~luka yang kau berikan tak
akan pernah ku lupakan~Prang......
Hati ini kacau, sakit dan rapuh saat melihat orang yang sedang bercumbu mesra dihadapan nya dan air mata ini mengalir dengan derasnya
Duarrrr........
Suara petir dan suasana mendung ini sangat mendukung hatiku yang patah dan sedihhhh
"Risyaa" ucap si cowo itu tanpa rasa bersalah dan aku diam tak bergeming
"Risyaaa ini bukan seperti apa yang kamu pikirkan" ucapnya sembari mendekatiku
"Cukup jangan mendekat, makasih atas luka nya" ucap ku sembari pergi meninggalkan dua insan yang tetap berdiam diri ditempat ituu
"Tuhan mengapa jadi begini, mengapa kau kirim orang yang akhirnya menyakiti ku juga, mengapa tuhan, aku tak sanggup tuhan" Teriakku sembari menangis di derasnya hujan
"Tuhan aku hanya butuh sandaran tuhan, aku tak bisa menghadapi semua ini sendiri aku tak sanggup tuhan" tangisku
"Risya, kamu ngapain disini, terus kenapa kamu hujan hujanan begini nanti kamu sakit sya" ucap seorang cowo
"Kak dimas, Risya gak kuat kak, kenapa semua orang begitu tega menyakiti Risya, apa salah Risya kak" ucap ku sembari memeluk kak dimas erat.. Yaps cowo itu adalah Dimas Putra Rama yang tak lain ialah kaka sepupu Risya.
"Husss kamu gak boleh ngomong gitu sya disini masih ada kakak yang temani Risya, jadi Risya jangan sedih lagi ya, kakak ga suka kalo Risya sedih" Kak dimas
"iya kak, makasih ya kak udah mau ada buat Risya" ucap ku
" iya sayang, yaudah kalo gitu kamu pulang ya biar kakak yang antar kamu pulang" kak dimas
"iya kak"
Sesampainya dirumah
"kakak pulang ya dek kakak masih ada urusan" kak dimas
" iya kak hati hati yah" ucap ku
Aku pun memasuki rumah dan diruang keluarga tampak semua nya sedang bercanda gurau, saat ku ingin melewatinya menuju kamar"Dari mana aja kamu, malam malam gini baru pulang, basah kuyup lagi, Dasar jalang" ucap si pria paruh baya Yaps dia adalah ayahku, ayahku yang tak pernah menganggapku ada
"maaf yah, aku bukan jalang, Lagi pula ayah juga gak perduli kan aku pulang atau tidak" ucap ku
"berani kamu ya sama ayah, ayah gak pernah ajarin kamu kaya gini, apa jangan jangan kamu diajarin sama bunda kamu kaya gini hah, emang ya kamu sama bunda kamu tuh sama sama jalang" Ayah ardi
"Maaf Yah, Bunda bukan JALANG" ucap ku sembari menekankan kata Jalang lalu pergi kekamar sambil membanting pintu
"anak kurang ajar" ucap ayah Ardi
"udah pah sabar" ucap mama tiriku
"Bunda Risya gak kuat Bun, ayah jahat sama Risya Bun ayah jahat" Tangis ku sembari memeluk foto bunda dan tanpa ku sadari aku pun terlelap.
Kring Kring Kring
Suara alarm berbunyi dengan nyaringnya di kamar ku
Waktu telah menunjukkan pukul 3 dan aku pun langsung bergegas kekamar mandi untuk mengambil air wudhu." ya allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, aku percaya kau pasti memberikan ku yang terbaik, dan memberikanku kebahagiaan entah kapan itu datang nya, aku serahkan semuanya kepadamu ya allah" doa ku
Setelah selesai aku pun langsung bergegas keluar kamar dan masak untuk sarapan pagi setelah selesai sarapan aku pun langsung bergegas untuk pergi kesekolah sebelum orang rumah pada keluar kamar, ntah mengapa saat ini aku tak mau ketemu ayah terlebih dahulu, aku terlalu kecewa dengan sikap ayah kemarin kepadaku. Aku pergi kesekolah dengan berjalan kaki, aku suka jalan kaki dipagi hari karena menurut ku itu sangat sehat.
Sesampainya disekolah aku langsung pergi kekelas dan dikelas masih terlihat sepi anak anak yang lain belum datang, sambil menunggu bel masuk aku pun membaca novel
"Pagi Risyaaa" Sapa sahabat sahabat ku, aku bersyukur masih mempunyai sahabat sahabat yang perduli sama aku aku sangat bersyukur mempunyai mereka, mereka adalah penyemangat ku
"Pagi Kalian" balasku sembari tersenyum
"asik banget sih lo baca nya " ucap salah satu sahabatku yang bernama Nita
" hehe iya nih nit bagus bngt ceritanya"
"HALLO GUYS ADA KABAR BAHAGIA BAHWA HARI INI FREE CLASSSS" Ucap Dino sang ketua kelas
"yes akhirnya Free class, kantin yuk sya, nit" Rita
"kuy lah gua laper nih wkwk" Nita
"elah lo mah laper mulu dah" Rita
"Biarin sihh" Nita
"udah udah gaush mulai debatnya yuk kantin" ucap ku menengahi mereka
"yuk capcusss"
Dan dikantin pun masih lumayan sepi karna siswa siswi belum pada kekantin
"sya lo mau pesen apa? " Nita
"gua mau batagor sama es teh aja nit"
"lo ta mau apa?"Nita
" gua samain aja kaya Risya" Rita
"oke siip"
"Holla Pesanan datang"
Dan kami pun memakan makanan nya hingga habis
"oh ya sya lo habis ini mau langsung pulang atau gimana? "Rita
"Gua ke Coffee dulu Rit Biasa, Gua harus kerja keras supaya gua ga minta uang jajan gua ke bokap gua"
"yang sabar ya sya, maaf kita kita ga bisa bantu lo" Rita dan diangguki oleh nita
"its oke gapapa kok, gua juga mash bisa kok sendiri"
"Jangan merasa sendiri ya sya, masih ada gua sama Rita disini sya, jadi lo jangan merasa sendiri oke" Nita
"siap bosque"
Kring Kring Kring Kring
Bel pulang pun berbunyi dan aku pun langsung pergi ke Coffee untuk kerja tetapi saat diperjalanan aku ngerasa seperti ada orang yang mengikuti ku dan Yaps dibelakang ku sekarang ada satria mantan ku
"Risya" panggil nya kepada ku
"ada apa? "
" kamu baik baik aja?" satria
"baik, kenapa? "
" maafin aku ya, aku ga bermaksud kaya gitu" satria
"udh kan gaada yg dibicarain lagi selain itu"
"aku mohon maafin aku sya" mohon nya
"permisi"
Aku buru buru untuk ke Coffee karna ini waktu jam kerja bentar lagi akan masuk
Sesampainya dicoffe aku langsung ganti baju dan memulai kerja.
Selesainya kerja aku pun bergegas untuk pulang karna hari ini sudah larut dan aku benar benar lelah hari ini. Tetapi saat ku ingin menghentikan taksi tiba tiba saja ada seorang gadis kecil yang memberikanku surat"kak ini buat kakak Cantik " ucap si gadis kecil itu
" buat kakak dek? Dari siapa? "
" gatau kak tapi ini surat buat kakak cantik" si gadis kecil itu
"oke makasih ya gadis manis" ucap ku
"iya kak sama sama" ucapnya lalu pergi begitu saja
Tak pikir panjang akupun langsung membuka surat itu dan surat nya berisikan
*YANG KUAT YAH SI GADIS CANTIK KAMU PASTI BISA MELEWATI COBAAN INI, JANGAN BERSEDIH *
Dahi ku berkerut dan ku berpikir siapakah yang kasih ini surat.. Kenapa dia bisa tau kalo aku lagi sedih dan banyak cobaan yang menimpaku, dari pada pusing mikirin itu lebih baik aku bergegas pulang karena hari ini benar benar lelah , biar lah besok aku cari tau siapa yang kasih surat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risya
RandomMeski hati terluka ku harap ada seorang yang bisa menghapus semua luka itu tetapi itu hanya harapan, harapan yang tak tahu bisa di capai ataupun tidak yang jelas dia malah benar benar terluka oleh seseorang yang diharapkan nya. Sembuh? Bukan, luka...