Sebelum baca budayakan follow, vote dan comment 😁
Happy reading......
❤❤❤❤❤❤
Bel pulang sekolah berbunyi membuat semua siswa berhamburan keluar. Nayeon yg sudah siap untuk pulang kembali mengingat perkataan Dio tadi pagi, sebenarnya ia tidak mau berurusan dengan Dio.Nayeon memutuskan untuk pulang dengan sembunyi-sembunyi. Ia senang karena sekarang ia sudah hampir sampai di depan gerbang, tapi langkahnya terhenti ketika kepalanya menabrak seseorang.
Nayeon mengusap keningnya, dan mendongak pada orang itu. Saat tahu siapa yang ia tabrak, Nayeon terkekeh canggung yang memperlihatkan gigi kelincinya.
Dio yang memperlihatkan wajah datarnya, dan langsung menarik tangan Nayeon menuju rooftop.
*****
Sesampainya di rooftop, Dio membawa Nayeon dan menariknya ke depan dan menatap tajam.
"Kamu mau apa bawa aku kesini?" Tanya Nayeon dengan bergetar ketakutan. Dio masih menutup mulutnya.
"Kamu sebenarnya mau apa sih bawa aku kesini hah?....
".....Ehhh bentar deh aku kayak pernah liat kamu deh." Lanjut Nayeon sambil berpikir.
Sebenarnya Nayeon sangat takut apalagi melihat wajah pria didepannya ini yg menatapnya dengan sangat tajam, tapi Nayeon terlanjur kesal karena Dio semenah-menah padanya.
Dio masih diam.
"Ihhh.. tau ah..
"Kamu siapa sih? Dan kenapa kamu nyuruh aku buat kesini?" Tanya Nayeon kesal karena tak kunjung mendapat jawaban.
Nayeon hendak pergi dari sana tapi tangannya dicekal oleh pria dihadapannya.
Dio langsung menarik tangan dan mendorong Nayeon hingga punggungnya menabrak tembok.
Nayeon meringis. Tatapan Dio yang semakin tajam membuat Nayeon ketakutan dan menelan Salivanya susah payah.Kedua tangan Dio mengunci pergerakan Nayeon.
"KK....kamu mau apa?" Gagap Nayeon.
"Kalau gue mau ngelakuin sesuatu, lo mau apa?" Ucap Dio sambil mengeluarkan senyum smirk khas miliknya.
Nayeon mulai berkeringat dingin karena ucapan Dio. Dan saat itu Dio mulai mendekatkan wajahnya pada Nayeon. Nayeon mulai menutup mata.
10cm....
5cm....
3cm.....
1cm...
"Kenapa menutup mata?" Bisik Dio.
Nayeon yang mendengar langsung membuka matanya, deru nafas Dio sangat terasa pada lehernya. Dio memundurkan wajahnya.
"Lo tahu, kenapa gue nyuruh lo kesini?" Lirih Dio. Nayeon hanya menggeleng, lidahnya terasa kaku untuk menjawab.
"Karena mulai hari gue pengen ngasih lo pelajaran."
Nayeon yang bingung mulai membuka suara.
"Maksud kamu apa?"
Dio tersenyum remeh.
"Lo tau, gara-gara Lo, gue kalah balapan dan gue harus ngasih motor kesayangan gue jatuh di tangan si cupu itu sekarang." Ucap Dio dengan wajahnya yang memerah menahan amarah dan tambah tatapan nya tajam.
Sebenarnya ini bukan hanya tentang motornya yg ia berikan tapi harga dirinya yg diinjak-injak oleh Kai.
"Ohh jadi kamu yg semalam hampir nabrak aku. Bukannya minta maaf malah pergi gitu aja, dan sekarang kamu nyalahin aku? Suruh siapa balapan pake taruhan segala lagi, di jalan umum pula.Kamu pikir aku tau kalau kamu akan balapan, aku juga masih sayang kali sama nyawa aku." Kesal Nayeon yg tak terima disalahkan oleh Dio.
"Diam!!!!"
"Berani-beraninya lo nyalahin gue!!"
Bentak Dio yang langsung memukul tembok.Nayeon menegang, dia merasa ketakutan, bahkan lidahnya terasa kelut, dan kakinya mulai lemas, ia meremas roknya. Dengan sekuat tenaga ia menahan agar air matanya tidak jatuh. Nayeon sangat ketakutan dengan sikap Dio.
Dio menjauhkan badannya dari Nayeon.
"Besok lo harus datang pagi dan tunggu gue sampe sekolah, lo mengerti? Kalau lo gak mau beasiswa Lo di cabut, ikuti semua kata-kata gue." Kata Dio yg langsung pergi meninggalkan Nayeon yg masih mematung di tempat.
End .........
KAMU SEDANG MEMBACA
After A Long Time
FanfictionCinta itu seperti angin Kau tak bisa melihatnya Tapi kau bisa merasakannya. Nayeon Joella.