Deeper

1.4K 160 81
                                    

Warn!
Ini panjang banget, serius.
Baru revisi sejam setelah pub, dan ada sedikit yang aku tambahin.
Tapi kayaknya typo masih bertebaran.
Typo itu seni ya, inget :>












100% aku terinspirasi dari lagu Deeper di last era ini. Kalo penasaran, sambil baca lirik di bgm ya, ada beberapa kata yang sama, sengaja aku masukin^^













Ini- aku antara seneng dan sedih sih, Wanna One comeback terakhir. Yaudah, aku udah nangis tadi selama streaming awal awal. Ini yang aku janjiin yaaa!













Selamat membaca!













.


.



.















Menatap ponselnya gusar, ini sudah kali ke delapan puluh ia men-dial nomor kekasihnya. Khawatir, jelas. Setidaknya beri kabar, ia akan sedikit tenang.

Klik

'Halo?'

Parau, dan Guanlin menahan nafasnya.

"Kamu baik?"

Tidak, Guanlin tidak bisa marah. Apalagi menyangkut kesayangannya. Yang di seberang mengekeh pelan, membuat dahi Guanlin sedikit berkerut. Semua karyawan yang lewat sampai melihatnya heran; menurutnya, wajah Guanlin saat dahinya mengerut itu lucu.

'Aku? Baik'

Menghela nafas lega, Guanlin tersenyum dan memegang dadanya yang sempat berpacu.

"Kamu kemana? Saya telfon gak di angkat, jahat"

Oh, bahkan semua karyawan sudah tahu jika Guanlin mendadak ekspresif saat menelfon kekasihnya. Ya, benar benar hebat kekasih atasan mereka itu, membuat Guanlin yang memiliki otot wajah kaku menjadi lentur dalam sekejap.

Dan mereka iri. Yah, jarang sekali melihat Guanlin ekspresif, kecuali bersama kekasihnya. Sungguh, pemandangan yang sangat nikmmat saat Guanlin tersenyum dan tertawa.

'Lupa ya? Kemarin kan, kamu yang anter aku ke dokter! Dasar pelupa!'

Guanlin yakin, pasti kesayangannya sedang mencak mencak di sebrang sana- dan sudah tentu imut. Gemas, Guanlin sedikit menggemeltukkan giginya. Sangat ingin mencubit pipi kekasihnya sekarang.

Ah, soal kejadian kemarin, ia memang memgantar kekasihnya ke rumah sakit. Sangat takut, benar. Ia kira kekasihnya akan mati di tempat.

Padahal, percayalah, kekasihnya hanya demam biasa, kurang istirahat.

"Ah, iya. Katanya ada rahasia yang mau kamu kasih tau, kemarin? Kasih tau sekarang, saya mau denger"

Tersenyum lebar, Guanlin sangat menantikan. Setengah mati penasaran, sampai ia tidur malam dan sedikit kesiangan karena terlalu larut menerka nerka apa yang di sebut sebuah 'rahasia' oleh kekasihnya tersebut.

'Gak mau! Gak sekarang Guan ku sayaaangg~'

Pintar sekali merengek, Guanlin lagi lagi dibuat gemas.

P I L O X  [PanWink] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang