"Camp The Trist"

16 0 0
                                    

Koran-koran informasi misteri yang dikumpulkan, foto-foto korban dari misteri yang belum terpecahkan tertempel pada dinding ruang camp Theo. Camp Tris, adalah tempat biasa Theo mengumpulkan materi-materi dan informasi yang didapatkan. Theo fokus dalam pengumpulan berkas informasi misteri di SMA 45, sekolah Wulan dan Yuki. Pada hari sebelum Theo mendengar kesurupan itu, dia pernah mendapatkan info dari alumni sekolah tersebut yang satu kampus denganya. Kana adalah salah satu alumni sekolah tersebut. Kana salah satu teman Theo di kampus, dia bagian Camp Tris milik Theo hanya saja antusiasme Kana hanya sebatas ingin tahun saja tidak seperti Theo.

Dug...Dug... suara pintu di ketok dari luar Camp.

“Hem..siapa sih mengganggu konsentrasi ku saja”, gumam Theo sambil membereskan koran-koran di meja.

Theo menghampiri pintu Camp, lalu membukanya.

“Hay Te..ngapain kamu? Kenapa gak masuk kelas lagi?”, sambut orang di depan pintu itu.

“Lagi fokus ni, kamu ganggu aja. Ada perlu apa kamu kesini? Tumben banget...tapi kebetulan nih. Aku bisa tanya-tanya sama kamu”, balas Theo pada sosok di depan pintu yang belum dipersilahkan masuk.

“Emang harus ada perlu kalo ke sini?hahaha....aku kan masih bagian dari camp ini. Ingat loh!”, sahut wanita yang tinggi ini dengan rambut pirang kepang belakang.

“Iya juga sih...aku hampir lupa kalau kamu itu anggota camp ini. Soalnya tinggal aku dan kamu saja”, jawab Theo sambil duduk dan mengulas catatan notebooknya dari percakapan dengan Yuki.

“Wah...udah lama juga ya aku gak datang kesini. Sepertinya semakin banyak misteri yang kamu kumpulkan Te”, balas kembali oleh gadis pirang tinggi itu.

“Aku baru saja mendapatkan misteri baru Kana, kalo gak salah kamu alumni SMA 45 kan?”, tiba-tiba Theo langsung beranjak dan menghadap pada Kana.

“Misteri? Terdengar tak asing bagiku di SMA 45 itu. Memang kamu mendapatkan misteri apa Te?”, jawab Kana pada Theo dengan mengerutkan dahi kulit putihnya.

Theo pun menceritakan pengalaman yang dialami salah satu siswa disana pada Kana. Kana pun tampak tidak kaget dengan cerita tersebut. Karena ia sendiri pernah mengalami hal serupa saat masih duduk kelas 13. Memang isu isu yang beredar di lingkungan sekitar akibat kebakaran tahun 2000 silam masih timbul di permukaan hingga kini.

Apa yang dialami Kana saat itu adalah dimana ketika ia belajar kelompok dengan teman-temannya di kelas, saat itu memang sudah selesai jam pelajaran. Mereka sengaja masih di kelas untuk mendiskusikan hal tugas sekolah mereka di kelas. Salah satu temanya saat itu sedang menuju toilet sekolah hendak buang air kecil, setibanya di toilet terdengar seperti ada suara langkah kaki yang mengikuti hingga masuk ke dalam toilet. Dan terdengar seperti suara tangisan anak perempuan, suaranya sanyup-sanyup namun terdengar jelas.

Teman Kana itu bernama Radi, kebetulan Radi orangnya tidak penakut. Ia mengganggap itu hanya imajinasi. Hingga akhirnya Radi terpeleset dari toilet, dan tampak pada di atas mukanya sosok perempuan yang akan menerkam tubuhnya. Sosok perempuan tersebut tidak begitu jelas terlihat oleh si Radi, karena saat itu Radi terjatuh dan tak sadarkan diri.

Suatu ketika Kana hendak mengambil buku yang tertinggal di laci meja, ia tidak berfikir hal-hal buruk. Sesudah mengambil buku, Kana bingung seperti ada aroma bau terbakar. Namun, ia yakin di sekitarnya tidak ada asap atau pun api. Ia buru-buru ambil buku dan langsung keluar ruang.

“Hem... semakin menarik kasus misteri SMA 45 ini.”, gumam Theo pada Kana. Tidak lupa Theo pun mencatat apa yang di ceritakan Kana padanya.

“Aku penasaran dengan siswa yang bernama Wulan yang kamu sebut tadi Theo.”, ujar Kana dengan sambil melihat kliping misteri-misteri camp tris.

“Wah...aku juga belum bisa ngobrol denganya. Sepertinya Wulan ini memang sedikit susah untuk mengobrol Kan. Atau kalau aku minta kamu yang ngobrol sepertinya ia akan tertarik.”, sahut Theo dengan muka semringanya.

Lusa, setelah pertemuan Kana dan Theo di Camp Tris. Mereka menuju SMA 45, dengan harapan bisa bertemu dengan Wulan. Seperti biasa, menunggu di samping pos satpam. Kali ini Theo sengaja datang tepat pada waktu jam selesai sekolah.

Dengan harapan membawa Kana, bisa mengajak ngobrol Wulan.

Ding...Dong...Ding...Dong....

“Kana, kamu perhatikan. Jika ada 2 gadis yang akrab. 1 tampak ceria dan yang lain tampak murung. Berarti itu Yuki dan Wulan”, Theo memberi info tentang ciri-cirinya.

“OK.,kamu tunggu saja”, balas Kana sembari turun dari motor Theo.

Kana memperhatikan lalu lalang siswa keluar sekolah menuju rumah masing-masing. Bangunan sekolahnya tidak tampak berubah hanya saja salah satu bangunan memang tampak tak terawat.

Sepertinya bangunan itu renovasi setelah kebakaran.

Kana akhirnya menenukam dua gadis yang disebutkan oleh Theo. Kana menghampirinya, lalu mengajak berkenalan pada kedua gadis tadi. Kana memang sangat ramah dan lembut pada siapapun, hal itu tampak ketika Kana mengajak berkenalan Wulan pun menyambutnya. Theo masih menunggu di sebelah pos satpam dengan harapan Kana berhasil diskusi dengan Wulan.

“Hem...mudah-mudahan Kana bisa ngobrol dengan Wulan.”., gumam Theo sambil tidak sabar melihat hasilnya.

Brakkkk!!!!!.....Cyar....!!!!!
Tiba-tiba terdengar suara hentakan benda keras yang terlempar dari dalam ruangan dan memecahkan kaca. Semua orang-orang disekitar bingung saling menatap, tidak terkecuali Wulan, Yuki, dan Kana. Merka yang sedang mengobrol langsung melihat ke arah sumber suara.

“Wah apa itu? Aku harus segera lihat ini”, ujar Theo langsung buru-buru menyandarkan motor dan menuju masuk ke dalam halaman sekolah.
Wulan langsung berlari menuju sumber suara. Yuki, Kana dan Theo pun mengikutinya. Mereka berlari menuju ruang lantai 2, disana di temukan meja yang jatuh di pelataran lantai 2 dan kaca jendela telah pecah. Pak Dirman juga buru-buru datang ke tempat, saat itu ia sedang merapikan kelas di lantai 1.

“Ada apa ini? Kenapa meja terpental keluar?”, gumam Dirman sambil bengong dan memegang sapu.

Wush.... sekelebat angin melewati Wulan, Yuki, Kana, dan Theo.

“Kalian menyingkir!”, teriak Wulan pada mereka berempat.

“Wah sepertinya terjadi lagi nih.”, Theo antusias dengan kejadian tadi.

Mereka berempatpun berpindah di belakang Wulan.

Will be continued.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Trist : Misteri SMA 45Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang