggak langsung pulang, main saja sampai malam . Masih sma udah kaya berandal. Mau jadi apa kamu nantinya?"

Yosa hanya tersenyum picik
"Buat apa aku pulang kalo dirumah nggak ada orang ? Papa kan udah nggak peduli sama Yosa"

"Yang sopan kamu, kamu papa besarkan supaya kamu jadi anak yang punya etika, punya sopan santun. Bukan jadi anak yang berani sama orang tua"

"Bukannya ini ya yang selama ini papa ajarkan. Aku bukan jadi anak yang pengecut. Aku harus jadi pemberani kan?. Harusnya papa bukan cuma ngasih teori ke Yosa, tapi juga prakteknya. Kemana aja papa waktu mama setiap malem nunggu papa pulang, kemana papa saat mama butuh papa. Setiap mama nanya darimana papa semaleman nggak pulang, papa selalu ngelak. Dan akhirnya berantem. Papa selalu main tangan kalo sama mama, tapi selalu lembut sama wanita itu. Papa lebih ngebela simpenan papa daripada mama. Bukankah itu pengecut pa,??"

Plakkkkkk

Tamparan itu mendarat lagi diwajah tampan Yosa. Dia kembali teringat masa setahun silam sebelum keluarganya benar-benar hancur karena ulah papanya itu.

"Tampar lagi pa, tampar. Bunuh sekalian. Gak ada alasan lagi kenapa Yosa harus tetap hidup. Cuma mama yang sayang sama Yosa. Lainnya, nothing"

"Nggak usah bawa-bawa mama kamu lagi, dia sudah pergi meninggalkan kita_-"

"Bukan mama yang ninggalin kita, tapi papa yang bikin mama jadi ninggalin kita. Papa lebih milih wanita jalang itu daripada mama yang jelas sangat mencintai papa. Mama yang rela memendam rasa sakitnya cuma demi keluarga kita. Tapi apa yang papa lakuin, adakah papa nahan mama ketika mama mau pergi?. Kalaupun ada orang yang harus disalahkan atas kepergian mama, orang itu adalah PAPA"

Zii_JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang