Tips Mengatasi Keterbatasan

94 10 0
                                    

Kita seringkali menemui berbagai halangan dan rintangan saat mulai menulis.

Salah satunya disebut keterbatasan.

Lalu keterbatasan seperti apa aja yang biasanya sering muncul selama proses penulisan dan bagaimana mengatasinya?

Yuk kita kupas satu persatu.

1. KETERBATASAN SARANA
"Aduh, saya ga punya laptop."
Ini sering banget terdengar oleh beberapa penulis manja kelas berat.

Hai sob, jaman sekarang henpon itu udah hampir secanggih komputer.
Lalu, nikmat mana lagi yang ingin kau dustakan?

"Aduh HP saya masih nokia pisang, dan nggak punya komputer"

Hmm.. Oke, menabunglah sambil menulis pake pulpen di atas buku.

Kalo nggak sanggup beli buku, kamu bisa minta kertas sama tetangga sebelah. Nggak punya pulpen, bisa pinjem di warung Pak Oding. Nggak kenal ama Pak Oding? PM saya atau Rajip, ntar kita kenalin.

2. KETERBATASAN WAKTU
"Aduh, saya ga punya waktu."
Pagi sampe sore kerja/sekolah, sampe rumah malem. Malem waktu buat keluarga. Setelah itu tidur.

Mungkin kamu bisa meluangkan waktu sebentar sebelum tidur. Sekitar lima belas menit sampe satu jam untuk menulis.

Nggak bisa juga? Kamu bisa meluangkan waktu sambil boker di jamban sambil menulis.

Kalo kamu bisa meluangkan waktu untuk menulis satu halaman, coba bayangkan berapa banyak yang bisa kamu dapatkan dalam setahun? Iya betul, 365 halaman, tanpa sakit, ijin maupun libur tanggal merah!

3. KETERBATASAN IDE
"Aduh, saya lagi ga punya ide."

Jadilah orang yang sederhana. Nggak usah berfikir terlalu njelimet. Karena untuk menjadi kreatif itu nggak perlu rumit.

Bahkan jika kamu mau berpikir sederhana, kamu bisa menjadikan TAI BURUNG sebagai sebuah cerpen yang menarik. Karena di tangan orang orang kreatif, keterbatasan itu nggak pernah ada. *tabur bunga*

4. KETERBATASAN TUBUH
"Aduh, saya kan ga punya tangan."

Nicholas James Vujicic, seorang motivator asal Australia dilahirkan tanpa tangan. Dia hanya memiliki dua kaki kecil dengan dua jari kaki. Namun dia dapat menulis dengan kecepatan empat puluh lima kata permenit.

Sabar Subadri, pria asal Salatiga ini tidak mempunyai tangan sejak lahir. Tapi ia mampu mebuat lukisannya mendunia.

Mereka hanya sekelumit orang yang nggak kenal sama yang namanya keterbatasan.

Karena mereka percaya bahwa mereka mampu melampaui keterbatasannya masing masing.
Lalu, nikmat mana lagi yang kau dustakan?(2)

"Aduh, saya kan ga punya otak."
Oke, fix.. Saya nyerah ngasih penjelasan ke orang gila.

5. KETERBATASAN ILMU
"Aduh, saya kan ga bisa baca tulis."

Fak.. Mati aja sana.. Gimana mau nulis, kalo baca aja nggak bisa?

Mungkin lebih baik kalo kamu gali tanah, lalu kubur dirimu sendiri hidup hidup.

Karena tidak bisa bukan sebuah alasan untuk kita tidak belajar.

6. KETERBATASAN UMUR
"Aduh, saya kan akan mati dalam hitungan detik."

Oke sob, kamu nggak perlu nulis lagi. Cukup berdoa agar arwahmu di terima di sisi-NYA. Saya bantu aminin aja dari sini. *tabur bunga*(2)

Sebenernya masih banyak keterbatasan lain yang sering membelenggu kita.

Mungkin akan dibahas di lain ladang, lain belalang. Sementara segini dulu. Semoga tulisan yang tidak berfaedah ini dapat membawa perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia.

Salam Literasi,

Source: komiksive

Ayo Menulis!: Tips-tips [Unfaedah] dalam MenulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang