what?

2.6K 334 31
                                    




Happy Reading





Bulan-demi bulan berlalu, kini kandungan Seungmin telah menginjak usia 7 bulan.

Mereka telah tinggal di apartement,  dan berpisah dari keluarga Hwang.

Ini sedikit menguntungkan untuk keduanya.

Bagaimana dengan Hyunjin?

Beruntung,  ia bukanlah pria jahat yang akan menyiksa Seungmin.  Ia terlalu baik untuk tetap menganggap Seungmin sebagai istrinya,  walaupun kadang Seungmin berpikir jika semua yang di lakukan Hyunjin itu terpaksa.

Seungmin sering mengidam, namun sebisa mungkin ia menuruti semua keinginan nya sendirian.

Ia tak ingin merepotkan Hyunjin, walaupun beberapa kali ia seperti ingin Hyunjin yang melakukannya, ia berhasil menahan.



Ia sudah cukup menyusahkan hidup Hyunjin.

Seperti saat ini, ia ingin makan kue beras pedas, namun ia tak tega membangunkan Hyunjin untuk menemaninya.

Hyunjin terihat sangat kelelahan, apalagi ia baru pulang sekitar jam 10 malam tadi, dan kini waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Seungmin tak sampai hati untuk merepotkan Hyunjin.

“Baby, kau sabar ya, Mama akan membeli kue beras pedas itu kok, kau tenang saja. Tapi jangan meminta Mamauntuk membelikan nya bersama Papa, kasihan papa mu, ia sangat lelah .”

Seungmin mengelus perut buncit nya dengan lembut,  seakan meminta anaknya agar tenang.

Seungmin tidak mengidam di usia kandungan nya yang masih muda,  namun belakangan ini ia mulai merasa menginginkan banyak hal.

Dukk

“Ouhh, jangan menendang Mama terlalu keras sayang .”

Wajah Seungmin mulai di aliri keringat dingin,  saat Baby nya mulai protes padanya. 

Ini sungguh aneh,  biasanya Baby hanya akan menendang kecil.

Apa mungkin ini bentuk protes nya?.

Dukk
Dukk
Dukk

“Argghhttt, sstttt jangan ganggu Papa mu sayang, jika kau menendang Mama dan membuat mama menjerit terus nanti papa mu akan terbangun .......

......tenang ya .”

Seungmin lalu mengelus perut buncit nya dengan perlahan, namun sepertinya sang jabang bayi kali ini ingin keinginanya di turuti.

Terbukti dengan ia yang terus menendang Seungmin.
Seungmin yang duduk bersandar di ranjang hanya bisa menggigit bibir nya agar tak mengeluarkan suara nya.

Semenjak insiden Seungmin tidur di lantai, Hyunjin memang meminta Seungmin untuk tidur di kasur walaupun mereka masih harus menjaga jarak.


Tiba-tiba saja sebuah tangan mengelus perut Seungmin, membuat Seungmin merasa sedikit lega karena tendangan di perut nya mulai berhenti.

Seungmin menatap ke samping, dimana Hyunjin masih berbaring sambil mengelus perut buncit nya.

“Ssstt, jagoan papa, jangan sakiti mama mu ne, jja kita pergi membeli kue beras pedas .”

Hyunjin lalu mencium perut Seungmin, membuat Namja manis itu merasakan desiran aneh di dada nya.

“Min, kajja. Kau ingin makan kue beras pedas itu bukan ?”

Seungmin mengangguk kaku, ia lalu mengambil jaket nya dan mengikuti Hyunjin yang keluar dari kamar apartement nya.

Hyunjin menuju Basemant di ikuti oleh Seungmin di belakang nya, setelah masuk ke dalam mobil dan hendak menyalakan mobil nya, tiba-tiba saja tangan Seungmin memegang bahu Hyunjin seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Ada apa Min?”

“uhh, sepertinya aku ingin jalan kaki, apa kau keberatan ? ahh, aku tau kau pasti lelah, jadi kupikir aku akan jalan kaki sendiri saja, lagipula pasti Aegya sudah senang kau mau menciumnya tadi .”

Hyunjin hanya terdiam, Seungmin langsung saja keluar dari mobil mewah Hyunjin dan berjalan untuk mencari penjual kue beras pedas yang masih buka dini hari seperti ini.

Jika ia tidak salah ingat, 500 meter dari apartement nya ada penjual jajanan daerah yang buka 24 jam.

Ia berjalan sambil merenung, jika anaknya lahir itu berarti kebersamaan nya bersama Hyunjin otomatis akan berakhir.

Ia berat menjalankannya, namun ia juga harus melakukan semua perjanjian itu.

Terlalu serius merenung, ia sampai tak sadar jika sedari tadi Hyunjin mengikutinya di belakang.

Seungmin sampai di tempat makanan itu di jual, ia hendak memesan sebelum suara lain mendahuluinya.

“Tteokboki dua porsi ahjussi .”

Seungmin menoleh ke arah suara, terdapat Hyunjin di sana yang tersenyum manis padanya.

“Kau kemari Hyun ah ?”

“ne, bukankah aku berjanji akan menemani mu dan anak kita ?”

Hyunjin melilitkan Syal yang tadi ia bawa ke leher Seungmin. 

"Cuaca sangat dingin,  dan kau hanya memakai jaket.  Aku tak ingin kau sakit. "

Hyunjin tersenyum manis,  ia mencubit pipi seungmin yang terlihat menggemaskan.

Seungmin mengangguk, ia tersenyum kecil. Hatinya yang tadi sakit dan dingin kini sedikit menghangat.

Kata kata Hyunjin tentang anak mereka membuat hatinya berdebar.

Perlakuan Hyunjin padanya,  bolehkah ia berharap lebih?

Perut Seungmin bergemuruh kecil saat aroma pedas itu mulai merasuki indra penciumannya.

Sampai akhirnya ahjussi penjual Tteokboki itu menyerahkan dua porsi kepada Hyunjin, Hyunjin mengambil sebagian dari isi Tteokboki ,sehingga salah satunya hanya tersisa setengah.

Ia memberikan itu pada Seungmin.

“Kau tak boleh makan pedas terlalu banyak, mungkin dengan aku yang memakan nya bisa memuaskan anak kita .”

Seungmin tersenyum, pipi nya merona saat mendengar penuturan Hyunjin.

Ia lalu meniup potongan0-potongan kecil itu sebelum akhirnya memasukannya ke mulut.

Begitu seterusnya hingga kue pedas itu habis tak bersisa.

"Terimakasih Hyunjin ah. "

"Ini kewajibanku sebagai seorang papa bukan? "

.

Mereka kembali berjalan menuju apartement, Hyunjin selalu mengajak Seungmin mengobrol tentang masa-masa indah saat di SMA dulu, sedikit melupakan masalah yang terjadi kini.

Sampai akhirnya mereka sampai di lorong apartement, mereka berdua membatu saat melihat sesosok Yeoja yang tengah tersenyum menatap keduanya sambil tangan nya yang satu memegang sebuah koper.


“Haiii, Hyunjinie, aku pulang lebih cepat. Apa kau tak merindukanku ?”

Seungmin merasakan mata nya memanas, sementara Hyunjin merasa bingung dengan kondisi ini.

“Jena Ya ?”










Tbc

Update cepet,  walau pendek  :(

Alur nya emang aku buat cepet,  karna aku gamau menyiksa Seungmin.

Makasi buat vote n komen nya kemarin ~

Masih mau kasih vote n komen lagi gak ?

See yaaaa~~~

Nightmare? ©HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang