Cowok Bola Rese

89 4 6
                                    

Pukul 06.35 WIB. Seorang gadis tengah memasukkan buku ke dalam tasnya dengan terburu-buru. Kerapian. Masa bodoh dengan kata itu. Ia bahkan membiarkan ujung bukunya lusuh tak beraturan karena ulahnya. Padahal kemaren-kemaren Ia baru saja menyampuli buku itu dengan amat rapi. Tapi sekarang yang terpenting baginya adalah mengejar waktu. Ia mengaca di depan cermin yang ia letakkan di ujung sudut kamarnya.

"Udah cantik". Ujarnya sambil menata rambut sebahunya. Lalu keluar dari kamarnya yang didominasi oleh warna pink.

"Pa...ayo berangkat, udah mau telat". Teriaknya yang menggema di seluruh ruang. "Pa...Sena...". Teriaknya lagi.

Seorang wanita paruh baya datang menghampiri anak gadisnya."Lho kamu kok masih disini". Tanyanya pada gadis berseragam OSIS itu.

"Mama, papa sama Sena mana?". Bukannya menjawab, gadis bertanya pada wanita yang ia sebut "MAMA"

"Papa udah berangkat sama adik kamu tadi lho...2 menit lalu". Jawaban sang mama sungguh membuat Ia kelabakan.

"Lah terus akunya gimana?". Keluhannya.

Tya,mama dari gadis itu menatap anak gadisnya dengan miris." Pakai sepeda saja ya". Sarannya

"Seriosly ma?". Gadis itu melihat jamnya yang berbentuk Hello Kitty berwarna pink "lima menit lagi gerbangnya bakal ditutup". Ucapnya putus asa. Ingin menangis rasanya.

"Argh...yaudah deh. Aku berangkat dulu ya ma. Assalamu'alaikum". Pamitnya pada sang mama lalu mengeluarkan sepeda lipatnya dari bagasi.

"Lain kali bangunnya lebih pagi biar gak ditinggal". Teriak Tya di gerbang rumahnya. Lalu melangkah menuju dapur untuk bersih-bersih.

🍊

Gadis itu mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi. Jangan ditanya kenapa Ia tidak pesan ojek online saja. Karena ponselnya hilang ketika keluarganya berlibur ke suatu wahana di Bandung. Hilang-dicopet. Sungguh Ia merutuki peraturan di sekolahnya. Jika sekolah lain gerbang ditutup jam 07.00. Maka disekolahnya memilih angka 06.45 sebagai bentuk kedisiplinan. Ia terus mengejar waktu. 1 menit lagi. Fokusnya terpecah antara melihat jalan dan jam tangannya.
🍊

Ia sudah menitipkan sepedanya di parkiran belakang sekolah. Gadis itu tersenyum lega. Bel masuk berbunyi dengan nyaringnya. Tepat saat tubuhnya memasuki gerbang yang tinggal beberapa cm akan tertutup.

"Huft..." Ia membuang napas kasar sambil mengatur napasnya yang tersengal-sengal.

"Uluh-uluh si Eneng....Untung badannya gak kejepit". Ucap Pak Aryo, selaku satpam di sekolahnya.

Yang diajak bicara hanya nyengir"Duluan ya pak". Pak Aryo hanya menganggukkan kepalanya. Gadis itu berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya, XI IPS 1.

"Gila Lo sel gue kira Lo bakal telat". Ucap Elena sahabat gadis itu.

"Pantangan buat seorang Isel untuk telat". Ucapnya sinis. Ya,gadis berambut sebahu itu bernama Isel, Isella Larassati."sebel banget tau gak El... ditinggal gitu aja sama papa dan Adek rese gue. Mana HP gue ilang. Naik sepeda deh.". Keluhannya kepada gadis berambut panjang berwarna hitam lebat itu.

"Kasian amat sobat gue,nih minum". Ucap Elena sambil menyodorkan air mineral yang baru saja Ia beli beberapa menit lalu sebelum bel masuk berbunyi.

ARIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang