#4

113 11 0
                                    

flashback

Aku dan Fajar yang baru saja selesai menonton film di salah satu mall di kota hujan. Karena perut kami berdua sudah demo minta untuk di isi, kami berdua pun pergi ke tukang siomay yang berada di pinggir jalan.

" kamu gapapa aku ajak makan di pinggir jalan gini? "
" gapapa jar, aku seneng ko asal itu sama kamu "
Aku kaget melihat reaksi fajar yang tiba tiba mengambil tangan kiriku lalu menempelkan di bibirnya.

Saat itu keheningan pun terjadi. Aku pun berusaha mencari topik pembicaraan agar salah tingkahku ini tidak dilihat oleh Fajar

"lulus nanti kita masih bisa seperti ini tidak? " tanyaku pada Fajar yang sedang lahap menghabiskan siomay nya
" ya bisa lah, gaada halangan buat bersatu " jawab fajar sambil menatapku
" kamu yakin bisa jaga hati buat aku nanti? Di luar sana banyak yang bening loh "
" yang penting dalam suatu hubungan itu saling percaya puji " ucap Fajar sambil mencubit pipiku

Lagi lagi Fajar membuatku salah tingkah. Oh Tuhan, tolong aku.

***
" Ji, gue punya gosip nih buat lo " ucap Sari yang membuyarkan lamunanku di depan kelas. Sari itu teman sekelasnya Fajar, dia perempuan paling cantik seangkatan sampai sampai aku takut ketika tau Sari dan Fajar sekelas, takut Fajar akan berpindah hati.
" gosip apaan sar? "
" gue kan nanya ke Fajar tentang hubungan kalian. Dia bilang, dia butuh waktu sendiri dulu dan gue yakin sih kalian bakal baikan "
" lo yakin? "
" dari cara ngomongnya dia sih gue yakin ji "
" oke makasih sar "
" yoi santai "

Kali ini aku benar benar dibuat pusing. Jadi yang Fasya bilang itu benar atau salah? Tapi aku juga jangan terlalu berharap oleh pernyataan Sari. Aku berniat pulang sekolah nanti untuk menemui Fajar. Aku harus menanyakan ini langsung kepada dia.

sampai kapan kau gantung
Cerita cintaku, memberi harapan
Hingga mungkin ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu

Sial lagu yang berjudul " gantung " dari melly goeslaw yang terputar di ponselku seakan menyindir diriku yang sedang di gantung hubungan dengan Fajar.
Di kelasku sekarang sedang tidak ada guru, jadi para siswa bebas melakukan aktivitas apa saja kecuali keluar kelas. Aku memberanikan diri untuk mengirimkan pesan ke Fajar

" Fajar? "
Di luar dugaan! Yang kukira fajar tidak akan membalas pesanku, dalam waktu 2 menit ada balasan pesan dari Fajar
" apa? "
" pulang sekolah bisa ketemu sebentar ga? "
" ya "
" oke, gue tunggu di taman ya "
" -just read- "

Ada keanehan melihat balasan dari Fajar. Spj! Sedikit sebal, tetapi tak apa setidaknya dia mau membalas pesanku dan bersedia bertemu denganku pulang sekolah nanti. Ko aku dagdigdug gini ya? Seperti baru pertama kali bertemu, padahal kan kita udah 1 tahun bersama.
Salahkah aku merasa asing terhadap cintaku sendiri?

Skip

Aku melihat Fajar dari kejauhan yang sudah duduk di kursi taman. Detak jantungku semakin cepat, oh ayolah puji..
Yang ada disana itu pacarmu, bukan guru BK

" udah lama nunggu? "
Fajar menatapku dengan wajah datar, aku tidak bisa menebak apa makna tatapannya. Yang pasti, dia seperti tidak suka dengan kedatanganku.
Fajar tidak menjawab pertanyaanku.baru saja aku hendak duduk, dia bangun dari kursi taman lalu angkat suara
" mau apa lagi? " ucapnya ketus
Ucapan Fajar berhasil membuat hati ini sesak. Aku menahan air mataku agar tidak jatuh dihadapannya. Aku benci situasi ini.
" kamu kenapa sih jar? Kenapa menjauh? Hubungan kita sekarang gimana?!" ucapku dengan suara bergetar
"sekarang lo bisa akhirin ini semua ji"
Fajar langsung pergi meninggalkanku,aku berusaha memegang tangannya namun Fajar menepis tanganku cepat sampai aku meringis kesakitan
"aww" Aku sudah tidak bisa mengejarnya lagi, kakiku sudah lemas dan air mataku sudah tidak bisa ditahan lagi. Aku duduk dikursi taman, syukurlah kondisi taman saat ini sedang sepi.

Aku pulang ke rumah dalam keadaan mata sembab dan disuguhkan pemandangan tidak enak. Ya, orang tuaku kembali bertengkar. Mereka menyadari kedatanganku dan berhenti bertengkar.
" kenapa mata kamu? " tanya mamaku saat aku baru saja ingin masuk ke kamar
" tumben mama nanya, biasanya bodo amat aku kenapa " ucapku kepada mama dengan sedikit senyuman.
" di ajarin siapa kamu seperti itu?" sambung ayah dengan nada membentak
Belum sempat aku menjawab, ayah langsung meneruskan omongannya
"dari mana aja baru pulang? Udah berani ya pulang telat sekarang!" ucapan nya membuat moodku semakin hancur hari ini
" Mending mama sama ayah belajar cara untuk nyelesain masalah dengan baik baik deh. Baru tanya, kenapa aku jadi seperti ini dan selalu pulang telat " jawabku lalu langsung masuk ke kamar dan menguncinya.

Aku tau ucapanku itu dapat menyakiti hati orang tuaku, tapi aku sudah benar benar terbawa suasana.
Kamar? Kondisi kamarku jauh dari kamar perempuan biasanya. Kamar anak perempuan lain penuh warna dan diisi dengan macam macam aksesoris cantik ala remaja atau bahkan poster poster foto artis korea.
Sedangkan kamarku? Gelap.
Aku memang jarang menyalakan lampu kamarku, aku suka kegelapan.
Di pojok kamar, aku duduk di lantai dan menangis. Aku sendiri tidak tau apa alasanku menangis, apa aku ini depresi? Ku ambil pecahan kaca yang ada di atas meja belajarku dan aku goreskan pada tangan kiriku.
"sshhh, dinginnn" Kemudian berganti menjadi perih.
"aku sudah gila ya?" Kemudian aku tertawa melihat cairan merah yang terus keluar dari tanganku.
Tawaku berhenti saat ponselku berbunyi tanda ada panggilan masuk dari Febi, tetapi aku memilih untuk tidak menjawab panggilan itu.

Aku terbangun dari tempat aku duduk. Merasa kosong ,hampa sekaligus penat. Dan Cahaya tidak berhasil menembus kegelapan. Di duniaku,warna warni pelangi telah pudar. Bagiku,waktu sudah lama berhenti. Begitu banyak yang ingin ku salahkan,entah aku,entah dia, entah takdir.

Teruntuk orang yang memberi support dan pujian terhadap ceritaku ini, Terima kasih banyak!
Aku sangat bersyukur jika kalian senang membacanya.
Menulis memang caraku untuk mengisi waktu luang saat ini dan dengan cara inilah aku bebas berimajinasi





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

over mijTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang