Prolog

96 2 0
                                    

Seorang malaikat perempuan berdiri terdiam menatap bangunan dengan dua pilar kokoh besar yang membuat nyalinya menciut, ia mendesah dan dengan langkah berat berjalan memasuki gedung tersebut, tempat malaikat tertua atau bisa di bilang ketua dari para malaikat tinggal.

Setibanya di sebuah ruangan besar yang terlihat seperti hall tersebut ia segera berlutut, tampak di ruangan itu tidak ada seorang pun tetapi hal tersebut justru membuatnya bergidik ngeri. Suara langkah kaki berat terdengar dari kejauhan, ia tetap menundukkan kepalanya.

"Kamu," suara berat seorang pria terdengar. Ratusan tahun hidup menjadi kaum malaikat, tidak banyak malaikat yang dapat berhadapan langsung dengan malaikat tertua bahkan untuk mendengar suaranya sekali pun terkecuali mereka yang memiliki posisi sebagai senior dan dia yang tidak memiliki jabatan apapun saat ini sudah berlutut berhadapan dengan sang tetua.

"Saya akan menghukum-mu," ujar sang tertua membuat malaikat membulatkan matanya tidak percaya. "Turunlah ke bumi dan belajar dari kesalahanmu."

"Tapi, Apa kesalahanku sampai engkau menghukumku?" tanya malaikat itu.

"Sebelum kamu sadar apa kesalahanmu, kamu tidak akan di perbolehkan kembali," jelas sang tertua. "Bawa dan simpanlah bulu ini, jangan pernah kamu sembarangan menggunakan bulu ini."

***

Penulis pemula, jadi harap di maklumi...

thanks for reading :)

The Secret of AngelWhere stories live. Discover now